Meringkuk di Sel karena Edarkan Upal, Suami Istri Ini Menangis

Kamis, 30 Oktober 2014 - 15:59 WIB
Meringkuk di Sel karena Edarkan Upal, Suami Istri Ini Menangis
Meringkuk di Sel karena Edarkan Upal, Suami Istri Ini Menangis
A A A
JAKARTA - Pasangan suami istri Iwan Angkasa dan Yuliner Wati hanya bisa menangis. Keduanya dibekuk Polsel Pulogadung terkait peredaran uang palsu (upal).

Iwan Angkasa mengaku merasa dijebak oleh M Lami Sayidi, warga negara Kongo.

Sejak mengenal Lami, Iwan dijanjikan mendapatkan miliaran rupiah bila mau bekerja sama dalam menjalankan bisnis penggandaan uang.

"Saya hanya bertugas mencari orang yang hendak menggandakan uang. Kalau nanti berhasil Lami menjanjikan imbalan USD10 juta," kata Iwan Angkasa di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (30/10/2014) siang.

Iwan percaya dengan Lami karena pernah diminta untuk menukarkan uang dolar hasil ritual penggandaan uang ke salah satu money changer. Uang dolar tersebut berhasil ditukarkan dalam bentuk rupiah.

Istri Iwan, Yuliner mengaku menyesal dan sudah banyak kerugian yang dideritanya.

"Uang sudah habis Rp200 juta untuk menyetor ke Lami. Saya menyesal sekali, sekarang saya dan suami dipenjara," ujar Yuliner sambil menangis tersedu-sedu saat diwawancarai.

Iwan dan istrinya baru beberapa bulan saja menjalankan kejahatan ini.

Kapolsek Pulogadung Kompol M Nasir menerangkan, sindikat ini telah membagi tugas masing-masing.

Iwan Angkasa dan Yuliner Wati berperan mencari calon korban. Sementara Lami Sayidi meyakinkan korban dengan membuat ritual penggandaan.

"Mereka meminta korban menyerahkan uang sejumlah Rp60juta dan dijanjikan akan mendapat Rp1,15 miliar. Dengan iming-iming tersebut banyak orang tertarik," ujarnya.

Nasir menambahkan, jumlah korban diperkirkan lebih dari 10 orang. Namun, baru satu korban yang telah menjalani pemeriksaan.

Untuk diketahui sindikat pengganda uang dolar palsu dibekuk polisi dari salah satu rumah di Jalan Kanci No 22, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu 29 Oktober malam.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9871 seconds (0.1#10.140)