Anies Jadi Gubernur Terbaik Penanganan Covid-19 Versi Survei KedaiKOPI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terpilih menjadi salah satu kepala daerah tersukses di pulau Jawa dalam menangani kasus Covid-19 .
Capaian itu disampaikan dari hasil survei yang dilakukan KedaiKOPI dengan tema ‘Tutup Tahun 2021 Ini, Kata Publik Tentang Calon Pemimpin 2024'.
Berdasarkan survei yang diikuti 1.200 responden tersebut, Anies Baswedan meraih nilai tertinggi yakni 37,2 persen. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu unggul atas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.Kemudian disusul Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil, Gubernur Jawa Timur Khoffifah Indar Parawansa dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
”Menurut anda diantara gubernur-gubernur provinsi di Jawa berikut ini mana yang memiliki level hasil penanganan covid-19 terbaik?,” kata Lembaga KedaiKOPI.
Berikut hasil survei dapur KedaiKOPI terkait Gubernur terbaik di provinsi Jawa dalam penanganan Covid-19. DKI Jakarta-Anies Baswedan: 37,2. Jawa Tengah-Ganjar Pranowo: 29,1. Jawa Barat Ridwan Kamil: 19,0. Jawa Timur-Khoffifah Indar Parawansa: 12,6, dan Provinsi Banten Wahidin Halim 2,1.
Sebelumnya, lembaga yang menjadi bagian konsorsium internasional non-profit dan komersial, Deep Knowledge Analytics (DKA), menempatkan Jakarta berada di peringkat ke-47 dari 50 besar kota di dunia yang dinilai terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19, dengan total skor 51,43.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, Jakarta masuk 50 besar kota di dunia yang dinilai terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19, salah satu indikatornya adalah capaian vaksinasi yang melibihi targetan WHO.
”Jakarta saat ini masuk 50 besar kota terbaik dalam penanganan Covid-19,” kata Anies saat saat membuka kegiatan Jakarta Investment Forum (JIF), beberapa waktu lalu di Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Anies menjelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemprov DKI, capaian vaksinasi dosis pertama warga di Jakarta hingga 10 November 2021, mencapai hampir 10,98 juta orang. ”Sedangkan, capaian vaksinasi dosis kedua mencapai 8,6 juta orang,” katanya.
Dari jumlah itu, 67 persen di antaranya adalah warga dengan KTP DKI Jakarta dan yang lainnya warga non KTP DKI Jakarta.
Capaian itu disampaikan dari hasil survei yang dilakukan KedaiKOPI dengan tema ‘Tutup Tahun 2021 Ini, Kata Publik Tentang Calon Pemimpin 2024'.
Berdasarkan survei yang diikuti 1.200 responden tersebut, Anies Baswedan meraih nilai tertinggi yakni 37,2 persen. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu unggul atas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.Kemudian disusul Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil, Gubernur Jawa Timur Khoffifah Indar Parawansa dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
”Menurut anda diantara gubernur-gubernur provinsi di Jawa berikut ini mana yang memiliki level hasil penanganan covid-19 terbaik?,” kata Lembaga KedaiKOPI.
Berikut hasil survei dapur KedaiKOPI terkait Gubernur terbaik di provinsi Jawa dalam penanganan Covid-19. DKI Jakarta-Anies Baswedan: 37,2. Jawa Tengah-Ganjar Pranowo: 29,1. Jawa Barat Ridwan Kamil: 19,0. Jawa Timur-Khoffifah Indar Parawansa: 12,6, dan Provinsi Banten Wahidin Halim 2,1.
Sebelumnya, lembaga yang menjadi bagian konsorsium internasional non-profit dan komersial, Deep Knowledge Analytics (DKA), menempatkan Jakarta berada di peringkat ke-47 dari 50 besar kota di dunia yang dinilai terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19, dengan total skor 51,43.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, Jakarta masuk 50 besar kota di dunia yang dinilai terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19, salah satu indikatornya adalah capaian vaksinasi yang melibihi targetan WHO.
”Jakarta saat ini masuk 50 besar kota terbaik dalam penanganan Covid-19,” kata Anies saat saat membuka kegiatan Jakarta Investment Forum (JIF), beberapa waktu lalu di Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Anies menjelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemprov DKI, capaian vaksinasi dosis pertama warga di Jakarta hingga 10 November 2021, mencapai hampir 10,98 juta orang. ”Sedangkan, capaian vaksinasi dosis kedua mencapai 8,6 juta orang,” katanya.
Dari jumlah itu, 67 persen di antaranya adalah warga dengan KTP DKI Jakarta dan yang lainnya warga non KTP DKI Jakarta.
(ams)