Kisah Ali Sadikin Mengejar dan Menampar Sopir Truk ALRI yang Ugal-ugalan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin yang memimpin tahun 1966-1977 terkenal galak, namun tegas. Tak salah Presiden Soekarno mengangkatnya menjadi gubernur untuk membenahi kota Jakarta. Saking galaknya, Bang Ali pernah mengejar dan menampar sopir truk ALRI yang ugal-ugalan.
Aksi menempeleng Bang Ali diceritakan dalam buku Kisah-Kisah Edan Seputar Djakarta Tempo Doeloe karya Zaenuddin HM. Hari itu, 1 April (tahun tak tercatat) Ali Sadikin dalam perjalanan menuju tempat upacara di Menteng Wadas. Tiba-tiba melaju truk pengangkut pasir di Jalan By Pass (sekarang Jalan Ahmad Yani).
Baca juga: Kisah Ali Sadikin dan Rumitnya Lalu Lintas Jakarta
Truk bermuatan pasir sekitar 8 ton dan bernomor SL sekian itu melaju secara ugal-ugalan tanpa menghiraukan mobil-mobil lain. Meski telah dibunyikan klakson, truk tetap nyelonong di tengah-tengah.
Aksi arogan sopir truk terlihat langsung Bang Ali yang berada 20 meter di belakangnya. Lantaran kesal, Bang Ali menyuruh sopirnya mengejar truk oleng tersebut.
Sopir truk tetap membandel, diminta berhenti malah tancap gas. Bang Ali terus mengejarnya hingga akhirnya truk mau berhenti meski di tengah jalan.
Bang Ali menghentikan mobilnya di tepi jalan, lalu turun menghampiri sopir truk. Disuruhlah sopir truk turun. Alangkah kaget dan gugupnya ternyata yang dihadapi Gubernur DKI.
“Truk siapa ini?” kata Bang Ali.
“Truk ALRI, pak,” jawab si sopir.
“Mana surat-surat tugas dan SIM-mu?” tanya Bang Ali lagi. Si sopir memperlihatkan surat-surat kendaraan yang dibawanya.
“Apa saudara tidak merasa bersalah?” tanya Bang Ali.
Aksi menempeleng Bang Ali diceritakan dalam buku Kisah-Kisah Edan Seputar Djakarta Tempo Doeloe karya Zaenuddin HM. Hari itu, 1 April (tahun tak tercatat) Ali Sadikin dalam perjalanan menuju tempat upacara di Menteng Wadas. Tiba-tiba melaju truk pengangkut pasir di Jalan By Pass (sekarang Jalan Ahmad Yani).
Baca juga: Kisah Ali Sadikin dan Rumitnya Lalu Lintas Jakarta
Truk bermuatan pasir sekitar 8 ton dan bernomor SL sekian itu melaju secara ugal-ugalan tanpa menghiraukan mobil-mobil lain. Meski telah dibunyikan klakson, truk tetap nyelonong di tengah-tengah.
Aksi arogan sopir truk terlihat langsung Bang Ali yang berada 20 meter di belakangnya. Lantaran kesal, Bang Ali menyuruh sopirnya mengejar truk oleng tersebut.
Sopir truk tetap membandel, diminta berhenti malah tancap gas. Bang Ali terus mengejarnya hingga akhirnya truk mau berhenti meski di tengah jalan.
Bang Ali menghentikan mobilnya di tepi jalan, lalu turun menghampiri sopir truk. Disuruhlah sopir truk turun. Alangkah kaget dan gugupnya ternyata yang dihadapi Gubernur DKI.
“Truk siapa ini?” kata Bang Ali.
“Truk ALRI, pak,” jawab si sopir.
“Mana surat-surat tugas dan SIM-mu?” tanya Bang Ali lagi. Si sopir memperlihatkan surat-surat kendaraan yang dibawanya.
“Apa saudara tidak merasa bersalah?” tanya Bang Ali.