Eduversal Gelar Olimpiade Matematika Internasional Berbasis Online
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski ditengah pandemi Covid-19 , Eduversal kembali menggelar olimpiade matematika berbasis online. Berbeda dari tahun sebelumnya, International Eduversal Mathematics Competition (I-EMC) tahun ini juga menargetkan peserta mancanegara.
Presiden Eduversal Dwi Prajitno Wibowo mengatakan, pihaknya berharap meski belajar dirumah saja namun siswa akan bisa mendapat tantangan baru melalui olimpiade matematika ini. Olimpiade ini juga bisa menjadi sarana mengusir kebosanan siswa karena belajar dirumah saja selama beberapa bulan ini sebab bisa bertanding dengan siswa dari sekolah lain.
Dia menyampaikan berbeda dari olimpiade matematika sebelumnya yang Eduversal gelar yang hanya menjaring peserta dalam negeri maka tahun ini partisipan dari luar negeri juga turut diundang. "Kami mencoba memberi wadah bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan mereka dibidang matematika, " katanya pada konferensi pers melalui webinar pada Minggu (21/6/2020).
Lalu bagaimana pengawasan olimpiade online, Dwi menjelaskan, Eduversal telah berpengalaman melakukan ujian online yang kredibel dibeberapa sekolah melalui platform khusus. Para peserta ujian nanti akan diwajibkan memiliki perangkat yang ada kameranya sehingga saat tes berlangsung akan langsung dapat dimonitor gerak geriknya melalui webcam. Soal akan diberikan secara acak ke setiap peserta dan juga ada batas waktu untuk meminimalisir kerjasama antarsiswa.
Ketua Panitia I-EMC Surya Saputra mengatakan, tahun lalu olimpiade matematika digelar secara online dan menjaring 3.000 peserta. Maka sama dengan tahun ini dengan penyelenggaraan online pihaknya berharap jumlah pesertanya akan bisa menyamai. Bahkan dia berharap bisa melebihi dari jumlah tahun lalu.
Masa pendaftaran sudah dibuka sejak 8 Juni hingga 30 Juni 2020. Pendaftaran bisa diakses melalui www.i-emc.com. Surya menjelaskan, jumlah siswa yang telah memiliki akun sampai saat ini sudah 1.100 orang baik dari Indonesia dan negara lain. "Sudah dari 11 negara yang mendaftar. Seperti Jerman, Amerika, Kanada, Kazakhstan dan Vietnam dan lainnya," ujarnya.
Olimpiade ini dibagi dua level. Level Junior untuk pelajar yang berusia di bawah 14 tahun, dan Level Senior untuk yang berusia rentang 14 sampai 17 tahun. Kompetisi ini akan diselenggarakan dalam 3 bahasa yaitu Bahasa Inggris, Indonesia dan Rusia. (Baca: Transisi New Normal, DKPP Pastikan Pangan di DKI Tersedia dan Aman)
Setelah masa pendaftaran usai 30 Juni maka peserta nanti akan mengikuti tryout agar bisa beradaptasi dengan sistem ujian online pada 4 Juli. Lalu kompetisi akan dimulai pada 11 Juli dan pengumuman pemenang pada 18 Juli. Bagi pemenang pertama akan mendapat hadiah Ipad generasi 7, pemenang kedua Samsung Galaxy Tab A 2019 10.1 dan juara ketiga All New Kindle Paperwhite 2020.
Sementara, Anggota Komite I-EMC Ade Kiki Ruswadi mengatakan, tujuan dilangsungkannya olimpiade ini agar semakin banyak generasi muda yang menyenangi matematika. Baginya matematika bukanlah pelajaran yang menuntut anak menghafal rumus. Sebab dengan matematika anak malah bisa menjadi pemikir yang kreatif, mampu menyelesaikan masalah dan kritis dalam berpikir.
Presiden Eduversal Dwi Prajitno Wibowo mengatakan, pihaknya berharap meski belajar dirumah saja namun siswa akan bisa mendapat tantangan baru melalui olimpiade matematika ini. Olimpiade ini juga bisa menjadi sarana mengusir kebosanan siswa karena belajar dirumah saja selama beberapa bulan ini sebab bisa bertanding dengan siswa dari sekolah lain.
Dia menyampaikan berbeda dari olimpiade matematika sebelumnya yang Eduversal gelar yang hanya menjaring peserta dalam negeri maka tahun ini partisipan dari luar negeri juga turut diundang. "Kami mencoba memberi wadah bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan mereka dibidang matematika, " katanya pada konferensi pers melalui webinar pada Minggu (21/6/2020).
Lalu bagaimana pengawasan olimpiade online, Dwi menjelaskan, Eduversal telah berpengalaman melakukan ujian online yang kredibel dibeberapa sekolah melalui platform khusus. Para peserta ujian nanti akan diwajibkan memiliki perangkat yang ada kameranya sehingga saat tes berlangsung akan langsung dapat dimonitor gerak geriknya melalui webcam. Soal akan diberikan secara acak ke setiap peserta dan juga ada batas waktu untuk meminimalisir kerjasama antarsiswa.
Ketua Panitia I-EMC Surya Saputra mengatakan, tahun lalu olimpiade matematika digelar secara online dan menjaring 3.000 peserta. Maka sama dengan tahun ini dengan penyelenggaraan online pihaknya berharap jumlah pesertanya akan bisa menyamai. Bahkan dia berharap bisa melebihi dari jumlah tahun lalu.
Masa pendaftaran sudah dibuka sejak 8 Juni hingga 30 Juni 2020. Pendaftaran bisa diakses melalui www.i-emc.com. Surya menjelaskan, jumlah siswa yang telah memiliki akun sampai saat ini sudah 1.100 orang baik dari Indonesia dan negara lain. "Sudah dari 11 negara yang mendaftar. Seperti Jerman, Amerika, Kanada, Kazakhstan dan Vietnam dan lainnya," ujarnya.
Olimpiade ini dibagi dua level. Level Junior untuk pelajar yang berusia di bawah 14 tahun, dan Level Senior untuk yang berusia rentang 14 sampai 17 tahun. Kompetisi ini akan diselenggarakan dalam 3 bahasa yaitu Bahasa Inggris, Indonesia dan Rusia. (Baca: Transisi New Normal, DKPP Pastikan Pangan di DKI Tersedia dan Aman)
Setelah masa pendaftaran usai 30 Juni maka peserta nanti akan mengikuti tryout agar bisa beradaptasi dengan sistem ujian online pada 4 Juli. Lalu kompetisi akan dimulai pada 11 Juli dan pengumuman pemenang pada 18 Juli. Bagi pemenang pertama akan mendapat hadiah Ipad generasi 7, pemenang kedua Samsung Galaxy Tab A 2019 10.1 dan juara ketiga All New Kindle Paperwhite 2020.
Sementara, Anggota Komite I-EMC Ade Kiki Ruswadi mengatakan, tujuan dilangsungkannya olimpiade ini agar semakin banyak generasi muda yang menyenangi matematika. Baginya matematika bukanlah pelajaran yang menuntut anak menghafal rumus. Sebab dengan matematika anak malah bisa menjadi pemikir yang kreatif, mampu menyelesaikan masalah dan kritis dalam berpikir.
(hab)