Festival Kolaborasi Jakarta Usung Tema Visioner, DKI Dorong Entitas Masyarakat untuk Berkontribusi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Festival Kolaborasi Jakarta (FKJ) kembali diadakan untuk kedua kalinya tahun ini. Kegiatan yang melibatkan berbagai sektor dan industri ini telah diselenggarakan sejak Oktober 2021 melalui berbagai kegiatan pre-event, dan kegiatan utama dilaksanakan 14 hingga 16 Desember 2021.
Mengusung tema Rise of Resilient and Liveable City, kegiatan secara virtual ini akan menjadi wadah mengakomodasi kolaborasi yang sudah ada sekaligus merangkul kolaborator baru yang memiliki potensi untuk berkontribusi terhadap kemajuan kota Jakarta dan warganya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Biro Kerja Sama Daerah DKI Jakarta Andhika Permata mengatakan, acara ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menjadi fasilitator dari berbagai elemen yang ada pada masyarakat agar bisa bersinergi dan berkontribusi terhadap pembangunan kota. Sehingga setiap pihak turut berkontribusi terhadap pencapaian-pencapaian yang diraih pemerintah.
“Kami memandang Festival Kolaborasi Jakarta ini bukan sekedar event tahunan yang datang dan berlalu begitu saja tanpa meninggalkan jejak-jejak perubahan di masa depan. Di sini tugas Pemprov DKI Jakarta bukan sekadar mengumpulkan potensi, tapi juga mengakselerasi pembangunan dengan melibatkan masyarakat secara utuh. Ini adalah inti dari kolaborasi, yaitu menyatukan dan menyinergikan potensi-potensi yang ada menjadi kekuatan baru yang sebelumnya tidak ada,” ujarnya.
Festival ini, lanjut dia, adalah wadah untuk merayakan perbedaan yang ada pada masyarakat DKI Jakarta. “Kita memiliki latar belakang sosial budaya berbeda, wawasan yang tidak sama, pengalaman yang juga tidak serupa, di sini lah kekuatan kita. Festival Kolaborasi Jakarta ini menyatukan kita untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman sehingga dari situ kami harapkan akan muncul ide-ide baru yang lebih segar untuk kemajuan Jakarta,” tuturnya.
Sebelum masuk ke acara inti, berbagai rangkaian kegiatan pre-event pun telah dan sedang digelar sejak Oktober yang lalu. Di antaranya Indonesian Contemporary Art & Design 2021, Tik Tok Challenge, Yel Yel wilayah, foto mural, festival #IniJakarta, Jakarta Zona Meriah, Pop Art Jakarta hingga Festival Kerja Bakti.
“Antusiasme warga DKI mengikuti berbagai acara menyambut Festival Kolaborasi Jakarta ini sangat tinggi. Tingkat partisipasinya jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu. Ini mengindikasikan masyarakat sangat senang berkontribusi,” ujarnya.
Pada momentum kali ini, FKJ akan menggelar bincang komunitas, diskusi kebijakan publik, diskusi pleno internasional dan Malam Apresiasi. Segala unsur di antaranya adalah universitas, rumah sakit, asosiasi, lembaga independen, peneliti, pelaku industri kreatif, media, ikatan alumni dan sebagainya akan mengambil peran dalam bincang komunitas yang akan diadakan dalam tiga hari ke depan.
Diskusi kebijakan publik akan menghadirkan para pengambil kebijakan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk berdialog bersama mengenai kebijakan-kebijakan yang tengah dan akan diimplementasikan di Ibu Kota.
Hari pertama akan digelar diskusi dengan tema lingkungan, manajemen sampah, dan ekonomi kreatif. Sementara di hari keduanya akan berlangsung diskusi tentang urban regeneration, sistem transportasi ramah lingkungan, kesehatan dan pandemi Covid-19.
Dilanjutkan dengan diskusi ekonomi, infrastruktur, lingkungan, kepemimpinan, keuangan, sektor publik dan investasi di hari ketiganya, lalu ditutup dengan diskusi pleno internasional yang membahas tema besar yaitu Rise of Resilient and Liveable City. Diskusi pleno internasional akan menghadirkan dialog dengan narasumber internasional dan menjadi ajang untuk berbagi praktik-praktik terbaik di masing-masing negara.
