Profil Sunny Tanuwidjaja, Orang Dekat Ahok yang Kini Mendukung Anies Baswedan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nama Sunny Tanuwidjaja beberapa hari terakhir ini ramai dibicarakan setelah dikabarkan mendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan . Sikap Sunny ini pun dipertegas dengan mundurnya Sunny dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang didirikannya.
Sunny Tanuwidjaja bukanlah sosok baru di dunia perpolitikan khususnya Jakarta. Sunny dulu merupakan orang kepercayaan dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu silam.
Berdasarkan akun Linkedin miliknya, Sunny pernah menjadi peneliti di Central for Stategis and International Studies (CSIS). Sunny adalah seorang doktor Ilmu Politik dari Universitas Northern Illinois, Amerika Serikat. Sunny dikenal sebagai sosok yang mempunyai kedekatan dengan Ahok.
Keduanya bertemu dengan Sunny ketika menjadi partisipan sebuah perkumpulan orang Indonesia di Amerika Serikat pada 2010. Selama Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI, Sunny membantu Ahok dalam melakukan berbagai kegiatan politiknya.
Pada 2016 lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah mencegah Sunny Tanuwidjaja untuk bepergian ke luar negeri. Krisna Murti selaku kuasa hukum anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi dapat memahami alasan KPK mencegah orang dekat Ahok tersebut.
Menurutnya, Sunny Tanuwidjaja disebut-sebut dalam kasus Raperda terkait Reklamasi Pantai Utara Jakarta. "Namanya disebut dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Sanusi," kata Krisna kepada SINDOnews, Jumat 8 April 2016 silam.
Sunny disebut menjadi perantara pengembang dengan Ahok, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun hal ini dibantahnya. Baca:Sunny Eks PSI Dukung Anies Baswedan, Taufik: Saya Sudah Komunikasi dengan Dia
Ketika bersaksi terkait kasus reklamasi pantai Jakarta di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, pada 26 Juli 2016, Sunny mengaku bekerja sukarela sebagai staf Ahok. Dia juga menyatakan tidak memperoleh gaji dari dana operasional Ahok.
Menjelang tahun politik 2024, Sunny Tanuwidjaja secara mengejutkan memilihpilihan untuk mendukung Anies Baswedan. Langkah ini tentunya berbeda dengan sikap politik partai yang didirikannya yakni, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Perbedaan sikap politik inilah yang membuat Sunny mengundurkan diri sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI. Posisi Sunny sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI digantikan oleh Raja Juli Antoni.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengungkapkan bahwa Sunny Tanuwidjaja sudah mundur dari PSI. Sunny mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI sejak setahun lalu.
Grace menjelaskan, Sunny Tanuwidjaja mundur lantaran memiliki jalan politik yang berbeda dengan PSI. Meskipun begitu, Grace menekankan posisi Sunny sebagai salah satu pendiri PSI tidak akan diubah.
Sunny Tanuwidjaja bukanlah sosok baru di dunia perpolitikan khususnya Jakarta. Sunny dulu merupakan orang kepercayaan dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu silam.
Berdasarkan akun Linkedin miliknya, Sunny pernah menjadi peneliti di Central for Stategis and International Studies (CSIS). Sunny adalah seorang doktor Ilmu Politik dari Universitas Northern Illinois, Amerika Serikat. Sunny dikenal sebagai sosok yang mempunyai kedekatan dengan Ahok.
Keduanya bertemu dengan Sunny ketika menjadi partisipan sebuah perkumpulan orang Indonesia di Amerika Serikat pada 2010. Selama Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI, Sunny membantu Ahok dalam melakukan berbagai kegiatan politiknya.
Pada 2016 lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah mencegah Sunny Tanuwidjaja untuk bepergian ke luar negeri. Krisna Murti selaku kuasa hukum anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi dapat memahami alasan KPK mencegah orang dekat Ahok tersebut.
Menurutnya, Sunny Tanuwidjaja disebut-sebut dalam kasus Raperda terkait Reklamasi Pantai Utara Jakarta. "Namanya disebut dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Sanusi," kata Krisna kepada SINDOnews, Jumat 8 April 2016 silam.
Sunny disebut menjadi perantara pengembang dengan Ahok, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun hal ini dibantahnya. Baca:Sunny Eks PSI Dukung Anies Baswedan, Taufik: Saya Sudah Komunikasi dengan Dia
Ketika bersaksi terkait kasus reklamasi pantai Jakarta di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, pada 26 Juli 2016, Sunny mengaku bekerja sukarela sebagai staf Ahok. Dia juga menyatakan tidak memperoleh gaji dari dana operasional Ahok.
Menjelang tahun politik 2024, Sunny Tanuwidjaja secara mengejutkan memilihpilihan untuk mendukung Anies Baswedan. Langkah ini tentunya berbeda dengan sikap politik partai yang didirikannya yakni, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Perbedaan sikap politik inilah yang membuat Sunny mengundurkan diri sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI. Posisi Sunny sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI digantikan oleh Raja Juli Antoni.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengungkapkan bahwa Sunny Tanuwidjaja sudah mundur dari PSI. Sunny mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI sejak setahun lalu.
Grace menjelaskan, Sunny Tanuwidjaja mundur lantaran memiliki jalan politik yang berbeda dengan PSI. Meskipun begitu, Grace menekankan posisi Sunny sebagai salah satu pendiri PSI tidak akan diubah.
(hab)