RS jadi tempat syuting tidak bisa dibiarkan

Jum'at, 28 Desember 2012 - 08:01 WIB
RS jadi tempat syuting tidak bisa dibiarkan
RS jadi tempat syuting tidak bisa dibiarkan
A A A
Sindonews.com - Ayu Tria Desiani meninggal tragis, dia terlambat menjalani kemoterapi di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita (Harkit) Jakarta, karena ruang intensive care unit (ICU) dipakai syuting, harus dijadikan momentum untuk perbaikan RS secara keseluruhan.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menegaskan, diperlukan evaluasi khusus terhadap RS Jantung Harkit tersebut.

"Hal seperti ini tidak bisa dibiarkan, RS manapun harus di verifikasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," kata Arist, saat dihubungi Sindonews, Jumat (28/12/2012).

Lebih lanjut Arist menjelaskan, selain meminta tanggung jawab dari pihak RS Harkit. Pelaku atau pun Production House (PH) yang menggelat syuting tersebut, harus dimintai tanggung jawabnya juga.

"Harus dimintai pertanggung jawaban dari pihak yang melakukan syuting," tandasnya.

Seperti diketahui, Ayu meninggal dunia, pada Rabu 26 Desember 2012 malam. Dia terlambat menjalani kemoterapi di RS Harkit.

Kisah tragis itu berawal saat pembuluh darah Ayu pecah, sehingga harus dilarikan ke UGD RS Harkit. Masih Rabu malam, Pukul 20.00 WIB, Ayu di masukkan ke ICU. Di lokasi yang seharusnya dijadikan tempat perawatan insentif, berubah menjadi lokasi syuting.

“Jarak tempat tidur Ayu dengan lokasi syuting ada empat bayi. Kru Production House (PH) bebas keluar masuk ruangan, yang seharusnya steril,” tulis Kurniawan, ayah Ayu melalui pesan singkatnya kepada Sindonews, Kamis 27 Desember.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9984 seconds (0.1#10.140)