Sempat Mogok, Puluhan Sopir Transjakarta Kembali Kerja
A
A
A
JAKARTA - Puluhan sopir bus Transjakarta dari operator PT Jakarta Mega Trans (JMT) sudah kembali bekerja. Sebelumnya, mereka sempat melakukan mogok kerja lantaran gaji yang tidak sesuai dengan 3,5 kali upah minimum provinsi (UMP) yang saat ini berada pada kisaran Rp2,7 juta.
"Kemarin memang hanya ada 30 orang saja, tapi sekarang sudah mendaftar untuk bekerja lagi seperti biasa. Bus yang ada sekarang sudah berjalan dan sudah beroperasi semua," kata Kepala Bagian Administrasi Operasional PT JMT Suratman di Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Suratman menambahkan, gaji para pramudi masih menggunakan kontrak lama. Pasalnya, izin operasional PT JMT diperpanjang satu tahun namun menggunakan harga lama.
"Untuk upah, angkanya masih angka lama. Enggak bisa sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Kami memang dapat perpanjangan kontrak satu tahun tapi dengan harga lama. Kalau keinginan mereka dipenuhi, kami mau bayar pakai apa," tambahnya.
Selama perpanjangan kontrak lama yang berdurasi satu tahun itu, PT JMT boleh menggunakan bus lama. Mereka juga diberikan waktu selama durasi kontrak agar mempersiapkan armada baru menggantikan bus yang lama.
Pantauan Sindonews, di halte busway Bidara Cina, Otista, bus berwarna abu-abu dari operator PT JMT telah beroperasi yang sebelumnya hanya terparkir di pul Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Puluhan sopir itu juga mengaku pasrah dengan keputusan tersebut lantaran tidak memiliki pilihan.
Tidak ada penumpukan penumpang sejak awal para supir melakukan aksi mogok massal tersebut.
Baca:
Gaji Tak Sesuai, Sopir Transjakarta Mogok Massal
Tak Gaji Sopir 3 Kali UMP, Ini Saran Ahok untuk Operator
PT JMT Kesulitan Bayar Upah Sopir Transjakarta 3,5 Kali UMP
"Kemarin memang hanya ada 30 orang saja, tapi sekarang sudah mendaftar untuk bekerja lagi seperti biasa. Bus yang ada sekarang sudah berjalan dan sudah beroperasi semua," kata Kepala Bagian Administrasi Operasional PT JMT Suratman di Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Suratman menambahkan, gaji para pramudi masih menggunakan kontrak lama. Pasalnya, izin operasional PT JMT diperpanjang satu tahun namun menggunakan harga lama.
"Untuk upah, angkanya masih angka lama. Enggak bisa sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Kami memang dapat perpanjangan kontrak satu tahun tapi dengan harga lama. Kalau keinginan mereka dipenuhi, kami mau bayar pakai apa," tambahnya.
Selama perpanjangan kontrak lama yang berdurasi satu tahun itu, PT JMT boleh menggunakan bus lama. Mereka juga diberikan waktu selama durasi kontrak agar mempersiapkan armada baru menggantikan bus yang lama.
Pantauan Sindonews, di halte busway Bidara Cina, Otista, bus berwarna abu-abu dari operator PT JMT telah beroperasi yang sebelumnya hanya terparkir di pul Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Puluhan sopir itu juga mengaku pasrah dengan keputusan tersebut lantaran tidak memiliki pilihan.
Tidak ada penumpukan penumpang sejak awal para supir melakukan aksi mogok massal tersebut.
Baca:
Gaji Tak Sesuai, Sopir Transjakarta Mogok Massal
Tak Gaji Sopir 3 Kali UMP, Ini Saran Ahok untuk Operator
PT JMT Kesulitan Bayar Upah Sopir Transjakarta 3,5 Kali UMP
(mhd)