Sejarah Jakarta Islamic Centre, Tempat Masjid Terbakar Hebat Dulunya Lokalisasi Kramat Tunggak

Rabu, 19 Oktober 2022 - 17:21 WIB
loading...
Sejarah Jakarta Islamic Centre, Tempat Masjid Terbakar Hebat Dulunya Lokalisasi Kramat Tunggak
Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Jakarta Islamic Centre (JIC) , tempat Masjid Raya Jakarta Islamic Centre yang terbakar hebat di Koja, Jakarta Utara, Rabu (19/10/2022) dulunya kawasan lokalisasi Kramat Tunggak. JIC menempati lahan bekas lokalisasi terbesar di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta saat itu Sutiyoso memiliki ide lain untuk menutup lokalisasi tersebut yakni membangun Jakarta Islamic Centre. Ini sesuai dengan desakan ulama dan masyarakat agar menutup lokalisasi Kramat Tunggak.
Baca juga: Masjid Jakarta Islamic Center Jakut Terbakar

Tidak banyak perlawanan dari penghuni lokalisasi Kramat Tunggak ketika Pemprov DKI Jakarta hendak melakukan penataan. Selain karena PSK dan mucikari sudah mendapat ganti rugi, keberadaan Kramat Tunggak tidak mendapatkan banyak dukungan dari warga sekitar.

Pada tahun 2000, lebih dari 10 hektare lahan di Kramat Tunggak dibebaskan. Kemudian, tahun 2001 Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso menggelar Forum Curah Gagasan dengan seluruh elemen masyarakat untuk mengetahui sejauhmana dukungan masyarakat terhadap perubahan yang telah dicanangkan.

Pada 24 Mei 2001 dukungan itu semakin menguat dan gagasan membangun Jakarta Islamic Centre dikemukakan Sutiyoso kepada Prof Azyumardi Azra yang menjabat Rektor UIN Syarief Hidayatullah di New York di sela-sela kunjungannya ke PBB pada 11-18 April 2001.

Pembangunan Masjid Raya Jakarta Islamic Centre mulai berjalan pada 2001. Pembangunan JIC menghabiskan biaya mencapai Rp700 miliar untuk mendirikan masjid, gedung sosial budaya, dan rangkaian bangunan wisma atau penginapan kantor bisnis.
Baca juga: Detik-detik Kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Center Roboh saat Kebakaran

Pada tahun 2002, Masjid Raya Jakarta Islamic Centre dipakai untuk sholat Jumat berjamaah pertama kalinya. Tanggal 4 Maret 2003 akhirnya diresmikan Sutiyoso.

Jakarta Islamic Centre kian berkembang dan pada tahun 2007 dibangun wisma dengan rencana luas lahan wisma sekitar 21.452 meter persegi. Wisma tersebut dibagi 3 gedung yaitu gedung bisnis center dengan luas 5.653 meter persegi, convention hall atau balai pertemuan 4.582 meter persegi, dan hotel 11.217 meter persegi. Biaya pembangunan wisma sebesar Rp278 miliar.

Tidak hanya sebagai tempat ibadah, Jakarta Islamic Centre menjadi salah satu pusat peradaban Islam di Indonesia dan Asia Tenggara yang menjadi simbol kebangkitan Islam.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)