Anies Resmikan 3 Ruang Limpah Sungai sebagai Bentuk Pengendalian Banjir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan tiga Ruang Limpah Sungai (RLS). RLS merupakan ruang parkir air sementara, saat air sungai berlimpah guna mengurangi beban di kawasan hilir sungai.
Tiga RSL yang diresmikan yakni, RLS Lebak Bulus, RLS Brigif, dan RLS Pondok Ranggon. Momen peresmian tiga RLS tersebut diunggah Anies melalui akun Instagram miliknya @aniesbaswedan.
"Alhamdulillah, kita bersyukur dan bangga, sebuah ikhtiar panjang itu tuntas. Meresmikan tiga Ruang Limpah Sungai, (RLS), yakni RLS Lebak Bulus, RLS Brigif, dan RLS Pondok Ranggon. RLS adalah nature based solution atau solusi berbasis alam," tulis Anies dikutip SINDOnews pada Senin (10/10/2022).
Menurut Anies, kita semua merasakan betul betapa proses pembangunan selama beberapa abad ini banyak mengadopsi pendekatan yang ternyata mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kita rasakan dampaknya sekarang.
"Kini kita punya pendekatan baru, kita sediakan ruang parkir air sementara, saat air sungai berlimpah guna mengurangi beban di kawasan hilir sungai," ujarnya.
Anies menuturkan, RLS Pondok Ranggon memiliki volume tampungan RLS: ±890.000 m3, dapat mereduksi debit banjir dari Kali Sunter. Mengurangi dampak genangan terutama di wilayah Kelurahan Pondok Bambu, Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Melayu, Kelurahan Lubang Buaya, dan Kelurahan Setu.
Selanjutnya, RLS Lebak Bulus memiliki volume tampungan RLS: ±44.000 m3, dapat mereduksi debit banjir Kali Grogol. Mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Grogol, seperti Palmerah dan Kebayoran.
Serta RLS Brigif memiliki volume tampungan RLS: ±256.000 m3, dapat mereduksi debit banjir Kali Krukut. Mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Krukut seperti Petogongan, Kemang, Cilandak, dan Ciganjur.
Anies melanjutkan, RLS selain berfungsi dalam pengendalian banjir juga memiliki fungsi sebagai Ruang Terbuka Biru (RTB) yang harapannya akan mengembalikan ekosistem sempadan sungai seperti sedia kala.
"Sekaligus menjadi ruang ketiga, yakni tempat interaksi dan berkegiatan antarwarga. Kita juga berharap akan muncul kembali hewan air, tanaman rindang, dan burung yang berdatangan dan menjadi ekosistem yang sehat," ucapnya.
Tiga RSL yang diresmikan yakni, RLS Lebak Bulus, RLS Brigif, dan RLS Pondok Ranggon. Momen peresmian tiga RLS tersebut diunggah Anies melalui akun Instagram miliknya @aniesbaswedan.
"Alhamdulillah, kita bersyukur dan bangga, sebuah ikhtiar panjang itu tuntas. Meresmikan tiga Ruang Limpah Sungai, (RLS), yakni RLS Lebak Bulus, RLS Brigif, dan RLS Pondok Ranggon. RLS adalah nature based solution atau solusi berbasis alam," tulis Anies dikutip SINDOnews pada Senin (10/10/2022).
Menurut Anies, kita semua merasakan betul betapa proses pembangunan selama beberapa abad ini banyak mengadopsi pendekatan yang ternyata mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kita rasakan dampaknya sekarang.
"Kini kita punya pendekatan baru, kita sediakan ruang parkir air sementara, saat air sungai berlimpah guna mengurangi beban di kawasan hilir sungai," ujarnya.
Anies menuturkan, RLS Pondok Ranggon memiliki volume tampungan RLS: ±890.000 m3, dapat mereduksi debit banjir dari Kali Sunter. Mengurangi dampak genangan terutama di wilayah Kelurahan Pondok Bambu, Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Melayu, Kelurahan Lubang Buaya, dan Kelurahan Setu.
Selanjutnya, RLS Lebak Bulus memiliki volume tampungan RLS: ±44.000 m3, dapat mereduksi debit banjir Kali Grogol. Mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Grogol, seperti Palmerah dan Kebayoran.
Serta RLS Brigif memiliki volume tampungan RLS: ±256.000 m3, dapat mereduksi debit banjir Kali Krukut. Mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Krukut seperti Petogongan, Kemang, Cilandak, dan Ciganjur.
Anies melanjutkan, RLS selain berfungsi dalam pengendalian banjir juga memiliki fungsi sebagai Ruang Terbuka Biru (RTB) yang harapannya akan mengembalikan ekosistem sempadan sungai seperti sedia kala.
"Sekaligus menjadi ruang ketiga, yakni tempat interaksi dan berkegiatan antarwarga. Kita juga berharap akan muncul kembali hewan air, tanaman rindang, dan burung yang berdatangan dan menjadi ekosistem yang sehat," ucapnya.
(hab)