Mogok Sopir Berakhir, Transjakarta Fokus Armada Baru
A
A
A
JAKARTA - Kepala Bagian Administrasi Operasional PT JMT Suratman memastikan, pasca mogoknya sejumlah sopir karena tuntutan gaji, pihaknya tidak akan mengadakan pertemuan lanjutan. PT JMT menanggap masalag gaji sopir sudah diselesaikan dengan baik.
"Sudah enggak ada lagi pertemuan lanjutan, kan permasalahan sudah terselesaikan dan bus sudah beroperasi lagi. Sekarang kami lagi menunggu bus baru," kata Suratman di Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Selama setahun ke depan, PT JMT juga telah mendapatkan perpanjangan kontrak baru. Mereka akan memanfaatkan kontrak tersebut untuk mempersiapkan bus baru yang akan menggantikan armada lama.
"Nantinya akan ada 60 bus baru yang akan didatangkan. Tapi belum tahu busnya dari mana, kami masih nyari yang sesuai dengan spesifikasi teknisnya. Kami kan juga cari bus yang nanti terjangkau dan pengembaliannya tidak memberatkan," tuturnya.
Sebelumnya, sejak 1-3 Juni 2015 kemarin, sopir Transjakarta dari operator PT JMT melakukan mogok massal dan berdiskusi dengan pihak manajemen namun tidak membuahkan hasil.
Tuntutan mereka supaya mendapat peningkatan gaji seperti yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebesar 3,5 kali UMP DKI Jakarta.
Baca:
Sempat Mogok, Puluhan Sopir Transjakarta Kembali Kerja
"Sudah enggak ada lagi pertemuan lanjutan, kan permasalahan sudah terselesaikan dan bus sudah beroperasi lagi. Sekarang kami lagi menunggu bus baru," kata Suratman di Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Selama setahun ke depan, PT JMT juga telah mendapatkan perpanjangan kontrak baru. Mereka akan memanfaatkan kontrak tersebut untuk mempersiapkan bus baru yang akan menggantikan armada lama.
"Nantinya akan ada 60 bus baru yang akan didatangkan. Tapi belum tahu busnya dari mana, kami masih nyari yang sesuai dengan spesifikasi teknisnya. Kami kan juga cari bus yang nanti terjangkau dan pengembaliannya tidak memberatkan," tuturnya.
Sebelumnya, sejak 1-3 Juni 2015 kemarin, sopir Transjakarta dari operator PT JMT melakukan mogok massal dan berdiskusi dengan pihak manajemen namun tidak membuahkan hasil.
Tuntutan mereka supaya mendapat peningkatan gaji seperti yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebesar 3,5 kali UMP DKI Jakarta.
Baca:
Sempat Mogok, Puluhan Sopir Transjakarta Kembali Kerja
(mhd)