Tema-tema diskusi yang diangkat merupakan permasalahan-permasalahan di Jakarta, baik yang tengah dihadapi saat ini maupun nanti di masa depan. Dengan adanya saling berbagi opini dan rekomendasi seperti ini, diharapkan setiap entitas dapat mengambil tanggung jawab kolektif dalam memajukan dan menyejahterakan Jakarta.
Acara yang secara resmi dibuka oleh Asisten Perekonomian dan keuangan Setda DKI Jakarta, Sri Haryati ini akan mengangkat isu lingkungan hidup sebagai topik pertama yang akan dibahas dalam rangkaian kegiatan ini hingga tanggal 16 Desember nanti. Diikuti kemudian diskusi bertema ekonomi berbasis UMKM, manajemen sampah, dan ekonomi kreatif.
Pada isu lingkungan, FKJ akan mengambil tema Environmental Resilience dan menghadirkan pembicara yang berlatar belakang aktivis lingkungan dan LSM. Sedangkan pada sesi Economic Resilience, pembahasan akan fokus pada kontribusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap perekonomian daerah namun masih menghadapi tantangan besar dalam hal produktifitas, informalitas dan kondisi kerja. Hadir sebagai narasumber adalah praktisi UMKM dan perusahaan unicorn.
Sesi Waste Management akan membahas mengenai limbah padat berpotensi berkontribusi pada pengurangan 10-15% emisi GRK global. Peluang dalam pencegahan, penggunaan kembali, daur ulang dan pemulihan energi dapat mencapai mitigasi yang signifikan dengan mengurangi emisi limbah, mengurangi emisi yang terkait dengan ekstraksi sumber daya dan produksi menggunakan bahan baku, dan menyediakan sumber energi alternatif yang menggantikan bahan bakar fosil (minyak bumi).
Rangkaian FKJ hari ini ditutup dengan diskusi mengenai ekonomi kreatif yang menghadirkan pelaku industri, perwakillan asosiasi, Pemprov DKI Jakarta dan HAKI. Festival Kolaborasi Jakarta dapat diakses secara gratis oleh masyarakat melalui platform Youtube CNN Indonesia, YouTube Pemprov DKI Jakarta, serta livestream dari website CNN Indonesia. Informasi terkait agenda kegiatan dapat diakses melalui www.festivalkolaborasijakarta.com dan Instagram @festivalkolaborasijakarta.
Festival Kolaborasi Jakarta dapat terselenggara dengan baik berkat kolaborasi Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Biro Kerja Sama Daerah dan Yayasan Irama Nusantara serta Jakarta Experience Board, dan didukung oleh Jaya Konstruksi.
Mengusung tema Rise of Resilient and Liveable City, kegiatan secara virtual ini akan menjadi wadah mengakomodasi kolaborasi yang sudah ada sekaligus merangkul kolaborator baru yang memiliki potensi untuk berkontribusi terhadap kemajuan kota Jakarta dan warganya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Biro Kerja Sama Daerah DKI Jakarta Andhika Permata mengatakan, acara ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menjadi fasilitator dari berbagai elemen yang ada pada masyarakat agar bisa bersinergi dan berkontribusi terhadap pembangunan kota. Sehingga setiap pihak turut berkontribusi terhadap pencapaian-pencapaian yang diraih pemerintah.
“Kami memandang Festival Kolaborasi Jakarta ini bukan sekedar event tahunan yang datang dan berlalu begitu saja tanpa meninggalkan jejak-jejak perubahan di masa depan. Di sini tugas Pemprov DKI Jakarta bukan sekadar mengumpulkan potensi, tapi juga mengakselerasi pembangunan dengan melibatkan masyarakat secara utuh. Ini adalah inti dari kolaborasi, yaitu menyatukan dan menyinergikan potensi-potensi yang ada menjadi kekuatan baru yang sebelumnya tidak ada,” ujarnya.
Festival ini, lanjut dia, adalah wadah untuk merayakan perbedaan yang ada pada masyarakat DKI Jakarta. “Kita memiliki latar belakang sosial budaya berbeda, wawasan yang tidak sama, pengalaman yang juga tidak serupa, di sini lah kekuatan kita. Festival Kolaborasi Jakarta ini menyatukan kita untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman sehingga dari situ kami harapkan akan muncul ide-ide baru yang lebih segar untuk kemajuan Jakarta,” tuturnya.
Sebelum masuk ke acara inti, berbagai rangkaian kegiatan pre-event pun telah dan sedang digelar sejak Oktober yang lalu. Di antaranya Indonesian Contemporary Art & Design 2021, Tik Tok Challenge, Yel Yel wilayah, foto mural, festival #IniJakarta, Jakarta Zona Meriah, Pop Art Jakarta hingga Festival Kerja Bakti.
