Sejarah dan Perkiraan Harga Emas Monas

Rabu, 10 Agustus 2022 - 08:50 WIB
loading...
Sejarah dan Perkiraan...
Monas dikenal sebagai ikon kota Jakarta yang berada di Lapangan Merdeka. Monas dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, yang menjadi Proyek Mercusuar. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Monumen Nasional atau Monas dikenal sebagai ikon kota Jakarta yang berada di Lapangan Merdeka, Jakarta Pusat. Terletak persis di pusat kota, Monas menjadi salah satu tempat wisata populer dan pusat edukasi bagi para pengunjung yang datang.

Monas dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, yang menjadi salah satu di antara Proyek Mercusuar. Proyek ini merupakan bagian dari program kerja Soekarno dalam rangka pembangunan Ibu Kota agar mendapat perhatian di kancah internasional.



Tujuan dibangunnya Monas adalah untuk mengabadikan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan diharapkan dapat membangkitkan rasa patriotisme pada generasi mendatang.

Tepat setelah sembilan tahun Kemerdekaan RI, Komite Pembangunan Monas dibentuk. Mereka bertanggung jawab dalam pembangunan Monas. Setelah itu, Presdiden Soekarno membentuk panitia pembangunan Monas yang dinamakan Tim Yuri.

Melalui tim inilah sayembara desain Monas diadakan. Mereka mengadakan sayembara sebanyak dua kali, yaitu pada 17 Februari 1955 dan 10 Mei 1960. Sayangnya, dari 51 desain yang terkumpul, tidak ada satu pun yang memenuhi kriteria.

Maka dari itu, Soekarno memanggil arsitek-arsitek ternama, seperti Soedarsono dan Frederich Silaban. Mereka yang akhirnya merancang keseluruhan bangunan Monas, dibantu oleh Ir Rooseno sebagai konsultan.

Dimensi arsitektur Monas dilandasi oleh angka 17, 8, dan 45, yang menandakan hari proklamasi Indonesia. Dilansir dari jakarta-tourism.go.id, Rabu (10/8/2020), lidah api Monas memiliki ketinggian 17 meter, dan pelataran bawah seluas 45x45 meter, serta jarak dari pelataran bawah ke dasar setinggi 17 meter.



Ukuran ini selaras dengan Hari Proklamasi Indonesia yaitu 17 Agustus 1945. Proses pembangunan Monas dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama dilakukan pada tahun 1961-1965 di mana pelaksanaannya diawasi oleh Panitia Monumen Nasional dan dibangun dengan biaya sumbangan masyarakat.

Pada tahap ini, proses pembangunan meliputi fondasi, dinding museum lantai dasar, dan obelisk atau tugu. Pembangunan tahap dua dilakukan pada tahun 1966 sampai 1988, dengan biaya pembangunan bersumber dari Anggaran Pemerintah Pusat yang berasal dari Sekretariat Negara RI. Pada tahap ini, pembangunan Monas sempat terkendala karena masalah biaya.

Tahap terakhir dilakukan pada tahun 1969-1976 dan dibiayai oleh Direktorat Jenderal Anggaran melalui Repelita dengan menggunakan Daftar Isian Proyek (DIP). Akhirnya setelah 14 tahun masa pembangunan, Monas setinggi 132 meter ini diresmikan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, tepatnya tanggal 12 Juli 1975. Saat itulah masyarakat bisa mengunjungi dan menikmati keindahan Monas.

Tidak hanya membutuhkan waktu yang cukup panjang, pembangunan Monas juga memakan biaya yang sangat besar, apalagi mengingat lidah api pada Monas terbuat dari perunggu dan emas asli. Lidah api pada Monas terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan dilapisi lempengan emas seberat 35 Kg. Kemudian, pada HUT RI ke-50 lalu, emas pada lidah api ditambah menjadi 50 Kg.

Sejarah dan Perkiraan Harga Emas Monas


Pengelola Monas melalui akun Instagram resminya, @monumen.nasional, pernah membagikan fakta menarik terkait jumlah emas di sana. Pada unggahannya tertanggal 16 Agustus 2021, pengelola Monas menyebutkan jumlah keseluruhan emas yang ada di Tugu Monas seberat 72 kilogram. Bukan 50 Kg sebagaimana banyak orang mengetahuinya.

Emas 50 Kg tersebut hanya pada bagian lidah api di ujung monumen. Adapun sebanyak 22 Kg emas lainnya terdapat pada Ruang Kemerdekaan.

Sejarah dan Perkiraan Harga Emas Monas


Emas tersebut melekat pada pada pintu Gapura Kemerdekaan. Lambang burung Garuda Pancasila yang ada di sana juga berlapis emas. Selain itu gambar Kepulauan Indonesia juga dilapisi emas asli.

Lalu berapa nilai keseluruhan emas tersebut? Jika mengacu pada emas Antam per 9 Agustus 2022, harga emas dipasarkan di kisaran Rp936.600.000 per kg. Jika dikalikan dengan 72 Kg, maka nilai emas Monas saat ini berkisar Rp67.435.200.000.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)