Profil Jenderal Pol Chairuddin Ismail, Mantan Kapolri yang Pernah Jadi Tim Sukses Jusuf Kalla - Wiranto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal Chairuddin Ismail, mantan Kapolri yang pernah menjadi tim sukses pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto pada Pemilu 2009. Namun, namanya tidak tercatat dalam sejarah Kapolri meski sudah dilantik.
Hal tersebut terjadi lantaran adanya kisruh antara Polri dengan Pejabat Istana kala itu. Kapolri Jenderal Suroyo Bimantoro saat itu sempat berbeda pendapat dengan Presiden Gus Dur terkait pengibaran Bendera Bintang Kejora.
Baca juga : Megawati: Polisi Terbaik Hanya Kapolri Jenderal Hoegeng
Bimantoro secara tegas menolak hal yang dibolehkan oleh Gus Dur. Perbedaan pendapat ini yang menjadi cikal bakal kisruh yang terjadi.
Hubungan ini semakin memburuk setelah kasus penanganan demonstran di Jawa Timur. Dalam insiden itu, jatuh satu korban pendukung Presiden yang tewas diterjang peluru aparat.
Dari beberapa keributan yang menimpa kedua belah pihak tersebut membuat Presiden mengambil tindakan tegas untuk mencopot Kapolri Jenderal Suroyo Bimantoro dan menggantinya dengan Wakapolri Irjen Chairuddin Ismail.
Pengangkatan Chairuddin Ismail ini justru mendapat penolakan dari 102 jenderal polisi yang tidak menghendaki adanya politisasi di Kepolisian Republik Indonesia.
Drama yang berlangsung antara Kepolisian dan Presiden inilah yang membuat sosok Chairuddin Ismail menjadi Jenderal Bintang Empat dan menjabat sebagai Kapolri.
Jabatan Kapolri yang disandang Chairuddin pun hanya sementara dan digantikan oleh Jenderal Polisi Da'i Bachtiar lantaran kepemimpinan Gus Dur digantikan Megawati.
Baca juga : Kepolisian Diminta Tiru Keteladanan Jenderal Polisi Hoegeng
Hal tersebut terjadi lantaran adanya kisruh antara Polri dengan Pejabat Istana kala itu. Kapolri Jenderal Suroyo Bimantoro saat itu sempat berbeda pendapat dengan Presiden Gus Dur terkait pengibaran Bendera Bintang Kejora.
Baca juga : Megawati: Polisi Terbaik Hanya Kapolri Jenderal Hoegeng
Bimantoro secara tegas menolak hal yang dibolehkan oleh Gus Dur. Perbedaan pendapat ini yang menjadi cikal bakal kisruh yang terjadi.
Hubungan ini semakin memburuk setelah kasus penanganan demonstran di Jawa Timur. Dalam insiden itu, jatuh satu korban pendukung Presiden yang tewas diterjang peluru aparat.
Dari beberapa keributan yang menimpa kedua belah pihak tersebut membuat Presiden mengambil tindakan tegas untuk mencopot Kapolri Jenderal Suroyo Bimantoro dan menggantinya dengan Wakapolri Irjen Chairuddin Ismail.
Pengangkatan Chairuddin Ismail ini justru mendapat penolakan dari 102 jenderal polisi yang tidak menghendaki adanya politisasi di Kepolisian Republik Indonesia.
Drama yang berlangsung antara Kepolisian dan Presiden inilah yang membuat sosok Chairuddin Ismail menjadi Jenderal Bintang Empat dan menjabat sebagai Kapolri.
Jabatan Kapolri yang disandang Chairuddin pun hanya sementara dan digantikan oleh Jenderal Polisi Da'i Bachtiar lantaran kepemimpinan Gus Dur digantikan Megawati.
Baca juga : Kepolisian Diminta Tiru Keteladanan Jenderal Polisi Hoegeng