“Antusiasme warga DKI mengikuti berbagai acara menyambut Festival Kolaborasi Jakarta ini sangat tinggi. Tingkat partisipasinya jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu. Ini mengindikasikan masyarakat sangat senang berkontribusi,” ujarnya.
Pada momentum kali ini, FKJ akan menggelar bincang komunitas, diskusi kebijakan publik, diskusi pleno internasional dan Malam Apresiasi. Segala unsur di antaranya adalah universitas, rumah sakit, asosiasi, lembaga independen, peneliti, pelaku industri kreatif, media, ikatan alumni dan sebagainya akan mengambil peran dalam bincang komunitas yang akan diadakan dalam tiga hari ke depan.
Diskusi kebijakan publik akan menghadirkan para pengambil kebijakan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk berdialog bersama mengenai kebijakan-kebijakan yang tengah dan akan diimplementasikan di Ibu Kota.
Hari pertama akan digelar diskusi dengan tema lingkungan, manajemen sampah, dan ekonomi kreatif. Sementara di hari keduanya akan berlangsung diskusi tentang urban regeneration, sistem transportasi ramah lingkungan, kesehatan dan pandemi Covid-19.
Dilanjutkan dengan diskusi ekonomi, infrastruktur, lingkungan, kepemimpinan, keuangan, sektor publik dan investasi di hari ketiganya, lalu ditutup dengan diskusi pleno internasional yang membahas tema besar yaitu Rise of Resilient and Liveable City. Diskusi pleno internasional akan menghadirkan dialog dengan narasumber internasional dan menjadi ajang untuk berbagi praktik-praktik terbaik di masing-masing negara.
Tema-tema diskusi yang diangkat merupakan permasalahan-permasalahan di Jakarta, baik yang tengah dihadapi saat ini maupun nanti di masa depan. Dengan adanya saling berbagi opini dan rekomendasi seperti ini, diharapkan setiap entitas dapat mengambil tanggung jawab kolektif dalam memajukan dan menyejahterakan Jakarta.
Acara yang secara resmi dibuka oleh Asisten Perekonomian dan keuangan Setda DKI Jakarta, Sri Haryati ini akan mengangkat isu lingkungan hidup sebagai topik pertama yang akan dibahas dalam rangkaian kegiatan ini hingga tanggal 16 Desember nanti. Diikuti kemudian diskusi bertema ekonomi berbasis UMKM, manajemen sampah, dan ekonomi kreatif.
Pada isu lingkungan, FKJ akan mengambil tema Environmental Resilience dan menghadirkan pembicara yang berlatar belakang aktivis lingkungan dan LSM. Sedangkan pada sesi Economic Resilience, pembahasan akan fokus pada kontribusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap perekonomian daerah namun masih menghadapi tantangan besar dalam hal produktifitas, informalitas dan kondisi kerja. Hadir sebagai narasumber adalah praktisi UMKM dan perusahaan unicorn.
Sesi Waste Management akan membahas mengenai limbah padat berpotensi berkontribusi pada pengurangan 10-15% emisi GRK global. Peluang dalam pencegahan, penggunaan kembali, daur ulang dan pemulihan energi dapat mencapai mitigasi yang signifikan dengan mengurangi emisi limbah, mengurangi emisi yang terkait dengan ekstraksi sumber daya dan produksi menggunakan bahan baku, dan menyediakan sumber energi alternatif yang menggantikan bahan bakar fosil (minyak bumi).
Rangkaian FKJ hari ini ditutup dengan diskusi mengenai ekonomi kreatif yang menghadirkan pelaku industri, perwakillan asosiasi, Pemprov DKI Jakarta dan HAKI. Festival Kolaborasi Jakarta dapat diakses secara gratis oleh masyarakat melalui platform Youtube CNN Indonesia, YouTube Pemprov DKI Jakarta, serta livestream dari website CNN Indonesia. Informasi terkait agenda kegiatan dapat diakses melalui www.festivalkolaborasijakarta.com dan Instagram @festivalkolaborasijakarta.
Festival Kolaborasi Jakarta dapat terselenggara dengan baik berkat kolaborasi Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Biro Kerja Sama Daerah dan Yayasan Irama Nusantara serta Jakarta Experience Board, dan didukung oleh Jaya Konstruksi.
(hab)