Gaji Belum Naik, Sopir Transjakarta Bakal Ngadu ke Ahok
A
A
A
JAKARTA - Ratusan sopir bus Transjakarta dari operator PT Jakarta Mega Trans (JMT) akan mengadu ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait tuntutan kenaikkan gaji belum dipenuhi perusahaan tersebut.
"Pokoknya kami akan terus lakukan ini (mogok), sampai permintaan kami dipenuhi. Kami hanya ingin kesetaraan dengan sopir-sopir lain," kata Koordinator Aksi Transjakarta Marlin Siagian kepada wartawan, Rabu (3/6/2015).
Marlin menambahkan, permasalahan ini pun aku diadukan kepada Gubernur DKI Jakarta. "Rencananya kami akan mengadukan nasib kami ke Kemenaker dan Ahok hari ini. Selama ini kan hanya diberikan janji saja tanpa ada realisasi," tambahnya.
Marlin tidak bisa memastikan kapan mogok massal itu akan berakhir.
" Ya kami akan berhenti mogok kalau tuntutan kami bisa dikabulkan," tutupnya.
Sebelumnya sejak Senin 1 Juni 2015 kemarin mereka telah melakukan mogok massal dan berdiskusi dengan pihak manajemen namun tidak membuahkan hasil. Tuntutan mereka supaya mereka mendapat peningkatan gaji seperti yang dijanjikan sebelumnya yakni 3,5 kali UMP DKI Jakarta. (Baca: Gaji Tak Sesuai, Sopir Transjakarta Mogok Massal)
"Pokoknya kami akan terus lakukan ini (mogok), sampai permintaan kami dipenuhi. Kami hanya ingin kesetaraan dengan sopir-sopir lain," kata Koordinator Aksi Transjakarta Marlin Siagian kepada wartawan, Rabu (3/6/2015).
Marlin menambahkan, permasalahan ini pun aku diadukan kepada Gubernur DKI Jakarta. "Rencananya kami akan mengadukan nasib kami ke Kemenaker dan Ahok hari ini. Selama ini kan hanya diberikan janji saja tanpa ada realisasi," tambahnya.
Marlin tidak bisa memastikan kapan mogok massal itu akan berakhir.
" Ya kami akan berhenti mogok kalau tuntutan kami bisa dikabulkan," tutupnya.
Sebelumnya sejak Senin 1 Juni 2015 kemarin mereka telah melakukan mogok massal dan berdiskusi dengan pihak manajemen namun tidak membuahkan hasil. Tuntutan mereka supaya mereka mendapat peningkatan gaji seperti yang dijanjikan sebelumnya yakni 3,5 kali UMP DKI Jakarta. (Baca: Gaji Tak Sesuai, Sopir Transjakarta Mogok Massal)
(whb)