Pemprov DKI Diminta Penuhi Hak Pesepeda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penggunaan sepeda di masa PSBB Transisi terus meningkat, khususnya di Jakarta. Hanya saja pertumbuhan penggunaan sepeda tak dibarengi dengan penambahan jalur sepeda di Ibu Kota.
Berdasarkan pantauan, jalur sepeda di kawasan Jakarta Selatan khususnya, masih terbatas di jalur arteri, seperti di Jalan Fatmawati hingga Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Warung Jati Barat hingga ke Jalan Mampang Prapatan. Itu pun terkadang kerap diserobot oleh kendaraan lain, seperti motor dan mobil, khususnya saat terjadi kepadatan.
Bukan hanya kerap diserobot, tapi juga kerap dijadikan tempat parkir liar oleh pengguna kendaraan bermotor, seperti yang terjadi di Jalan Warung Jati Barat dan Jalan Mampang Prapatan serta di Jalan Fatmawati dan Melawai Raya. Padahal, di Jalan Melawai Raya terdapat cone pembatas untuk pengguna sepeda, tapi masih saja di serobot pengendara motor.
Sedangkan di jalur lainnya, seperti di kawasan Kemang, jalan di kawasan tersebut belum terdapat jalur sepeda. Padahal, kerap kali pengguna sepeda melintas di kawasan tersebut sehingga pesepeda tak jarang menggunakan trotoar pejalan kaki. ( )
Lalu, di Jalan Pangeran Antasari pun jalur sepeda baru tersedia di kawasan Blok M-Melawai Raya hingga ke putaran kantor Walikota Jakarta Selatan saja. Alhasil, pengguna sepeda yang melintas di Jalan Antasari pun berkendara di jalanan umum. ( )
Pengguna sepeda, Arya mengatakan, Pemprov DKI Jakarta seharusnya melakukan penambahan jalur sepeda di kawasan Jakarta ini sehingga pengguna sepeda bisa berkendara dengan nyaman dan aman. Apalagi, pengguna sepeda di Jakarta ini cukup tinggi, tapi angka kecelakaan pesepeda pun cukup tinggi karena jalur sepeda kerap diserobot dan kurang diperhatikan.
"Saya harap sih hak pesepeda bisa dipenuhi yah, seperti faktor keselamatan, ketertiban, dan keamanan. Sebab, sejauh ini kan pengguna sepeda banyak, tapi masih sangat rawan sekali, apalagi sering diserobot," katanya saat ditemui di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, Selasa (30/6/2020).
Berdasarkan pantauan, jalur sepeda di kawasan Jakarta Selatan khususnya, masih terbatas di jalur arteri, seperti di Jalan Fatmawati hingga Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Warung Jati Barat hingga ke Jalan Mampang Prapatan. Itu pun terkadang kerap diserobot oleh kendaraan lain, seperti motor dan mobil, khususnya saat terjadi kepadatan.
Bukan hanya kerap diserobot, tapi juga kerap dijadikan tempat parkir liar oleh pengguna kendaraan bermotor, seperti yang terjadi di Jalan Warung Jati Barat dan Jalan Mampang Prapatan serta di Jalan Fatmawati dan Melawai Raya. Padahal, di Jalan Melawai Raya terdapat cone pembatas untuk pengguna sepeda, tapi masih saja di serobot pengendara motor.
Sedangkan di jalur lainnya, seperti di kawasan Kemang, jalan di kawasan tersebut belum terdapat jalur sepeda. Padahal, kerap kali pengguna sepeda melintas di kawasan tersebut sehingga pesepeda tak jarang menggunakan trotoar pejalan kaki. ( )
Lalu, di Jalan Pangeran Antasari pun jalur sepeda baru tersedia di kawasan Blok M-Melawai Raya hingga ke putaran kantor Walikota Jakarta Selatan saja. Alhasil, pengguna sepeda yang melintas di Jalan Antasari pun berkendara di jalanan umum. ( )
Pengguna sepeda, Arya mengatakan, Pemprov DKI Jakarta seharusnya melakukan penambahan jalur sepeda di kawasan Jakarta ini sehingga pengguna sepeda bisa berkendara dengan nyaman dan aman. Apalagi, pengguna sepeda di Jakarta ini cukup tinggi, tapi angka kecelakaan pesepeda pun cukup tinggi karena jalur sepeda kerap diserobot dan kurang diperhatikan.
"Saya harap sih hak pesepeda bisa dipenuhi yah, seperti faktor keselamatan, ketertiban, dan keamanan. Sebab, sejauh ini kan pengguna sepeda banyak, tapi masih sangat rawan sekali, apalagi sering diserobot," katanya saat ditemui di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, Selasa (30/6/2020).
(mhd)