Santri Depok Miliki Kecakapan Digital dan Talenta Ekonomi Kreatif
loading...
A
A
A
DEPOK - Santri di Depok dianggap memiliki talenta mumpuni sehingga dianggap bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Mereka menguasai digital yang baik dan talenta ekonomi kreatif sehingga mampu membuka peluang usaha.
“Saya melihat para santri ini memiliki talenta luar bisa baik digital dan talenta ekonomi kreatif yang bisa membuka peluang usaha. Santri menciptakan lapangan kerja,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Kota Depok, Minggu (23/10/2022).
Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional, Uno mendukung kemajuan santri di Depok dan seluruh Tanah Air melalui program Santri Digitalpreneur. Program ini sudah berjalan setahun dan dilaksanakan secara roadshow di Indonesia.
Sebagai puncaknya, seluruh karya santri akan ditampilkan di hadapan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 28 Oktober nanti. Salah satu talenta yang ditunjukkan santri adalah dengan hadirnya film Jejak 2 Ulama.
Film ini hasil karya santri Tebuireng yang dimaknai Sandi sebagai kebangkitan dua ulama besar Indonesia. Dia berharap melalui film ini dapat meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyah.
Film besutan LSBO PP Muhammadiyah bersama Pondok Pesantren Tebuireng itu diangkat dari kisah nyata dua ulama besar dari Muhammadiyah dan NU pada zaman penjajahan.
Film menceritakan dua orang lelaki yang sedang mengemban ilmu agar bisa diajarkanya pada orang-orang di zamannya. Mereka adalah Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy'ari.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menuturkan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi santri berdasarkan perkembangan zaman. Dia berpesan bahwa santri harus menjadi sukses dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan berbeda.
“Santri sekarang tentu tantangan berbeda, tapi mereka memberikan satu kata kunci, santri bisa sukses, santri bisa hebat kalau mereka membuka diri dan mau belajar. Ingat, bahwa sejarah adalah pengulangan, jadi ulangilah prinsip itu maka santri akan sukses,” katanya.
Hidayat menuturkan, dari film Jejak 2 Ulama tersebut memberi inspirasi banyak orang, khususnya para santri. Salah satunya adalah mengenai pembelajaran demokrasi dalam Islam. Kedua tokoh tersebut berani membuat terobosan, dengan membuat organisasi.
“Zaman dulu enggak ada namanya organisasi, tapi beliau-beliau berdua memberikan contoh, keberanian untuk menangkap tantangan zaman, mengisi tantangan zaman, zaman dulu tantangannya adalah itu (membuat organisasi),” pungkasnya.
Lihat Juga: Eks Relawan Anies-Sandi Ramai-ramai Dukungan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024
“Saya melihat para santri ini memiliki talenta luar bisa baik digital dan talenta ekonomi kreatif yang bisa membuka peluang usaha. Santri menciptakan lapangan kerja,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Kota Depok, Minggu (23/10/2022).
Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional, Uno mendukung kemajuan santri di Depok dan seluruh Tanah Air melalui program Santri Digitalpreneur. Program ini sudah berjalan setahun dan dilaksanakan secara roadshow di Indonesia.
Sebagai puncaknya, seluruh karya santri akan ditampilkan di hadapan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 28 Oktober nanti. Salah satu talenta yang ditunjukkan santri adalah dengan hadirnya film Jejak 2 Ulama.
Baca Juga
Film ini hasil karya santri Tebuireng yang dimaknai Sandi sebagai kebangkitan dua ulama besar Indonesia. Dia berharap melalui film ini dapat meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyah.
Film besutan LSBO PP Muhammadiyah bersama Pondok Pesantren Tebuireng itu diangkat dari kisah nyata dua ulama besar dari Muhammadiyah dan NU pada zaman penjajahan.
Baca Juga
Film menceritakan dua orang lelaki yang sedang mengemban ilmu agar bisa diajarkanya pada orang-orang di zamannya. Mereka adalah Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy'ari.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menuturkan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi santri berdasarkan perkembangan zaman. Dia berpesan bahwa santri harus menjadi sukses dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan berbeda.
“Santri sekarang tentu tantangan berbeda, tapi mereka memberikan satu kata kunci, santri bisa sukses, santri bisa hebat kalau mereka membuka diri dan mau belajar. Ingat, bahwa sejarah adalah pengulangan, jadi ulangilah prinsip itu maka santri akan sukses,” katanya.
Hidayat menuturkan, dari film Jejak 2 Ulama tersebut memberi inspirasi banyak orang, khususnya para santri. Salah satunya adalah mengenai pembelajaran demokrasi dalam Islam. Kedua tokoh tersebut berani membuat terobosan, dengan membuat organisasi.
“Zaman dulu enggak ada namanya organisasi, tapi beliau-beliau berdua memberikan contoh, keberanian untuk menangkap tantangan zaman, mengisi tantangan zaman, zaman dulu tantangannya adalah itu (membuat organisasi),” pungkasnya.
Lihat Juga: Eks Relawan Anies-Sandi Ramai-ramai Dukungan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024
(ams)