Anggota DPRD DKI Kenneth Minta Tingkatkan Kesiapsiagaan Antisipasi Hujan Ekstrem
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hujan ekstrem berpotensi melanda wilayah Jakarta hingga beberapa hari ke depan. Pemprov DKI Jakarta diminta mempersiapkan segala bentuk antisipasi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini hujan ekstrem yang akan melanda wilayah Jabodetabek pada 27 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023.
Menurut BMKG, fenomena yang menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem ini di antaranya Monsun Asia yang disertai seruakan udara dingin yang berasal dari dataran tinggi Tibet di Asia. Selain itu, fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara intensif.
Baca juga: BMKG Sebut Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan
Sejumlah pemerintah provinsi maupun kota/kabupaten mempersiapkan diri terjadinya hujan ekstrem yang akan melanda wilayahnya, salah satunya Pemprov DKI.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Hardiyanto Kenneth mengatakan, Pemprov DKI harus mempersiapkan kemungkinan buruk yang akan terjadi akibat hujan ekstrem.
"Pj Gubernur DKI harus bisa mengantisipasi terkait peringatan dini hujan ekstrem yang akan melanda Jakarta hingga awal tahun 2023. Jangan sampai kita tidak mempunyai persiapan apapun dalam menghadapi cuaca ekstrem ini," ujar Kenneth, Rabu (28/12/2022).
Pria yang akrab disapa Bang Kent itu meminta kepada seluruh stakeholder terkait agar meningkatkan kesiapsiagaan terkait potensi bencana geologi maupun hidrometeorologi basah, khususnya antisipasi cuaca ekstrem.
"Dinas-dinas dan stakeholder terkait harus memantau kondisi cuaca dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi hujan ekstrem," kata Kent.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDIP DKI Jakarta itu juga meminta kepada dinas terkait untuk melakukan pemetaan daerah-daerah Jakarta yang kerap dilanda banjir.
"Dinas-dinas terkait harus selama 24 jam memonitoring daerah-daerah di Jakarta yang rawan banjir. Lakukan pemetaan agar bisa meminimalisir dampak akibat hujan ekstrem agar tidak ada kejadian yang tidak kita inginkan," ungkapnya.
Dia menilai dalam menghadapi hujan ekstrem yang harus menjadi salah satu perhatian yaitu pemaksimalan saluran drainase skala mikro dan pompa portable. Sebab, banjir kerap terjadi akibat drainase yang buruk, mulai dari tumpukan sampah, terjadi sedimentasi, hingga saluran air tidak berfungsi.
"Kegiatan gotong-royong di setiap kelurahan dan kecamatan harus kembali digencarkan dan berfokus membersihkan sampah atau lumpur yang ada di drainase terutama di kawasan rentan banjir. Lalu, pompa portable harus stand by dan diletakkan di titik-titik banjir. Setiap petugas dari dinas terkait harus siap siaga ketika hujan melanda," ujar Kent.
Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas ini juga meminta Pemprov DKI mengerahkan semua kemampuan, terutama dalam penanganan kegawatdaruratan banjir.
"Yang terpenting adalah penanganan darurat yang harus dilaksanakan. Bersama kemitraan TNI-Polri dan jajaran untuk mengantisipasi darurat bencana banjir di Ibu Kota Jakarta," tuturnya.
Kent mengimbau kepada warga Jakarta yang langganan banjir, khususnya Jakarta Barat untuk bersiapsiaga seperti menyelamatkan dokumen-dokumen administrasi dan berkas penting lainnya.
"Jangan membuang sampah sembarangan, terutama membuang sampah ke kali atau saluran air. Pastikan juga instalasi listrik aman guna mencegah korsleting listrik saat dilanda banjir," imbau Kent.
"Warga jangan acuh dan terus memantau informasi terkini terhadap prediksi BMKG. Minimal jika mengetahui info dan prakiraan terbaru dari BMKG, kita bisa betul-betul paham apa yang harus dilakukan awal jika terjadi bencana," sambungnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini hujan ekstrem yang akan melanda wilayah Jabodetabek pada 27 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023.
Menurut BMKG, fenomena yang menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem ini di antaranya Monsun Asia yang disertai seruakan udara dingin yang berasal dari dataran tinggi Tibet di Asia. Selain itu, fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara intensif.
Baca juga: BMKG Sebut Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan
Sejumlah pemerintah provinsi maupun kota/kabupaten mempersiapkan diri terjadinya hujan ekstrem yang akan melanda wilayahnya, salah satunya Pemprov DKI.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Hardiyanto Kenneth mengatakan, Pemprov DKI harus mempersiapkan kemungkinan buruk yang akan terjadi akibat hujan ekstrem.
"Pj Gubernur DKI harus bisa mengantisipasi terkait peringatan dini hujan ekstrem yang akan melanda Jakarta hingga awal tahun 2023. Jangan sampai kita tidak mempunyai persiapan apapun dalam menghadapi cuaca ekstrem ini," ujar Kenneth, Rabu (28/12/2022).
Pria yang akrab disapa Bang Kent itu meminta kepada seluruh stakeholder terkait agar meningkatkan kesiapsiagaan terkait potensi bencana geologi maupun hidrometeorologi basah, khususnya antisipasi cuaca ekstrem.
"Dinas-dinas dan stakeholder terkait harus memantau kondisi cuaca dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi hujan ekstrem," kata Kent.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDIP DKI Jakarta itu juga meminta kepada dinas terkait untuk melakukan pemetaan daerah-daerah Jakarta yang kerap dilanda banjir.
"Dinas-dinas terkait harus selama 24 jam memonitoring daerah-daerah di Jakarta yang rawan banjir. Lakukan pemetaan agar bisa meminimalisir dampak akibat hujan ekstrem agar tidak ada kejadian yang tidak kita inginkan," ungkapnya.
Dia menilai dalam menghadapi hujan ekstrem yang harus menjadi salah satu perhatian yaitu pemaksimalan saluran drainase skala mikro dan pompa portable. Sebab, banjir kerap terjadi akibat drainase yang buruk, mulai dari tumpukan sampah, terjadi sedimentasi, hingga saluran air tidak berfungsi.
"Kegiatan gotong-royong di setiap kelurahan dan kecamatan harus kembali digencarkan dan berfokus membersihkan sampah atau lumpur yang ada di drainase terutama di kawasan rentan banjir. Lalu, pompa portable harus stand by dan diletakkan di titik-titik banjir. Setiap petugas dari dinas terkait harus siap siaga ketika hujan melanda," ujar Kent.
Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas ini juga meminta Pemprov DKI mengerahkan semua kemampuan, terutama dalam penanganan kegawatdaruratan banjir.
"Yang terpenting adalah penanganan darurat yang harus dilaksanakan. Bersama kemitraan TNI-Polri dan jajaran untuk mengantisipasi darurat bencana banjir di Ibu Kota Jakarta," tuturnya.
Kent mengimbau kepada warga Jakarta yang langganan banjir, khususnya Jakarta Barat untuk bersiapsiaga seperti menyelamatkan dokumen-dokumen administrasi dan berkas penting lainnya.
"Jangan membuang sampah sembarangan, terutama membuang sampah ke kali atau saluran air. Pastikan juga instalasi listrik aman guna mencegah korsleting listrik saat dilanda banjir," imbau Kent.
"Warga jangan acuh dan terus memantau informasi terkini terhadap prediksi BMKG. Minimal jika mengetahui info dan prakiraan terbaru dari BMKG, kita bisa betul-betul paham apa yang harus dilakukan awal jika terjadi bencana," sambungnya.
(jon)