Waspada! Banjir Rob Berpotensi Terjang Utara Jakarta 3 Hari ke Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peristiwa banjir Rob yang menggenang kawasan Jakarta Utara diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hal itu sebagaimana data dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faisal mengatakan, berdasarkan data BMKG banjir Rob akan melanda kawasan Pademangan, Penjaringan dan Pelabuhan Sunda Kelapa hingga beberapa hari ke depan.
”Diprediksi sejak tanggal 2 sampai 9 Desember 2021. Jadi warga Utara Jakarta diminta waspada,” kata Yusmada, Senin (6/11/2021).
Ia menambahkan, hal ini berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas perikanan darat serta bongkar muat di pelabuhan. ”Puncak pasang maksimum terjadi pada pukul 08.00 - 12.00 WIB,” tambahnya.
Banjir Rob diketahui terjadi akibat adanya pasang air laut pada fase bulan baru, peningkatan curah hujan, serta potensi angin yang cukup kencang. ”Masyarakat di imbau dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut,” imbuhnya.
Menurut dia, ada beberapa yang dilakukan untuk menangani banjir di utara Jakarta itu. ”Selama masa muka air laut tinggi (Rob) ini upaya penanggulangan dilakukan, pertama menyiapkan personil dan armada pompa-pompa mobile di area terdampak Rob,” ungkapnya.
Yusmada melanjutkan, pihaknya juga memastikan SOP pintu-pintu air di area pesisir bekerja. Selain itu, Dinas SDA juga mengoperasikan waduk dan pompa di sepanjang pesisir. ”Kami juga telah melaksanakan penguatan tanggul-tanggul (karung pasir) pada area tanggul yang limpas air laut. Segera melakukan pemompaan air di area-area cekungan manakala air laut sudah surut,” tegasnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faisal mengatakan, berdasarkan data BMKG banjir Rob akan melanda kawasan Pademangan, Penjaringan dan Pelabuhan Sunda Kelapa hingga beberapa hari ke depan.
”Diprediksi sejak tanggal 2 sampai 9 Desember 2021. Jadi warga Utara Jakarta diminta waspada,” kata Yusmada, Senin (6/11/2021).
Ia menambahkan, hal ini berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas perikanan darat serta bongkar muat di pelabuhan. ”Puncak pasang maksimum terjadi pada pukul 08.00 - 12.00 WIB,” tambahnya.
Banjir Rob diketahui terjadi akibat adanya pasang air laut pada fase bulan baru, peningkatan curah hujan, serta potensi angin yang cukup kencang. ”Masyarakat di imbau dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut,” imbuhnya.
Menurut dia, ada beberapa yang dilakukan untuk menangani banjir di utara Jakarta itu. ”Selama masa muka air laut tinggi (Rob) ini upaya penanggulangan dilakukan, pertama menyiapkan personil dan armada pompa-pompa mobile di area terdampak Rob,” ungkapnya.
Yusmada melanjutkan, pihaknya juga memastikan SOP pintu-pintu air di area pesisir bekerja. Selain itu, Dinas SDA juga mengoperasikan waduk dan pompa di sepanjang pesisir. ”Kami juga telah melaksanakan penguatan tanggul-tanggul (karung pasir) pada area tanggul yang limpas air laut. Segera melakukan pemompaan air di area-area cekungan manakala air laut sudah surut,” tegasnya.
(ams)