Sering Jadi Polemik, Ahok Tetap Punya Kans di 2017
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai masih memiliki kans dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 mendatang.
Ahok diyakini dapat maju pilgub melalui jalur independen atau perseorangan. Penilaian tersebut didapat dari hasil survei Periskop Data selama 1-7 Juni lalu.
Direktur Eksekutif Periskop Data, Muhammad Yusuf Kosim mengatakan sejak dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2014, sikap dan perilaku Ahok terus mengundang polemik dengan DPRD DKI Jakarta.
Polemik tersebut menjadi pemberitaan masif di media massa secara nasional, mulai dari isu korupsi, gaya kepemimpinan, gaya komunikasi, hingga pengajuan hak menyatakan pendapat (HMP) DPRD DKI Jakarta kepada Gubernur.
Anehnya, kata Yusuf, dalam survei yang dilakukan Periskop selama tujuh hari sejak 1-7 Juni dengan metode pengambilan sampel teknik multistage random sampling, Ahok mendapatkan penilaian baik di mata masyarakat karena ketegasannya, kejujuran dan keberaniannya sekitar 43,4%.
Sebaliknya, kata dia, tingkat kepuasan publik terhadap DPRD sangat kecil sekira 12,4%.
"Pelaksanaan survei dilakukan di enam wilayah DKI dengan 500 responden melalui wawancara tatap muka. Kepuasan publik terhadap kinerja memang masih di bawah 60%," kata Muhamad Yusuf Kosim di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 16 Juni 2015.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk menilai gaya kepemimpinan Ahok memang menarik perhatian publik.
Menurut dia, keistimewaan Ahok terlihat dari keinginannya yang kuat dalam mewujudkan semua kebutuhan masyarakat.
Bahkan, kata Hamdi, Ahok berani membahayakan dirinya dengan menyatakan siap melawan semua kepentingan politik lantaran yakin publik akan membelanya.
"Kenapa dalam konteks pertarungan DPRD dan Ahok soal APBD, Ahok malah terlihat lebih memihak publik. Saya memang melihat ada yang salah sama Ahok. Tetapi dari struktur anggaran, APBD versi Ahok itu mendahulukan kepentingan publik. Masyarakat Jakarta sudah dewasa," tuturnya.
Dengan gaya kepemimpinan tegas, jujur dan apa adanya khususnya melawan praktik korupsi, Hamdi meyakini Ahok dapat mengumpulkan satu juta tanda tangan masyarakat Jakarta sebagai syarat untuk maju dalam Pilgub DKI 2017 mendatang.
"Saya melihat tidak ada partai politik yang mau menampung Ahok 2017 mendatang kalau melihat pemangkasan anggaran DKI yang dibuat DPRD. Jadi saya yakin dia dapat maju independen pada 2017," tegasnya.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta, Abdul Aziz mengatakan isu yang diambil Ahok dalam memberantas korupsi di Jakarta mesangat menarik perhatian publik.
Dia yakin Ahok dapat maju pada pilgub melalui jalur independensi seperti yang dialaminya pada pemilihan anggota DPD lalu. "Jangan lagi bersandar ormas, partai. Terpenting harus dukung ke kepentingan) publik," ujarnya.
Ahok diyakini dapat maju pilgub melalui jalur independen atau perseorangan. Penilaian tersebut didapat dari hasil survei Periskop Data selama 1-7 Juni lalu.
Direktur Eksekutif Periskop Data, Muhammad Yusuf Kosim mengatakan sejak dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2014, sikap dan perilaku Ahok terus mengundang polemik dengan DPRD DKI Jakarta.
Polemik tersebut menjadi pemberitaan masif di media massa secara nasional, mulai dari isu korupsi, gaya kepemimpinan, gaya komunikasi, hingga pengajuan hak menyatakan pendapat (HMP) DPRD DKI Jakarta kepada Gubernur.
Anehnya, kata Yusuf, dalam survei yang dilakukan Periskop selama tujuh hari sejak 1-7 Juni dengan metode pengambilan sampel teknik multistage random sampling, Ahok mendapatkan penilaian baik di mata masyarakat karena ketegasannya, kejujuran dan keberaniannya sekitar 43,4%.
Sebaliknya, kata dia, tingkat kepuasan publik terhadap DPRD sangat kecil sekira 12,4%.
"Pelaksanaan survei dilakukan di enam wilayah DKI dengan 500 responden melalui wawancara tatap muka. Kepuasan publik terhadap kinerja memang masih di bawah 60%," kata Muhamad Yusuf Kosim di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 16 Juni 2015.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk menilai gaya kepemimpinan Ahok memang menarik perhatian publik.
Menurut dia, keistimewaan Ahok terlihat dari keinginannya yang kuat dalam mewujudkan semua kebutuhan masyarakat.
Bahkan, kata Hamdi, Ahok berani membahayakan dirinya dengan menyatakan siap melawan semua kepentingan politik lantaran yakin publik akan membelanya.
"Kenapa dalam konteks pertarungan DPRD dan Ahok soal APBD, Ahok malah terlihat lebih memihak publik. Saya memang melihat ada yang salah sama Ahok. Tetapi dari struktur anggaran, APBD versi Ahok itu mendahulukan kepentingan publik. Masyarakat Jakarta sudah dewasa," tuturnya.
Dengan gaya kepemimpinan tegas, jujur dan apa adanya khususnya melawan praktik korupsi, Hamdi meyakini Ahok dapat mengumpulkan satu juta tanda tangan masyarakat Jakarta sebagai syarat untuk maju dalam Pilgub DKI 2017 mendatang.
"Saya melihat tidak ada partai politik yang mau menampung Ahok 2017 mendatang kalau melihat pemangkasan anggaran DKI yang dibuat DPRD. Jadi saya yakin dia dapat maju independen pada 2017," tegasnya.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta, Abdul Aziz mengatakan isu yang diambil Ahok dalam memberantas korupsi di Jakarta mesangat menarik perhatian publik.
Dia yakin Ahok dapat maju pada pilgub melalui jalur independensi seperti yang dialaminya pada pemilihan anggota DPD lalu. "Jangan lagi bersandar ormas, partai. Terpenting harus dukung ke kepentingan) publik," ujarnya.
(dam)