Mengapa Tak Ada Lantai 13 di Hotel dan Gedung? Jawabannya Bikin Cemas Akut

Kamis, 16 Desember 2021 - 19:18 WIB
loading...
Mengapa Tak Ada Lantai...
Mengapa tidak ada lantai 13 di hotel dan gedung/bangunan di berbagai negara seperti China dan Amerika atau bahkan di Indonesia. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mengapa tidak ada lantai 13 di hotel dan gedung/bangunan di berbagai negara seperti China dan Amerika atau bahkan di Indonesia. Ternyata ini disebabkan isu keramat pada angka tersebut yang dianggap sebagai angka sial.

Karena itu, ada beberapa orang memiliki rasa takut berlebih terhadap angka 13. Fenomena ini dikenal dengan istilah triskaidekaphobia.
Baca juga: Hanya di Alfamidi, Angka 13 Bawa Rejeki

Disadur melalui laman USA Today, Kamis (16/12/2021), orang dengan triskaidekaphobia akan berusaha keras menghindari kesialan. Orang dengan kondisi ini akan menunjukkan kecemasan akut ketika mereka menemukan atau menghadapi objek ketakutan.

Mereka menunjukkan gejala seperti mual, muntah, kesulitan bernapas, detak jantung cepat, berkeringat, dan perasaan panik. Maka itu, tidak adanya lantai 13 pada hotel dan bangunan akan menolong pengidap triskaidekaphobia dari ketidaknyamanan ketika berada di lift lantai 13.

Kesialan angka 13 berangkat dari mitos-mitos yang sejak lama sudah beredar di berbagai belahan dunia yang dikenal akrab dengan istilah Friday The 13th. Dari sini, terdapat beragam sejarah kelam yang terjadi di hari Jumat tanggal 13 atau sesuatu yang menyangkut angka 13.

Dilansir dari berbagai sumber, sejarah Friday The 13th yang paling terkenal adalah ketika seorang murid yang menjadi tamu ke-13 dalam sebuah jamuan makan di hari Jumat mengkhianati sang guru hingga disalib. Ada pula pembantaian para ksatria Inggris yang terjadi tahun 1307, pada hari Jumat ke-13 yang terjadi di Prancis. Sejarah mencatat tubuh para ksatria tersebut juga dibakar dalam satu tumpukan.

Tidak melulu soal pembunuhan, peristiwa kelam yang identik dengan Friday The 13th juga merujuk kepada sebuah krisis finansial yang amat merugikan banyak pihak yang kebetulan terjadi pada hari Jumat ke-13 tahun 1869 di Amerika Serikat. Deretan kesialan itu akhirnya diklaim dengan angka 13 yang menjadi pelaku setiap hal buruk yang menimpa.

Tak hanya angka 13, angka 4 juga kerap dihindari dalam pembuatan lantai hotel atau bangunan karena penulisan angka 4 mirip dengan kursi terbalik. Artinya, dianalogikan jatuhnya kepemimpinan atau kedudukan seseorang yang memiliki pangkat tinggi.
Baca juga: Heroik, Polisi Ini Lompat dari Lantai 13 dan Tangkap Penjahat Seks

Selain itu, pernyataan angka 13 sama seperti angka 4 disebabkan karena bila angka 1 dan 3 dijumlahkan maka menjadi angka 4 yang dipercaya berarti kematian yang didasarkan pada bahasa Mandarin bahwa pelafalan angka 4 disebut mirip dengan "shi" yang berarti kematian.

Tidak sebatas angka 4 saja, angka sial itu juga berlaku pada setiap angka yang mengandung unsur 4 seperti 14, 24, 34, dan seterusnya. Sedangkan, angka yang mengandung angka 3 masih bisa dipakai seperti 23 dan 33. Sebab itu, pada lift di mal dan hotel angka 4 kerap diubah menjadi 3A, 3B, atau langsung ke 5.

Jika dilihat dari sudut pandang ilmiah, menurut seorang ahli di bidang psikologi dari Cornell University, fenomena Friday The 13th hanya akan terjadi jika individu mengasosiasikan hari itu dengan hal-hal buruk dalam hidupnya. Artinya, jika kebetulan seseorang mengalami hal tidak menyenangkan saat Friday The 13th bisa jadi karena sebelumnya telah terpatri dalam benaknya bahwa hari itu akan terjadi sesuatu yang buruk.

MG08-Lorenza Ferary
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1743 seconds (0.1#10.140)