Bangun PLTS, Bekasi Bisa Kurangi Volume Sampah di TPA
Bangun PLTS, Bekasi Bisa Kurangi Volume Sampah di TPA
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi. Pembangunan pengolahan sampah menjadi energi listrik ini untuk menekan volume sampah di kota Patriot itu.
"Yang membangun dan mengelola pembangkit listrik tenaga sampah ini pihak swasta," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam Launching Pembangunan alat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di TPA Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Rabu 10 Juni 2015.
Rahmat mengatakan, teknologi pemusnahan sampah berbasis energi ini akan dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga tanpa menggunakan APBD Kota Bekasi. Namun, Pemkot akan mendapatkan kompensasi dari produksi listrik berbahan sampah dari pihak swasta.
Keuntungan lainya, kata dia, sampah di TPA juga akan terus berkurang, sehingga alokasi dana bagi perluasan lahan TPA bisa terus ditekan. Bahkan, ada enam zona sampah yang menumpuk bisa dimanfaatkan untuk PLTS ini nantinya. "Sampah bukan beban lagi, tapi menguntungkan," katanya.
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, sampah dari masyarakat Bekasi akan menjadi bahan bakar penggerak turbin yang akan menghasilkan energi listrik. Energi listrik tersebut akan dijual ke PLN berdasarkan mekanisme. Untuk itu, pembangunan PLTS ini akan dilakukan secara bertahap di tahun ini dan mendatang.
Kota Bekasi merupakan Kota ketiga di Dunia setelah Amerika Latin dan India terkait persoalan penumpukkan sampah. Setiap harinya saja Kota Bekasi menampung sampah hingga 1.500 ton, sedangkan untuk volume sampah secara keseluruhan di TPA Sumur Batu sampai saat ini mencapai dua meter kubik.
Dengan adanya kerja sama pengolahan sampah dengan pihak ketiga ini, nantinya akan menghasilkan pembangkit listrik melalui sampah tersebut. Dengan adanya PLTS itu bisa menghemat anggaran sebesar Rp5 miliar setiap tahunya. "Karena anggaran pengolahan sampah dianggarkan dari APBD," tegasnya.
PILIHAN:
Bekasi Bakal Gunakan Sampah Jadi Pembangkit Listrik
Truk Sampah Bekasi Akan Dipasang GPS
"Yang membangun dan mengelola pembangkit listrik tenaga sampah ini pihak swasta," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam Launching Pembangunan alat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di TPA Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Rabu 10 Juni 2015.
Rahmat mengatakan, teknologi pemusnahan sampah berbasis energi ini akan dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga tanpa menggunakan APBD Kota Bekasi. Namun, Pemkot akan mendapatkan kompensasi dari produksi listrik berbahan sampah dari pihak swasta.
Keuntungan lainya, kata dia, sampah di TPA juga akan terus berkurang, sehingga alokasi dana bagi perluasan lahan TPA bisa terus ditekan. Bahkan, ada enam zona sampah yang menumpuk bisa dimanfaatkan untuk PLTS ini nantinya. "Sampah bukan beban lagi, tapi menguntungkan," katanya.
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, sampah dari masyarakat Bekasi akan menjadi bahan bakar penggerak turbin yang akan menghasilkan energi listrik. Energi listrik tersebut akan dijual ke PLN berdasarkan mekanisme. Untuk itu, pembangunan PLTS ini akan dilakukan secara bertahap di tahun ini dan mendatang.
Kota Bekasi merupakan Kota ketiga di Dunia setelah Amerika Latin dan India terkait persoalan penumpukkan sampah. Setiap harinya saja Kota Bekasi menampung sampah hingga 1.500 ton, sedangkan untuk volume sampah secara keseluruhan di TPA Sumur Batu sampai saat ini mencapai dua meter kubik.
Dengan adanya kerja sama pengolahan sampah dengan pihak ketiga ini, nantinya akan menghasilkan pembangkit listrik melalui sampah tersebut. Dengan adanya PLTS itu bisa menghemat anggaran sebesar Rp5 miliar setiap tahunya. "Karena anggaran pengolahan sampah dianggarkan dari APBD," tegasnya.
PILIHAN:
Bekasi Bakal Gunakan Sampah Jadi Pembangkit Listrik
Truk Sampah Bekasi Akan Dipasang GPS
(ysw)
Explore More