Permukiman di Bantaran Sungai Ciliwung Terendam Banjir, Wagub DKI: Intensitas Hujan Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Intensitas hujan tinggi di wilayah Jabodetabek selama sepekan ini membuat permukiman warga di bantaran Sungai Ciliwung terkepung banjir . Bahkan, cuaca di kawasan hulu yakni Bogor diguyur dengan intensitas ekstrem.
"Jadi terkait banjir, memang sesuai dengan ramalan BMKG beberapa minggu ini terjadi intensitas yang sangat tinggi, dan Jakarta seperti yang kita ketahui termasuk daerah dengan dataran rendah," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
Ariza menegaskan, Pemprov DKI terus berupaya mencegah banjir dengan berbagai program. Ia mengklaim dengan alokasi dana pengendalian banjir yang cukup besar sejumlah waduk hingga program gerebek lumpur telah dilakukan dinas terkait.
"Kita sudah mengupayakan berbagai program pengendalian pencegahan banjir tapi memang masih ada saja genangan-genangan. Tapi yang paling prinsip kita terus punya komitmen dan konsistensi yang kuat dan sungguh-sungguh buktikan dengan besarnya anggaran pengendalian banjir itu setiap tahun besar sekali yang dialokasikan dan bisa lihat program apa saja yang kita buat," terang Ariza.
Dia juga menjelaskan, sejumlah upaya yang dilakukan Pemprov DKI untuk mencegah banjir. Bahkan, kata dia, upaya itu terus dilakukan hingga masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022.
"Berapa banyak waduk yang sudah dibuat, situ, embung, sumur resapan, program gerebek lumpur, pengerukan, semua armada yang kita miliki eskavator kita tidak kurang dari 257 buah dump truk kita kerja dua shift untuk melakukan upaya upaya daripada meningkatkan kapasitas daya tampung air," tambahnya.
Ariza mengatakan, intensitas hujan sangat tinggi membuat banjir tetap melanda sejumlah wilayah khususnya di bantaran Sungai Ciliwung. Namun standar enam jam surut tetap menjadi acuan Pemprov DKI.
"Memang belakangan ini ada intensi yang tinggi. Tapi bisa dilihat, bandingkan mohon maaf dengan daerah lain, dengan negara lain ya, daerah lain itu masih banyak genangannya yang jauh lebih besar, lebih tinggi, dan lebih lama tergenang. Kalau di DKI Jakarta genangannya cepat surut sebagaimana standar kita, kita harapkan kurang dari enam jam itu surut," tuturnya.
"Jadi terkait banjir, memang sesuai dengan ramalan BMKG beberapa minggu ini terjadi intensitas yang sangat tinggi, dan Jakarta seperti yang kita ketahui termasuk daerah dengan dataran rendah," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
Ariza menegaskan, Pemprov DKI terus berupaya mencegah banjir dengan berbagai program. Ia mengklaim dengan alokasi dana pengendalian banjir yang cukup besar sejumlah waduk hingga program gerebek lumpur telah dilakukan dinas terkait.
"Kita sudah mengupayakan berbagai program pengendalian pencegahan banjir tapi memang masih ada saja genangan-genangan. Tapi yang paling prinsip kita terus punya komitmen dan konsistensi yang kuat dan sungguh-sungguh buktikan dengan besarnya anggaran pengendalian banjir itu setiap tahun besar sekali yang dialokasikan dan bisa lihat program apa saja yang kita buat," terang Ariza.
Dia juga menjelaskan, sejumlah upaya yang dilakukan Pemprov DKI untuk mencegah banjir. Bahkan, kata dia, upaya itu terus dilakukan hingga masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022.
"Berapa banyak waduk yang sudah dibuat, situ, embung, sumur resapan, program gerebek lumpur, pengerukan, semua armada yang kita miliki eskavator kita tidak kurang dari 257 buah dump truk kita kerja dua shift untuk melakukan upaya upaya daripada meningkatkan kapasitas daya tampung air," tambahnya.
Ariza mengatakan, intensitas hujan sangat tinggi membuat banjir tetap melanda sejumlah wilayah khususnya di bantaran Sungai Ciliwung. Namun standar enam jam surut tetap menjadi acuan Pemprov DKI.
"Memang belakangan ini ada intensi yang tinggi. Tapi bisa dilihat, bandingkan mohon maaf dengan daerah lain, dengan negara lain ya, daerah lain itu masih banyak genangannya yang jauh lebih besar, lebih tinggi, dan lebih lama tergenang. Kalau di DKI Jakarta genangannya cepat surut sebagaimana standar kita, kita harapkan kurang dari enam jam itu surut," tuturnya.
(mhd)