Ini Cara Kapolres Jakarta Pusat Antisipasi Tawuran

JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menilai Polres Jakarta Pusat mempunyai cara jitu mengantispasi tawuran di wilayah tersebut. Kapolda pun meminta agar Polres lain meniru yang telah dilakukan Polres Jakarta Pusat.

Lalu, cara apa yang dilakukan Polres Jakarta Pusat mengantisipasi agar tawuran tidak terjadi?. Kapolres Jakarta Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, sejak pertama kali menjabat sebagai orang nomor satu di Polres Jakarta Jakarta Pusat, dirinya selalu mengedepankan pendekatan untuk menekan tawuran.

Adapun hal yang dilakukan dengan menempatkan anggota berseragam lengkap di titik rawan. Sebab salah satu penyebab tawuran adalah karena masyarakat mengira bahwa petugas Polri tidak ada dan selalu datang terlambat.

Untuk itu dirinya selalu menempatkan anggota berpakaian lengkap untuk selalu berada di titik rawan tawuran. Langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan terhadap lokasi rawan tawuran.

Kemudian penyebab yang sering terjadi adalah karena saling ejek, untuk itu pihaknya juga kerap berkonsolidasi dengan tokoh masyarakat setempat. "Artinya tawuran harus bisa dijadikan musuh bersama, sehingga semua elemen lapisan masyarakat akan turut serta menjaga ketentraman," papar Hendro kepada wartawan, Senin 22 Juni 2015 kemarin.

Hendro mengatakan, tidak bisa memastikan Jakarta Pusat tidak akan terjadi tawuran, tetapi dengan langkah yang diambil yakni mengedepankan pencegahan, setidaknya sudah bisa menghilangkan niat masyarakat yang hendak melakukan tawuran. Artinya selain konsep di atas kertas, harus ada realisasi di lapangan.

Antara lain membuangun posko pengamanan wilayah. Di kawasan Johar Baru sendiri dibangun dua posko pengamanan wilayah, yakni Posko Jalan Kramat Jaya Baru, Gereja Nias dipimpin Aiptu Suhartono selaku Bimaspol Kelurahan Johar Baru.

Kedua adalah Posko Johar Teather masih di Jalan Kramat Jaya Baru dipimpin Aiptu Lukas Indrianto.

SekretarisPemkot Jakarta Pusat Bayu Megantara mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memonitor dan mengecek keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing. Kepedulian yang sudah terbangun jangan sampai melemah sehingga bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Alhamdulillah di wilayah Johar Baru kepedulian warganya sangat tinggi baik dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan pokdarkamtibmas selalu bersinergi untuk menciptakan rasa aman dan nyaman" kata Bayu.