Marak Mobil Mewah Bodong, Orang Kaya Takut Bayar Pajak

Selasa, 09 Juni 2015 - 16:34 WIB
Marak Mobil Mewah Bodong,...
Marak Mobil Mewah Bodong, Orang Kaya Takut Bayar Pajak
A A A
JAKARTA - Maraknya mobil mewah serta sepeda motor besar yang tidak dilengkapi surat-surat resmi dikarenakan keengganan para pemilik untuk membayar pajak. Pasalnya, untuk kendaraan jenis ini pajaknya cukup besar.

Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch Edison Siahaan mengungkapkan, banyak kendaraan mewah tidak memiliki surat resmi diduga untuk menghindari pajak yang cukup mahal. "Soal tidak dilengkapi surat, diduga kuat hanya upaya untuk menghindari pajak yang nilainya mulaiā€Ž Rp70 juta-Rp800 juta per tahun," ungkap Edison Siahaan kepada Sindonews, Selasa (9/6/2015).

Menurut Edison, untuk bea balik nama kendaraan mewah tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Karena untuk biaya tersebut dikenakan 10% dari nilai kendaraan. "Sehingga mereka berupaya menghindar dari kewajibannya untuk bayar pajak, dan kebanyakan mereka kemudian menggunakan nomor-nomor palsu," tegasnya.

Edison juga menilai ada upaya nakal dari importir sehingga memperlambat pengurusan surat-surat kendaraan mewah. "Seharusnya yang dipersalahkan importirnya, kenapa mereka lakukan perdagangan seperti itu, Seharusnya kan, setiap mobil yang mereka jual harus segera didaftarkan," tuturnya.

Edison menegaskan, kepolisian semestinya tidak pandang bulu untuk menindak para pemilik kendaraan bodong. "Kebanyakan mereka orang berduit, mestinya jika mampu beli maka harusnya bisa membayar pajaknya juga. Tapi ada dugaan justru ada keterlibatan aparat dalam masuknya mobil-mobil mewah bodong itu," tegasnya.

Menghindari pajak menurutnya, menjadi peluang karena pelaku bisnis juga menjual kendaraan mewah dengan cara off the road. "Padahal seharusnya on the rooad, jadi importir atau show room yang langsung membayar BBN pertama. Jadi harga mobil sudah termasuk dengan BBN pertama," tuturnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8908 seconds (0.1#10.140)