Pemudik Sepeda Motor Ini Cuma Bawa Burung Dara ke Kampungnya
loading...
Slamet (40), pemudik sepeda motor dari Lubang Buaya, Jakarta cuma bawa burung dara ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah. Foto/MPI/Adhita Diansyavira
A
A
A
JAKARTA - Perayaan Lebaran 2022 tinggal menghitung hari. Para perantau sejak beberapa hari lalu melakukan perjalanan mudik .
Mulai dari menggunakan sepeda motor, bus, kereta api, pesawat, hingga ikut mudik gratis yang digelar sejumlah pihak belakangan ini. Nah, umumnya para pemudik membawa oleh-oleh ke kampung halamannya.
Namun, itu tidak berlaku bagi Slamet (40) yang mudik dari Lubang Buaya, Jakarta, ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah. Ya, pemudik dengan sepeda motor ini membawa burung dara ke kampung halamannya.
Burung dara itu dimasukkan ke dalam kardus yang dilubangi agar bisa bernapas. Di belakang dus bawaannya, ia juga menambahkan tulisan lucu dalam bahasa Jawa.
"Kerja ora THR ora usah panik sing penting bisa balik otw ora lingak-linguk," demikian tulisan di belakang motornya itu.
Selain burung dara, ia membawa bekal untuk perjalanan mudiknya. Kepada MPI, Slamet mengatakan memilih berangkat sore agar sampai tidak terlalu malam.
"Ya, enaknya kalau jam segini jadi nanti enggak kemaleman lah, bisa sampai di Tegal sekitar jam 11 atau 12-an," ujar Slamet kepada MPI di depan Pasar Pondok Gede, Jumat (29/4/2022).
Slamet bersama rekannya, Ikhsan, yang menuju kampung halaman dengan melintas di Jalur Pantura.
Mulai dari menggunakan sepeda motor, bus, kereta api, pesawat, hingga ikut mudik gratis yang digelar sejumlah pihak belakangan ini. Nah, umumnya para pemudik membawa oleh-oleh ke kampung halamannya.
Namun, itu tidak berlaku bagi Slamet (40) yang mudik dari Lubang Buaya, Jakarta, ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah. Ya, pemudik dengan sepeda motor ini membawa burung dara ke kampung halamannya.
Burung dara itu dimasukkan ke dalam kardus yang dilubangi agar bisa bernapas. Di belakang dus bawaannya, ia juga menambahkan tulisan lucu dalam bahasa Jawa.
"Kerja ora THR ora usah panik sing penting bisa balik otw ora lingak-linguk," demikian tulisan di belakang motornya itu.
Selain burung dara, ia membawa bekal untuk perjalanan mudiknya. Kepada MPI, Slamet mengatakan memilih berangkat sore agar sampai tidak terlalu malam.
"Ya, enaknya kalau jam segini jadi nanti enggak kemaleman lah, bisa sampai di Tegal sekitar jam 11 atau 12-an," ujar Slamet kepada MPI di depan Pasar Pondok Gede, Jumat (29/4/2022).
Slamet bersama rekannya, Ikhsan, yang menuju kampung halaman dengan melintas di Jalur Pantura.
(rca)
Explore More