3 Baju Adat Betawi dan Keunikannya, Nomor 2 Dipakai Jawara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat 3 baju adat Betawi dan keunikannya. Baju adat khas Betawi mempunyai sentuhan dari China, Arab, dan Melayu.
Biasanya baju adat Betawi identik dengan corak dan warna mencolok. Kaum perempuannya mengenakan kebaya dan pria menggunakan baju koko.
Baca juga: Uniknya, Budaya Betawi di Busana Generasi Milenial
Berikut 3 baju adat Betawi dan keunikannya yang berhasil dihimpun, Rabu (24/8/2022):
1. Baju Sadariah
Baju ini biasa digunakan oleh laki-laki. Meski tampilannya simpel, namun memiliki tren yang cukup menarik dan penuh makna.
Baju Sadariah digunakan saat acara atau event tertentu dilengkapi baju koko warna putih polos dengan celana komprang bermotif batik parang, cukin alias kain di leher berwarna terang, peci hitam polos dan alas kaki selop terompah.
Baju adat ini juga dilengkapi aksesoris seperti cincin batu akik dan gelang bahar yang sangat khas Betawi. Baju sadariah sebagai identitas pemakainya sebagai laki-laki yang rendah hati, dinamis, sopan, dan memiliki wibawa.
Baju Sadariah. Foto: antaranews.com
2. Baju Pangsi
Baju Pangsi sering dipakai oleh jawara Betawi yang notabenenya para pendekar. Melalui baju adat ini identik dengan orang Betawi yang simpel dan tidak neko-neko.
Baju Pangsi memiliki warna hitam dengan celana hitam kemudian leher yang bulat dan lengan panjang yang dibuat longgar sehingga celananya bisa dibuat menggantung agar terlihat lebih simpel.
Biasanya hanya dipakai kaum kecil, namun lama kelamaan dipakai guru silat hingga sekarang menjadi sangat populer dan bisa dipakai siapa saja.
Dahulu memang digunakan sehari-hari, namun seiring berkembangnya zaman hanya digunakan ketika acara tertentu saja misalkan Palang Pintu pada acara pernikahan orang Betawi.
Baju Pangsi. Foto: Dok SINDOnews
3. Kebaya Nyonya
Kebaya Nyonya merupakan item fashion yang biasa dikenakan nyonya-nyonya Tionghoa dan dari segi warnanya memang sejak dulu sudah terang.
Karena Kebaya Nyonya harganya cukup mahal dan tidak semua orang bisa memilikinya, kemudian perempuan Tionghoa mengubah harga kebaya menjadi lebih terjangkau lalu nama Kebaya Nyonya berubah menjadi Kebaya Encim.
Digunakan saat acara tertentu, kebaya ini juga masih banyak digemari dan digunakan para perempuan. Biasanya Kebaya Encim dipadukan dengan rok panjang atau celana panjang serta konde cepol dan selop sebagai alasnya.
Kebaya Encim. Foto: Dok Okezone
MG/Nurhalimah Zahra
Biasanya baju adat Betawi identik dengan corak dan warna mencolok. Kaum perempuannya mengenakan kebaya dan pria menggunakan baju koko.
Baca juga: Uniknya, Budaya Betawi di Busana Generasi Milenial
Berikut 3 baju adat Betawi dan keunikannya yang berhasil dihimpun, Rabu (24/8/2022):
1. Baju Sadariah
Baju ini biasa digunakan oleh laki-laki. Meski tampilannya simpel, namun memiliki tren yang cukup menarik dan penuh makna.
Baju Sadariah digunakan saat acara atau event tertentu dilengkapi baju koko warna putih polos dengan celana komprang bermotif batik parang, cukin alias kain di leher berwarna terang, peci hitam polos dan alas kaki selop terompah.
Baju adat ini juga dilengkapi aksesoris seperti cincin batu akik dan gelang bahar yang sangat khas Betawi. Baju sadariah sebagai identitas pemakainya sebagai laki-laki yang rendah hati, dinamis, sopan, dan memiliki wibawa.
Baju Sadariah. Foto: antaranews.com
2. Baju Pangsi
Baju Pangsi sering dipakai oleh jawara Betawi yang notabenenya para pendekar. Melalui baju adat ini identik dengan orang Betawi yang simpel dan tidak neko-neko.
Baju Pangsi memiliki warna hitam dengan celana hitam kemudian leher yang bulat dan lengan panjang yang dibuat longgar sehingga celananya bisa dibuat menggantung agar terlihat lebih simpel.
Biasanya hanya dipakai kaum kecil, namun lama kelamaan dipakai guru silat hingga sekarang menjadi sangat populer dan bisa dipakai siapa saja.
Dahulu memang digunakan sehari-hari, namun seiring berkembangnya zaman hanya digunakan ketika acara tertentu saja misalkan Palang Pintu pada acara pernikahan orang Betawi.
Baju Pangsi. Foto: Dok SINDOnews
3. Kebaya Nyonya
Kebaya Nyonya merupakan item fashion yang biasa dikenakan nyonya-nyonya Tionghoa dan dari segi warnanya memang sejak dulu sudah terang.
Karena Kebaya Nyonya harganya cukup mahal dan tidak semua orang bisa memilikinya, kemudian perempuan Tionghoa mengubah harga kebaya menjadi lebih terjangkau lalu nama Kebaya Nyonya berubah menjadi Kebaya Encim.
Digunakan saat acara tertentu, kebaya ini juga masih banyak digemari dan digunakan para perempuan. Biasanya Kebaya Encim dipadukan dengan rok panjang atau celana panjang serta konde cepol dan selop sebagai alasnya.
Kebaya Encim. Foto: Dok Okezone
MG/Nurhalimah Zahra
(jon)