Menakar Peluang 3 Calon Pengganti Anies Baswedan, Siapa Terpilih?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 akan berakhir pada 16 Oktober mendatang. Tiga nama pengganti Anies sudah mencuat. Mereka yakni Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono , Sekda DKI Marullah Matali, dan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro.
Adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani yang beberapa hari lalu membocorkan ketiga nama calon kuat Penjabat (PJ) Gubernur DKI tersebut. Melihat latar belakang ketiga nama tersebut, tentu punya kans yang sama-sama kuat untuk menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: September, Mendagri Ajukan 3 Nama Calon Pj Gubernur DKI Pengganti Anies
"Kalau melihat dari tiga nama yang diusulkan, semuanya bagus. Pak Heru Budi bagus, pernah jadi eksekutif ibu kota tentu paham psikologis Jakarta. Pak Marullah bagus, sekda saat ini. Begitupun dengan Pak Juri Ardiantoro, bagus, banyak pengalaman dalam memimpin," ujar putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).
Lantas bagaimana peluang ketiga calon pengganti Anies Baswedan tersebut. Berikut track record ketiga calon:
1. Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono
Heru Budi Hartono memiliki track record pengalaman yang cukup panjang di DKI Jakarta. Heru merupakan bekas anak buah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kiprah Heru Budi Hartono di birokasi Pemprov DKI cukup mumpuni. Ia pernah menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta periode 2015-2017.
Heru juga pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara tahun 2014. Heru mengawali karier PNS di Ibu Kota sebagai sebagai staf bagian penyusunan program Kota Jakarta Utara. Dia kemudian dipromosikan sebagai Kepala Subbagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara dan Kepala Bagian Umum Jakarta Utara.
2. Sekda DKI Marullah Matali
Calon kuat PJ Gubernur DKI Jakarta berikutnya Marullah Matali. Marullah juga sudah tak asing lagi bagi masyarakat Jakarta. Marullah merupakan putra asli Betawi yang telah mendedikasikan hidupnya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sejak tahun 1996.
Jabatan terakhir Marullah sebelum dilantik sebagai Sekda adalah Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan. Selain itu, Marullah juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pendidikan dan Mental Provinsi DKI Jakarta.
Pada awal mengabdi sebagai ASN, Marullah lebih banyak menghabiskan kariernya pada Biro Pendidikan dan Mental Provinsi DKI Jakarta. Kemudian pada 2018, Marullah menjadi salah satu dari empat wali kota asli Betawi yang dipilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
3. Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro
Juri Ardiantoro juga memiliki peluang kuat menggantikan Anies Baswedan. Meskipun tidak memiliki banyak pengalaman di birokrasi Pemprov DKI, namun Juri masuk dalam lingkaran Istana.
Juri merupakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2016-2017 menggantikan Husni Kamil Manik yang meninggal dunia pada 7 Juli 2016. Juri banyak meniti karier di bidang kepemiluan. Juri merupakan salah satu pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP).
Ia pernah menjabat Sekretaris Jenderal KIPP pada 2003. Kemudian terpilih sebagai Komisioner KPUD DKI Jakarta periode 2008-2013. Ia selanjutnya terlepilih sebagai anggota KPU periode 2012-2017 hingga akhirnya menjabat Ketua KPU.
Setelah tidak lagi menjabat Ketua KPU, Juri bergabung sebagai anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pelpres 2019. Heru menjabat sebagai Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani yang beberapa hari lalu membocorkan ketiga nama calon kuat Penjabat (PJ) Gubernur DKI tersebut. Melihat latar belakang ketiga nama tersebut, tentu punya kans yang sama-sama kuat untuk menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: September, Mendagri Ajukan 3 Nama Calon Pj Gubernur DKI Pengganti Anies
"Kalau melihat dari tiga nama yang diusulkan, semuanya bagus. Pak Heru Budi bagus, pernah jadi eksekutif ibu kota tentu paham psikologis Jakarta. Pak Marullah bagus, sekda saat ini. Begitupun dengan Pak Juri Ardiantoro, bagus, banyak pengalaman dalam memimpin," ujar putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).
Lantas bagaimana peluang ketiga calon pengganti Anies Baswedan tersebut. Berikut track record ketiga calon:
1. Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono
Heru Budi Hartono memiliki track record pengalaman yang cukup panjang di DKI Jakarta. Heru merupakan bekas anak buah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kiprah Heru Budi Hartono di birokasi Pemprov DKI cukup mumpuni. Ia pernah menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta periode 2015-2017.
Heru juga pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara tahun 2014. Heru mengawali karier PNS di Ibu Kota sebagai sebagai staf bagian penyusunan program Kota Jakarta Utara. Dia kemudian dipromosikan sebagai Kepala Subbagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara dan Kepala Bagian Umum Jakarta Utara.
2. Sekda DKI Marullah Matali
Calon kuat PJ Gubernur DKI Jakarta berikutnya Marullah Matali. Marullah juga sudah tak asing lagi bagi masyarakat Jakarta. Marullah merupakan putra asli Betawi yang telah mendedikasikan hidupnya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sejak tahun 1996.
Jabatan terakhir Marullah sebelum dilantik sebagai Sekda adalah Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan. Selain itu, Marullah juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pendidikan dan Mental Provinsi DKI Jakarta.
Pada awal mengabdi sebagai ASN, Marullah lebih banyak menghabiskan kariernya pada Biro Pendidikan dan Mental Provinsi DKI Jakarta. Kemudian pada 2018, Marullah menjadi salah satu dari empat wali kota asli Betawi yang dipilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
3. Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro
Juri Ardiantoro juga memiliki peluang kuat menggantikan Anies Baswedan. Meskipun tidak memiliki banyak pengalaman di birokrasi Pemprov DKI, namun Juri masuk dalam lingkaran Istana.
Juri merupakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2016-2017 menggantikan Husni Kamil Manik yang meninggal dunia pada 7 Juli 2016. Juri banyak meniti karier di bidang kepemiluan. Juri merupakan salah satu pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP).
Ia pernah menjabat Sekretaris Jenderal KIPP pada 2003. Kemudian terpilih sebagai Komisioner KPUD DKI Jakarta periode 2008-2013. Ia selanjutnya terlepilih sebagai anggota KPU periode 2012-2017 hingga akhirnya menjabat Ketua KPU.
Setelah tidak lagi menjabat Ketua KPU, Juri bergabung sebagai anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pelpres 2019. Heru menjabat sebagai Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
(thm)