Puncak Arus Mudik Lebaran dari Terminal Lebak Bulus Diprediksi H-3
loading...
A
A
A
JAKARTA - Puncak arus mudik dari Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran 2022. Pemudik diperkirakan meningkat sekitar 40 persen.
"Kalau dilihat itu Lebaran tahun ini jatuh hari Senin dan Selasa, itu mungkin Jumat, Sabtu, dan Minggu sebelumnya puncaknya (arus mudik)," ujar Kepala Terminal Lebak Bulus Hernanto saat dikonfirmasi, Jumat (15/4/2022).
Menurut dia, meski puncak arus mudik diperkirakan terjadi H-3, tapi pemudik yang bakal mendatangi Terminal Lebak Bulus diprediksi mulai terjadi sejak H-10 hingga hari H Lebaran 2022. Untuk saat ini, pihaknya belum melihat adanya peningkatan penumpang secara signifikan.
"Peningkatan volume penumpang diperkirakan bisa sampai 30-40 persen" tuturnya.
Peningkatan jumlah penumpang dinilai wajar lantaran selama dua tahun terakhir ada larangan mudik Lebaran. Sedangkan tahun ini diperbolehkan meski dengan syarat penumpang harus sudah divaksin dosis ketiga atau booster.
"Paling banyak kemungkinan rute Jawa Tengah, Jawa Timur, Solo, Surabaya, Semarang, ada juga sebagian Sumatera dan luar Jawa," katanya.
Untuk memastikan pemudik aman, pengelola Terminal Lebak Bulus bakal melakukan tes urine kepada awak bus. "Periksa urine itukan untuk mengetahui bahwa driver atau awak bus tidak terindikasi narkoba dan lain sebagainya atau sejenisnya. Jadi, dipastikan aman untuk bawa penumpang," ujarnya.
Tes urine pada awak armada bus menjelang Lebaran sejak dua tahun terakhir atau sejak awal pandemi tidak dilakukan lantaran adanya larangan mudik pula. Namun, sebelum adanya pandemi tes urine itu selalu dilaksanakan biasanya menjelang Lebaran.
"Nanti kita bermohon juga ke Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama agar turut andil untuk memeriksa para driver dan awak bus. Kita bisa bermohon agar diakomodir dan dipersiapkan juga," tuturnya.
Terkait tes kesehatan awak armada bus, pihaknya masih belum merencanakannya lebih jauh lantaran masih menunggu instruksi dari pihak dinas terkait. Tim kesehatan dan tim penguji biasanya memang ada sebagai mana sebelum pandemi.
"Tentunya itu secara random diperiksa sopir dan awak bus. Nah, saat ini kita masih menunggu arahan dari dinas," katanya.
"Kalau dilihat itu Lebaran tahun ini jatuh hari Senin dan Selasa, itu mungkin Jumat, Sabtu, dan Minggu sebelumnya puncaknya (arus mudik)," ujar Kepala Terminal Lebak Bulus Hernanto saat dikonfirmasi, Jumat (15/4/2022).
Menurut dia, meski puncak arus mudik diperkirakan terjadi H-3, tapi pemudik yang bakal mendatangi Terminal Lebak Bulus diprediksi mulai terjadi sejak H-10 hingga hari H Lebaran 2022. Untuk saat ini, pihaknya belum melihat adanya peningkatan penumpang secara signifikan.
"Peningkatan volume penumpang diperkirakan bisa sampai 30-40 persen" tuturnya.
Peningkatan jumlah penumpang dinilai wajar lantaran selama dua tahun terakhir ada larangan mudik Lebaran. Sedangkan tahun ini diperbolehkan meski dengan syarat penumpang harus sudah divaksin dosis ketiga atau booster.
"Paling banyak kemungkinan rute Jawa Tengah, Jawa Timur, Solo, Surabaya, Semarang, ada juga sebagian Sumatera dan luar Jawa," katanya.
Untuk memastikan pemudik aman, pengelola Terminal Lebak Bulus bakal melakukan tes urine kepada awak bus. "Periksa urine itukan untuk mengetahui bahwa driver atau awak bus tidak terindikasi narkoba dan lain sebagainya atau sejenisnya. Jadi, dipastikan aman untuk bawa penumpang," ujarnya.
Tes urine pada awak armada bus menjelang Lebaran sejak dua tahun terakhir atau sejak awal pandemi tidak dilakukan lantaran adanya larangan mudik pula. Namun, sebelum adanya pandemi tes urine itu selalu dilaksanakan biasanya menjelang Lebaran.
"Nanti kita bermohon juga ke Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama agar turut andil untuk memeriksa para driver dan awak bus. Kita bisa bermohon agar diakomodir dan dipersiapkan juga," tuturnya.
Terkait tes kesehatan awak armada bus, pihaknya masih belum merencanakannya lebih jauh lantaran masih menunggu instruksi dari pihak dinas terkait. Tim kesehatan dan tim penguji biasanya memang ada sebagai mana sebelum pandemi.
"Tentunya itu secara random diperiksa sopir dan awak bus. Nah, saat ini kita masih menunggu arahan dari dinas," katanya.
(thm)