Diduga Razia Ilegal, Oknum Polisi Dibayar Batu Akik
A
A
A
DEPOK - Sejumlah petugas polisi diduga melakukan razia ilegal kendaraan bermotor di Jalan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor. Pasalnya, razia yang dilakukan bukan dari Satlantas melainkan dari kesatuan Sabhara.
Biasanya, oknum polisi tersebut melakukan razia pada siang hari antara pukul 11.00-13.00 WIB. Dari pantauan yang terlihat, Satuan Sabhara yang melakukan razia menyasar pengendara mobil pribadi dan pengendara motor. Disini, ada kelakukan tak lazim yang dilakukan oknum polisi tersebut.
Oknum polisi tersebut tidak segan-segan meminta uang kepada pengendara yang melintas dan terjaring. "Yang saya lihat, ada sopir yang ngasih duit Rp 20 ribu. Naro-nya dibalik STNK," kata Janah, warga Bojong Gede, Jumat (19/6/2015).
Hal senada diungkapkan, Ela warga Bojong Gede. Dia setiap hari melihat aksi 'tilang' ilegal di jalan menuju PDAM Bogor itu. Dia juga mendapat banyak cerita yang sama dari teman-temannya. "Bahkan ada yang rela dibayar dengan batu akik atau uang Rp5.000," kata Ela.
Dia menuturkan, jika razia digelar untuk penegakan hukum dirinya akan mendukung. Sayangnya, aksi razia liar itu berujung pada transaksi damai.
"Hampir setiap saat loh razianya. Kalau untuk penegakan hukum saya dukung, tapi kalau ujung-ujungnya duit ya itu nggak bener," tutupnya.
PILIHAN:
Razia 'Ilegal', Empat Polisi Diamankan Propam
Razia Begal, Polisi Sita Senjata Tajam dari Pengendara Motor
Panik, Santri Nyaris Tabrak Polisi Saat Dirazia
Biasanya, oknum polisi tersebut melakukan razia pada siang hari antara pukul 11.00-13.00 WIB. Dari pantauan yang terlihat, Satuan Sabhara yang melakukan razia menyasar pengendara mobil pribadi dan pengendara motor. Disini, ada kelakukan tak lazim yang dilakukan oknum polisi tersebut.
Oknum polisi tersebut tidak segan-segan meminta uang kepada pengendara yang melintas dan terjaring. "Yang saya lihat, ada sopir yang ngasih duit Rp 20 ribu. Naro-nya dibalik STNK," kata Janah, warga Bojong Gede, Jumat (19/6/2015).
Hal senada diungkapkan, Ela warga Bojong Gede. Dia setiap hari melihat aksi 'tilang' ilegal di jalan menuju PDAM Bogor itu. Dia juga mendapat banyak cerita yang sama dari teman-temannya. "Bahkan ada yang rela dibayar dengan batu akik atau uang Rp5.000," kata Ela.
Dia menuturkan, jika razia digelar untuk penegakan hukum dirinya akan mendukung. Sayangnya, aksi razia liar itu berujung pada transaksi damai.
"Hampir setiap saat loh razianya. Kalau untuk penegakan hukum saya dukung, tapi kalau ujung-ujungnya duit ya itu nggak bener," tutupnya.
PILIHAN:
Razia 'Ilegal', Empat Polisi Diamankan Propam
Razia Begal, Polisi Sita Senjata Tajam dari Pengendara Motor
Panik, Santri Nyaris Tabrak Polisi Saat Dirazia
(ysw)