Calon Pj Gubernur DKI! Anggota DPRD Ini Nilai Sosok Heru Budi Lebih Berpengalaman
loading...
A
A
A
"Pak Heru Budi saat ini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden, hal itu merupakan satu modal untuk Beliau. Beliau paham permasalahan tentang Jakarta, juga memahami permasalahan secara nasional," beber Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.
Selain itu, sambung Kent, Heru Budi juga dikenal sebagai sosok pekerja keras dan tidak pernah lelah dalam persoalan kebaikan masyarakat. Seperti yang sudah dilakukannya ketika menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.
"Menurut sepengetahuan saya, Beliau itu tipe pekerja keras, dan tidak banyak teori. Track record pengalamannya, saat menjadi Wali Kota Jakarta Utara yaitu Beliau merevitalisasi Waduk Pluit," katanya.
"Dan yang terpenting, Pak Heru Budi harus bisa melanjutkan segala program yang sedang berjalan yang diteruskan dari gubernur sebelumnya," sambung Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDIP DKI Jakarta itu.
Kent juga menilai, Heru memiliki jiwa komunikasi yang baik. Hal tersebut bisa menjadi modal Heru Budi untuk menjalin komunikasi yang harmonis dengan para anggota DPRD DKI Jakarta.
Pengalamannya menjadi Kepala Staf Presiden juga otomatis mempunyai jaringan yang luas terhadap kementerian/lembaga di kabinet Jokowi.
Hal tersebut otomatis akan memudahkan tugas Heru untuk berkomunikasi lintas lembaga negara pada saat diberi amanah menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi saya kira profil Pak Heru lebih cocok menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta. Tetapi semua itu tetap kita kembalikan kepada Pak Presiden Jokowi untuk menunjuk Penjabat Gubernur DKI Jakarta bulan Oktober nanti," tandasnya.
Adapun untuk dua calon lainnya, yakni Marullah Matali dan Juri Ardiantoro, Kent menilai masih ada beberapa kekurangan untuk memimpin Ibu Kota.
"Untuk Pak Marullah, Beliau belum memumpuni untuk memimpin DKI dari sisi pengalaman serta jaringan. Sedangkan Pak Juri hanya menguasai di bidang penyelenggara Pemilu yang cukup lama ditekuninya sejak 2003 hingga 2017," tutup Kent.
Selain itu, sambung Kent, Heru Budi juga dikenal sebagai sosok pekerja keras dan tidak pernah lelah dalam persoalan kebaikan masyarakat. Seperti yang sudah dilakukannya ketika menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.
"Menurut sepengetahuan saya, Beliau itu tipe pekerja keras, dan tidak banyak teori. Track record pengalamannya, saat menjadi Wali Kota Jakarta Utara yaitu Beliau merevitalisasi Waduk Pluit," katanya.
"Dan yang terpenting, Pak Heru Budi harus bisa melanjutkan segala program yang sedang berjalan yang diteruskan dari gubernur sebelumnya," sambung Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDIP DKI Jakarta itu.
Kent juga menilai, Heru memiliki jiwa komunikasi yang baik. Hal tersebut bisa menjadi modal Heru Budi untuk menjalin komunikasi yang harmonis dengan para anggota DPRD DKI Jakarta.
Pengalamannya menjadi Kepala Staf Presiden juga otomatis mempunyai jaringan yang luas terhadap kementerian/lembaga di kabinet Jokowi.
Hal tersebut otomatis akan memudahkan tugas Heru untuk berkomunikasi lintas lembaga negara pada saat diberi amanah menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi saya kira profil Pak Heru lebih cocok menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta. Tetapi semua itu tetap kita kembalikan kepada Pak Presiden Jokowi untuk menunjuk Penjabat Gubernur DKI Jakarta bulan Oktober nanti," tandasnya.
Adapun untuk dua calon lainnya, yakni Marullah Matali dan Juri Ardiantoro, Kent menilai masih ada beberapa kekurangan untuk memimpin Ibu Kota.
"Untuk Pak Marullah, Beliau belum memumpuni untuk memimpin DKI dari sisi pengalaman serta jaringan. Sedangkan Pak Juri hanya menguasai di bidang penyelenggara Pemilu yang cukup lama ditekuninya sejak 2003 hingga 2017," tutup Kent.