DKI Akan Tambah 20 SPBG

Jum'at, 17 Oktober 2014 - 04:04 WIB
DKI Akan Tambah 20 SPBG
DKI Akan Tambah 20 SPBG
A A A
JAKARTA - Untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan bakar untuk Transjakarta, PT Jakpro akan menambah 20 SPBG dibeberapa titik.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menuturkan, jumlah SPBG di Jakarta saat ini masih sangat minim. Sehingga volume gas yang ada baru digunakan sekitar 20%.

Untuk menunjang ketersediaan BBG ini dia mendorong pihak swasta untuk ikut membangun SPBG. Terlebih PT Transportasi Jakarta terus menambah jumlah armada setiap tahunnya.

"Volume gas di Jakarta yang terpakai baru sedikit sedangkan sisanya masih banyak," kata Saefullah usai penandatanganan nota kesepahaman di Bidang Pengembangan SPBG dan Optimalisasi Terminal Transjakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 16 Oktober 2014.

Direktur Utama (Dirut) PT Jakpro, Budi Karya Sumadi menegaskan kesiapan pihaknya membangun 20 SPBG di Ibu Kota. Ke-20 SPBG itu berupa 10 SPBG statis dan 10 SPBG mobile atau MRU.

Untuk penyediaan lahan akan dibangunnya SPBG itu akan dikerjasamakan dengan PT Transportasi Jakarta. Beberapa lokasi yang bisa dibangun SPBG, yakni depo Transjakarta.

"Pemanfaatan depo diyakini dapat mengefesienkan waktu saatpengisian BBG," sebut mantan Dirut PT Pembangunan Jaya Ancol itu.

Alasan kerjasama dengan BUMD transportasi itu, karena Transjakarta merupakan pemakai utama BBG untuk sektor transportasi dan sektor lain di luar industri.

Ke-20 SPBG ini dibangun PT Jakpro itu berasal dari penyertaan modal pemerintah (PMP) yang diberikan Pemprov DKI Jakarta pada 2014 sebesar Rp300 miliar.

Sementara kebutuhan dana untuk membangun satu SPBG statis diperkirakan mencapai Rp 20 miliar dan SPBG mobile atau MRU sebesar Rp 8 miliar. Beberapa lokasi SPBG itu di antaranya di Ancol, Pluit, dan Taman Putra-Putri.

"Lahan lainnya masih kita negosiasikan," sambung Budi Karya.

Dirut PT Transportasi Jakarta, ANS Kosasih menamabahkan, lebih berharap SPBG dibangun di depo Transjakarta, karena itu bisa membantu meningkatkan pelayanan ke penumpang.

Armada bus massal tidak perlu lagi berjalan jauh ke SPBG. Cukup mengisi di Depo sebelum beroperasi. Sehingga ada waktu yang diefesienkan. "Tidak ada lagi kilometer kosong," ungkap Kosasih.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4952 seconds (0.1#10.140)