HUT Ke-493 DKI, Anies Bersama Ulama Gelar Zikir dan Doa Virtual
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta bersama Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta, Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) menyelenggarakan Gebyar Zikir Akbar dan Doa Keberkahan untuk DKI Jakarta secara virtual. Kegiatan tersebut sebagai peringatan HUT ke-493 DKI Jakarta.
Acara ini secara serentak dilaksanakan di puluhan masjid di wilayah Jakarta yang juga diikuti ulama, kiai, ustadz maupun habaib.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (25/6/2020) mulai pukul 20.00 WIB tersebut dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dari kediamannya di Lebak Bulus Dalam, Jakarta Selatan.
Acara tersebut turut dibuka oleh Ketua MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar; Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta H Saiful Mujab, serta Ketua DMI DKI Jakarta KH Ma'mun Al Ayyubi. (Baca juga: Sambut New Normal, ICM Komitmen Jaga Protokol Kesehatan di Lingkungan Apartemen Kelolaan)
“Perjalanan kita di Jakarta sudah panjang. Malam hari ini kita mensyukuri nikmat dari Allah bahwa alhamdulillah kita diberi kesehatan. Di masa pandemi yang penuh tantangan ini, kita semua alhamdulillah selalu dilindungi-Nya. Insya Allah Jakarta dan masyarakatnya selalu dalam lindungan-Nya dan bisa segera terbebas dari wabah yang sedang kita hadapi saat ini,” ujar Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (25/6/2020).
Mantan Mendikbud itu menuturkan pandemi Covid-19 di wilayah Jakarta saat ini sudah lebih terkendali dengan kesiapan tenaga kesehatan maupun fasilitas medis dan pengetesan secara massif melalui active case finding oleh puskesmas di seluruh wilayah Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Anies mengapresiasi kolaborasi bersama MUI, DMI maupun Kanwil Kemenag DKI Jakarta dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19 sehingga masyarakat mengikuti protokol kesehatan dengan baik.
Secara khusus, Anies mengapresiasi langkah MUI DKI yang menunjukkan sikap progresif dengan merujuk pada ahli-ahli di bidang keilmuan kesehatan, medis, dan epidemiologi. (Baca juga: Masih Dibayangi Pandemi, Kegiatan Sekolah Belum Siap Dibuka)
“Bila pada masa pandemi kemarin, para alim ulama tidak menjadi pendorong untuk kita berada di rumah, saya tidak bisa membayangkan situasi Jakarta ini seperti apa. Bahkan, Ketua MUI Kiai Munahar Muchtar dikenal di antara para ketua-ketua MUI se-Indonesia sebagai ketua MUI yang paling progresif dalam mendorong perlindungan umat dari wabah ini. Di dalam pertemuan-pertemuan majelis ulama tingkat nasional, beliau hadir sebagai ulama dengan pemikiran progresif yang terbuka untuk melindungi umat. Ini sebuah contoh bagaimana kita di Jakarta bahu membahu,” papar Anies.
Dia juga menyebutkan pertahanan terakhir kesehatan di Jakarta sudah siap pada PSBB Masa Transisi yaitu 67 Rumah Sakit Khusus Covid-19, lebih dari 3.500 tempat tidur, lebih dari 500 ruang ICU. Kapasitas fasilitas kesehatan tersebut kini hanya sekitar 30-35% yang digunakan untuk penanganan Covid-19.
“Dalam rangka peringatan 493 tahun Jakarta, tahun ini kita menjadi angkatan yang ditakdirkan untuk menghadapi wabah. Wabah seperti ini terjadi 100 tahun lalu, baru 100 tahun kemudian ada dan kita ditakdirkan menjadi bagian dari sejarah itu. Dalam sejarah Jakarta yang sudah hampir 500 tahun, tahun 2020 ini mari kita sama-sama torehkan catatan yang indah tentang bagaimana kita tangguh dalam menghadapi wabah Covid-19," ujar Anies.
Acara ini secara serentak dilaksanakan di puluhan masjid di wilayah Jakarta yang juga diikuti ulama, kiai, ustadz maupun habaib.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (25/6/2020) mulai pukul 20.00 WIB tersebut dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dari kediamannya di Lebak Bulus Dalam, Jakarta Selatan.
Acara tersebut turut dibuka oleh Ketua MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar; Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta H Saiful Mujab, serta Ketua DMI DKI Jakarta KH Ma'mun Al Ayyubi. (Baca juga: Sambut New Normal, ICM Komitmen Jaga Protokol Kesehatan di Lingkungan Apartemen Kelolaan)
“Perjalanan kita di Jakarta sudah panjang. Malam hari ini kita mensyukuri nikmat dari Allah bahwa alhamdulillah kita diberi kesehatan. Di masa pandemi yang penuh tantangan ini, kita semua alhamdulillah selalu dilindungi-Nya. Insya Allah Jakarta dan masyarakatnya selalu dalam lindungan-Nya dan bisa segera terbebas dari wabah yang sedang kita hadapi saat ini,” ujar Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (25/6/2020).
Mantan Mendikbud itu menuturkan pandemi Covid-19 di wilayah Jakarta saat ini sudah lebih terkendali dengan kesiapan tenaga kesehatan maupun fasilitas medis dan pengetesan secara massif melalui active case finding oleh puskesmas di seluruh wilayah Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Anies mengapresiasi kolaborasi bersama MUI, DMI maupun Kanwil Kemenag DKI Jakarta dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19 sehingga masyarakat mengikuti protokol kesehatan dengan baik.
Secara khusus, Anies mengapresiasi langkah MUI DKI yang menunjukkan sikap progresif dengan merujuk pada ahli-ahli di bidang keilmuan kesehatan, medis, dan epidemiologi. (Baca juga: Masih Dibayangi Pandemi, Kegiatan Sekolah Belum Siap Dibuka)
“Bila pada masa pandemi kemarin, para alim ulama tidak menjadi pendorong untuk kita berada di rumah, saya tidak bisa membayangkan situasi Jakarta ini seperti apa. Bahkan, Ketua MUI Kiai Munahar Muchtar dikenal di antara para ketua-ketua MUI se-Indonesia sebagai ketua MUI yang paling progresif dalam mendorong perlindungan umat dari wabah ini. Di dalam pertemuan-pertemuan majelis ulama tingkat nasional, beliau hadir sebagai ulama dengan pemikiran progresif yang terbuka untuk melindungi umat. Ini sebuah contoh bagaimana kita di Jakarta bahu membahu,” papar Anies.
Dia juga menyebutkan pertahanan terakhir kesehatan di Jakarta sudah siap pada PSBB Masa Transisi yaitu 67 Rumah Sakit Khusus Covid-19, lebih dari 3.500 tempat tidur, lebih dari 500 ruang ICU. Kapasitas fasilitas kesehatan tersebut kini hanya sekitar 30-35% yang digunakan untuk penanganan Covid-19.
“Dalam rangka peringatan 493 tahun Jakarta, tahun ini kita menjadi angkatan yang ditakdirkan untuk menghadapi wabah. Wabah seperti ini terjadi 100 tahun lalu, baru 100 tahun kemudian ada dan kita ditakdirkan menjadi bagian dari sejarah itu. Dalam sejarah Jakarta yang sudah hampir 500 tahun, tahun 2020 ini mari kita sama-sama torehkan catatan yang indah tentang bagaimana kita tangguh dalam menghadapi wabah Covid-19," ujar Anies.
(jon)