Volume Kendaraan Terus Meningkat, Depok Kian Macet Parah

Senin, 01 Agustus 2016 - 03:14 WIB
Volume Kendaraan Terus Meningkat, Depok Kian Macet Parah
Volume Kendaraan Terus Meningkat, Depok Kian Macet Parah
A A A
DEPOK - Volume kendaraan di Depok makin tidak terkendali. Pasalnya, ruas jalan di Depok baik jalan protokol maupun jalan kota dipadati kendaraan terutama ketika akhir pekan.

Kepadatan kendaraan tidak hanya terlihat di Jalan Margonda saja ketika akhir pekan, tetapi juga di ruas jalan lain. Misalnya di Jalan Raya Sawangan Jalan Dewi Sartika, Jalan Pitara dan Tole Iskandar. Selain karena kendaraan yang banyak melintas, kepadatan dipicu jalan yang sempit dan di beberapa titik banyak angkot yang berhenti sembarangan.

"Dari Jalan Dewi Sartika sampai ke Jembatan Serong harus ditempuh 45 menit. Padahal biasanya sekitar 25 menit saja," kata Budi, salah seorang pengendara mobil di Depok, Minggu 31 Juli 2016.

Di sekitar jalan ini banyak terdapat pemukiman. Sehingga banyak kendaraan yang keluar masuk menuju jalan raya tidak teratur dengan baik. Akibatnya, pengemudi saling mendahului untuk menuju jalan raya.

"Macetnya karena banyak mobil yang mau ke jalan raya tapi karena ini dua jalur jadi menyempit," ungkapnya.

Dia juga menyayangkan tidak adanya petugas yang mengatur. Jalur ini menjadi jalur alternatif pengemudi yang hendak menuju ruas Margonda dari arah Cipayung. "Macetnya lebih parah pas week end. Dari pagi sudah mulai macet sampai malam," keluhnya.

Kemacetan juga terjadi di Jalan Raya Sawangan. Jalur ini direncanakan akan dilebarkan agar lebih bisa menampung kendaran. Namun hingga kini rencana tersebut belum terealisasi. Catatan yang ada, volume kendaraan yang melintas mencapai 1.000 unit mobil pribadi. Sedangkan motor mencapai 10.000 unit dan 320 truk per harinya.

"Harusnya sih sudah saatnya dilebarkan. Karena Jalan Sawangan juga sudah sangat parah macetnya," kata Intan Komalasari pengendara lainnya.

Peningkatan kendaraan di Depok terhitung signifikan. Tahun 2011 tercatat 75.477 kendaraan, tahun 2012 sebanyak 82.687 dan tahun 2013 sebanyak 87.146 kendaraan. Dengan rincian, tahun 2011 motor sebanyak 304.722, mobil 46.048 unit. Tahun 2012, motor sebanyak 333.312 unit dan mobil 47.036 unit. Tahun 2013 tercatat motor sebanyak 389.900 unit dan mobil 48.124 unit.

"Kalau dilihat dari tahun 2010 tercatat penambahannya 261,133 persen. Tahun 2011 sebanyak 374,666 persen," kata Kepala Seksi Manajeman dan Rekayasa Lalulinyas Dinas Perhubungan Kota Depok, Ari Manggala.

Terkait soal rencana pelebaran Jalan Raya Sawangan, dikatakan, rencana itu masih dalam penggodokan. Selain itu, untuk merealisasikannya perlu koordinasi dengan pihak terkait lainnya semisal Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air selaku pelaksana pembangunan jalan. Idealnya, Jalan Raya Sawangan dilebarkan menjadi 24 meter.

"Diperkirakan bisa menampung kendaraan dua kali lipat dari jumlah sekarang," tandasnya.

Titik kemacetan di Jalan Raya Sawangan terjadi di simpang Kodim-Tanah Baru. Selain menjadi pusat pertemuan kendaraan dari beberapa kawasan di Sawangan, kondisi jalan yang menanjak juga memicu terjadinya kemacetan. Sehingga sudah sepatutnya Jalan Raya Sawangan, tepatnya di simpang tersebut dilakukan pelebaran.

Jalan Raya Sawangan membentang sepanjang 7 KM dengan lebar antara tujuh hingga delapan meter yang digunakan untuk dua lajur. Sedangkan volume kendaraan yang melintas mencapai 1.000 unit mobil pribadi, 10 ribu motor dan 320 truk.

"Sudah sepatutnya jalan tersebut dilebarkan karena volume kendaraan sangat padat. Kita sedang membuat terobosan guna mengatasi kemacetan di jalan tersebut. Salah satunya dengan cara pelebaran," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Gandara Budiana.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3644 seconds (0.1#10.140)