Tangis Pilu Korban Kebakaran di Pademangan: Bingung Renovasi Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebakaran rumah di Pademangan, Jakarta Utara selain menewaskan ibu dan 2 anak juga membuat warga korban kebakaran lainnya menangis pilu karena kehilangan tempat tinggal. Mereka hanya bisa meratapi puing-puing sisa kebakaran akibat peristiwa mencekam yang terjadi pada Sabtu (22/10/2022) itu.
Surati (52), korban kebakaran tak menyangka dalam waktu cepat rumahnya hangus terbakar. "Sudah hancur, habis. Orang yang samping rumah kebakaran itu nempel (posisi rumah saling berdempetan)," ujarnya, Minggu (23/10/2022).
Kebakaran terjadi ketika dia hendak mengangkat jemuran. Dia terkejut melihat api yang sudah membesar.
Baca juga: Detik-detik Mengerikan Kebakaran yang Menewaskan Ibu dan 2 Anak di Pademangan
"Saya nggak jadi angkat jemuran dan langsung turun lagi. Turun tangga saja saya merosot, langsung jatuh saya. Sudah nggak bisa ngapa-ngapain," ungkapnya.
Beruntung, dia bisa menyelamatkan diri. Dia yang panik berteriak meminta pertolongan.
Surati beserta warga korban kebakaran lainnya sedih. Mereka bingung merenovasi rumahnya karena ekonominya terbatas. "Biaya dari mana? Anak satu, kebutuhan banyak. Suami serabutan," ucapnya.
Dia berharap Pemprov DKI Jakarta dan donatur bisa membantu meringankan bebannya. "Dananya nggak ada. Kalau nggak ada bantuan dari pemerintah, gimana. Maunya pengen buru-buru dibangun lagi. Ya dari donatur," katanya.
Ketua RT setempat Herno menuturkan warga korban kebakaran memang didera keterbatasan ekonomi. Rata-rata hanya bekerja sebagai buruh harian lepas.
Dia berencana mengajukan bantuan kepada pemerintah terkait renovasi rumah. "ingin kita mengajukan tapi berproses. Mudah-mudahan ada titik temu," ujarnya.
Meski demikian, Pemprov DKI sudah cepat turun tangan dalam membantu warga terdampak kebakaran mulai dari pemadaman sampai distribusi logistik.
Selain 3 korban tewas akibat kebakaran di Pademangan, terdapat korban luka 4 orang dan 135 orang mengungsi.
Surati (52), korban kebakaran tak menyangka dalam waktu cepat rumahnya hangus terbakar. "Sudah hancur, habis. Orang yang samping rumah kebakaran itu nempel (posisi rumah saling berdempetan)," ujarnya, Minggu (23/10/2022).
Kebakaran terjadi ketika dia hendak mengangkat jemuran. Dia terkejut melihat api yang sudah membesar.
Baca juga: Detik-detik Mengerikan Kebakaran yang Menewaskan Ibu dan 2 Anak di Pademangan
"Saya nggak jadi angkat jemuran dan langsung turun lagi. Turun tangga saja saya merosot, langsung jatuh saya. Sudah nggak bisa ngapa-ngapain," ungkapnya.
Beruntung, dia bisa menyelamatkan diri. Dia yang panik berteriak meminta pertolongan.
Surati beserta warga korban kebakaran lainnya sedih. Mereka bingung merenovasi rumahnya karena ekonominya terbatas. "Biaya dari mana? Anak satu, kebutuhan banyak. Suami serabutan," ucapnya.
Dia berharap Pemprov DKI Jakarta dan donatur bisa membantu meringankan bebannya. "Dananya nggak ada. Kalau nggak ada bantuan dari pemerintah, gimana. Maunya pengen buru-buru dibangun lagi. Ya dari donatur," katanya.
Ketua RT setempat Herno menuturkan warga korban kebakaran memang didera keterbatasan ekonomi. Rata-rata hanya bekerja sebagai buruh harian lepas.
Dia berencana mengajukan bantuan kepada pemerintah terkait renovasi rumah. "ingin kita mengajukan tapi berproses. Mudah-mudahan ada titik temu," ujarnya.
Meski demikian, Pemprov DKI sudah cepat turun tangan dalam membantu warga terdampak kebakaran mulai dari pemadaman sampai distribusi logistik.
Selain 3 korban tewas akibat kebakaran di Pademangan, terdapat korban luka 4 orang dan 135 orang mengungsi.
(jon)