Minimalisir Kemacetan di ITF Sunter, DKI Rekayasa Waktu Keberangkatan Truk Sampah

Selasa, 30 Agustus 2022 - 10:47 WIB
loading...
Minimalisir Kemacetan...
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto. Foto/MPI/M Refi Sandi
A A A
JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bakal merekayasa waktu keberangkatan truk sampah dari setiap kecamatan menuju ITF Sunter, Jakarta Utara. Hal itu guna meminimalisir kemacetan lalu lintas sekitar ITF Sunter yang berdekatan dengan JIS.

”Kita komitmen mengatur keberangkatan dari wilayah sampai ke ITF Sunter karena memang lahannya sempit cuma 3 hektare. Sempit banget jadi kalo nggak diatur keberangkatan khawatir bisa jadi macet,” ujar Kepala Dinas LH DKI Asep Kuswanto, Selasa (30/8/2022).

Asep menambahkan bahwa cakupan ITF Sunter nantinya akan menampung sampah dari kurang lebih 16 kecamatan atau sekitar 200-300 truk per hari. Oleh karena itu, diperlukan rekayasa lalu lintas menuju ITF Sunter.

”Karena memang wilayah cakupan ITF Sunter sekitar 16 kecamatan gimana kita berusaha mengatur yang totalnya sekitar 200-300 truk yang buang sampah ke ITF Sunter, sehingga memang perlu rekayasa perjalanan truknya supaya tidak terjadi penumpukan,” ucapnya.

Tak hanya rekayasa lalin, Asep bakal melakukan peremajaan dump truk sampah dengan truk compactor guna meminimalisir ceceran dan aroma tak sedap dari sampah tersebut. ”Peremajaan dump truk kita ganti oleh compactor pelan-pelan,” ungkapnya.

Komisi C DPRD DKI Jakarta meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) meninjau ulang lokasi Intermediete Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara.



Saat melakukan peninjauan, mengingat lokasi ITF berdekatan dengan Jakarta International Stadium dan permukiman warga.

“Kita ingin tahu bagaimana konstruksi ITF tersebut apakah layak digunakan dan juga trafik lalu lintasnya pada saat JIS ada event. Apakah menganggu transportasi saat membuang sampah ke ITF itu,” kata Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Yusuf.

Yusuf berharap, selain dapat menuntaskan persoalan pengelolaan sampah Jakarta, ITF Sunter juga harus secara efektif mengolah residu yang dihasilkan agar bermanfaat. ”Kalau bisa nanti bisa dibuatkan paving block yang bisa dipergunakan untuk membangun DKI Jakarta,” ucapnya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2216 seconds (0.1#10.140)