Profil Irjen (Purn) Adang Firman, Mantan Kapolda Metro Jaya yang Dikenal Lembut tetapi Tegas

Sabtu, 03 September 2022 - 05:56 WIB
loading...
Profil Irjen (Purn) Adang Firman, Mantan Kapolda Metro Jaya yang Dikenal Lembut tetapi Tegas
Irjen Pol Adang Firman (kiri) saat mendampingi Kapolri Jenderal Sutanto (tengah) dan Wakapolri Irjen Makbul Padmanagara (kanan), Minggu 29 Juni 2008. Foto: Dok Antara/Widodo
A A A
JAKARTA - Irjen Pol (Purn) Adang Firman merupakan Kapolda Metro Jaya ke 26 yang menjabat 21 Juni 2006 hingga 18 Desember 2008. Saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Adang Firman dikenal lembut kepada anak buah, tetapi tegas dalam memberantas aksi kejahatan.

Catatan redaksi MNC Portal, dikutip Sabtu (3/9/2022), Adang Firman dilantik jadi Kapolda Metro Jaya di era Kapolri Jenderal Pol Sutanto pada 21 Juni 2006. Ia menggantikan Irjen Pol Firman Gani yang dimutasi menjadi Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan (Kasespim) Polri berdasarkan SKEP Kapolri No 694/VI/2006.

Adang Firman sebelumnya menjabat sebagai Deputi Operasi Mabes Polri. Adang Firman juga pernah menjabat Kapolda Sumatera Barat periode 2001-2003.



Adang Firman merupakan alumni Akabri Bagian Kepolisian tahun 1973. Adang Firman satu angkatan dengan Sutanto dan Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Semasa menjabat Kapolda Metro Jaya, Adang Firman dikenal sangat demokratis dan banyak menginspirasi anak buah. Bahkan Wakapolda Polda Metro Jaya Brigjen Polisi Jasir Karwita saat itu menyebut Adang Firman sebagai sosok bapak, guru, dan ustaz bagi seluruh jajaran keluarga besar Polda Metro Jaya.

Profil Irjen (Purn) Adang Firman, Mantan Kapolda Metro Jaya yang Dikenal Lembut tetapi Tegas
Irjen Pol Adang Firman (kiri) menyerahkan tongkat estafet Kapolda Metro Jaya kepada Irjen Pol Wahyono. Foto: Dok Antara

Arahan, instruksi, dan nasihatnya, sangat dirasakan manfaatnya oleh seluruh jajaran Polda Metro Jaya. Jasir mengaku sangat terkesan dengan kepemimpinan Adang Firman sekitar dua tahun menjabat Kapolda Metro Jaya. Adang Firman tidak hanya memberikan perintah dan arahan, tetapi langsung memberikan contoh.


Walaupun lembut kepada anak buah, namun suami dari Neneng M ini dikenal tegas terhadap pelaku kejahatan maupun pembuat onar di Jakarta. Atas ketegasannya itulah, Indonesia sukses menggelar Final Piala Asia (AFC 2007) yang berlangsung di Stadion Bung Karno di Jakarta.

Adang Firman juga berhasil mengamankan Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Pilkada DKI 2007 saat itu perlu mendapat atensi karena Gubernur DKI pertama yang akan dipilih langsung oleh masyarakat. Saat itu, pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012. Mereka unggul dari pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar.

Jelang akhir masa jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya, Adang Firman dihadapkan dengan kondisi Jakarta yang Siaga 1 jelang eksekusi mati terpidana Bom Bali I Amrozi, Imam Samudra, dan Muklas pada awal November 2008.

Adang Firman saat itu langsung melakukan pengamanan sejumlah obyek vital, seperti kedutaan besar, pusat perbelanjaan dan mal-mal. Polda Metro Jaya bertindak tegas dengan membekuk simpatisan Amozi dkk, yang diduga telah menebar teror. Alhasil, situasi Ibu Kota saat itu berhasil dijaga tetap kondusif.



Di masa Adang Firman, berbagai kasus berskala nasional hingga bertaraf internasional juga berhasil diungkap Polda Metro Jaya. Bahkan, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) kala itu memuji prestasi Irjen Pol Adang Firman saat memimpin Polda Metro Jaya.

"Saya berterima kasih atas keberhasilan Adang Firman yang mampu menjawab permasalahan penting di Ibu Kota Jakarta menjadi lebih baik dan aman. Hukum telah ditegakkan, dan mampu menangani kasus-kasus yang berskala nasional," kata BHD
saat memimpin pelantikan sejumlah Kapolda di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis 17 Desember 2008.

Kasus berskala nasional yang diungkap Polda Metro Jaya di bawah kepemimpinan Adang Firman antara lain penangkapan tokoh dan anggota ormas buntut kerusuhan di Monas, kasus pembunuhan berantai dengan tersangka Very Idam Henyansah alias Ryan, hingga penangkapan terhadapa pemimpin sekte Kerajaan Tuhan, Lia Eden.

Sementara kasus berskala internasional, Adang Firman berhasil mengungkap peredaran narkoba dalam jumlah besar. Awal Maret 2008 Polda Metro Jaya membongkar kasus sabu sebanyak 600 kg yang terdapat dalam 60 kardus di Pantai Indah Kapuk. Sejumlah pabrik narkoba saat itu juga berhasil dibongkar Polda Metro Jaya.

Polda Metro Jaya di bawah kepemimpinan Adang Firman juga berhasil mengungkap kasus penculikan warga negara Rusia bernama Alexander (37) yang disekap di sebuah perumahan. Polda Metro Jaya juga berhasil mengungkap kasus penculikan anak perempuan dari Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia pada akhir Agustus 2017.

Korban setelah sembilan hari diculik akhirnya dibebaskan para pelaku dengan selamat di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pelaku berjumlah lima orang dengan motif tindak kejahatannya faktor ekonomi.

Adang Firman pensiun dari Polri pada 31 Desember 2008. Setelah pensiun, Adang Firman memiliki kesibukan mengurus pesantren. Anang Firman tercatat sebagai Pembina Pesantren Ar-Rahman.

Pesantren ini didirikan oleh Paguyuban Pratidina, sebuah perkumpulan Alumni Akabri Polisi angkatan 1973 yang didirikan sejak tahun 2008.

Ketua Paguyuban Pratidina yang kala itu dijabat Adang Firman mencetuskan gagasan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam yang berkualitas berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta Keimanan dan Ketaqwaan (IMTAK) secara seimbang.

Pesantren yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat, ini kerap disebut sebagai pesantren “Sang Jenderal” Ar-Rahman.

Pesantren ini bertujuan mencetak kader-kader bangsa yang tidak saja berilmu dan berwawasan luas, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral terhadap keilmuannya, serta dapat menjadi agen perubahan di masyarakat.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2219 seconds (0.1#10.140)