DKI Prioritaskan Pengadaan Bus Transjakarta Diesel
A
A
A
JAKARTA - BUMD PT Transportasi Jakarta mempercepat pengadaan bus berbahan bakar diesel guna meminimalisir terbakarnya armada bus. Hingga akhir tahun ini sedikitnya ada sekitar 420 bus diesel baru yang akan beroperasi di Jakarta.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Antonius Kosasih mengatakan, sedang mempercepat pengadaan bus berbahan bakar diesel melalui e-catalogue Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Berdasarkan statistik, bus-bus berbahan bakar diesel relatif jarang mengalami risiko terbakar.
Namun, bukan berarti pihaknya tidak memprioritaskan bus berbahan bakar gas (BBG) yang ramah lingkungan. Menurut Kosasih, dalam pengadaan bus, PT Transportasi Jakarta meniru pemerintahan London, Inggris yang memilah bus-bus mereka secara ketat.
Di sana, bus- bus BBG articulated beberapa kali juga terbakar, sehingga pemerintah Kota London pun menyeleksi bus BBG. Sebagian bus diganti dengan bus berbahan bakar diesel, sementara bus yang masih menggunakan BBG harus dilengkapi dengan piranti fire suppression yang baik karena bus BBG rentan over-heating.
"Kami sedang mempercepat pengadaan bus berbahan bakar diesel, untuk menggantikan bus-bus yang sudah tidak laiak jalan atau yang harus diperbaiki dalam jangka waktu cukup lama. Diperkirakan pada akhir tahun sekitar 420 bus baru berbahan bakar diesel sudah beroperasi di jalur busway," kata Antonius Kosasih melalui pesan singkatnya, Selasa 21 Juli 2015 kemarin.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Antonius Kosasih mengatakan, sedang mempercepat pengadaan bus berbahan bakar diesel melalui e-catalogue Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Berdasarkan statistik, bus-bus berbahan bakar diesel relatif jarang mengalami risiko terbakar.
Namun, bukan berarti pihaknya tidak memprioritaskan bus berbahan bakar gas (BBG) yang ramah lingkungan. Menurut Kosasih, dalam pengadaan bus, PT Transportasi Jakarta meniru pemerintahan London, Inggris yang memilah bus-bus mereka secara ketat.
Di sana, bus- bus BBG articulated beberapa kali juga terbakar, sehingga pemerintah Kota London pun menyeleksi bus BBG. Sebagian bus diganti dengan bus berbahan bakar diesel, sementara bus yang masih menggunakan BBG harus dilengkapi dengan piranti fire suppression yang baik karena bus BBG rentan over-heating.
"Kami sedang mempercepat pengadaan bus berbahan bakar diesel, untuk menggantikan bus-bus yang sudah tidak laiak jalan atau yang harus diperbaiki dalam jangka waktu cukup lama. Diperkirakan pada akhir tahun sekitar 420 bus baru berbahan bakar diesel sudah beroperasi di jalur busway," kata Antonius Kosasih melalui pesan singkatnya, Selasa 21 Juli 2015 kemarin.
(whb)