1 Warga Tewas Tertimpa, Pemprov DKI Janji Renovasi Tembok Graha Pejaten

Senin, 08 November 2021 - 21:57 WIB
loading...
1 Warga Tewas Tertimpa, Pemprov DKI Janji Renovasi Tembok Graha Pejaten
Tembok roboh di Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu 7 November 2021. Foto: MNC Portal/Ari Sandita Murti
A A A
JAKARTA - Polisi masih mendalami insiden tembok roboh di Perumahan Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang menewaskan seorang pedagang bernama Jaeni (36). Meski begitu, Pemprov DKI berjanji bakal merenovasi tembok di perumahan milik Pemprov DKI tersebut guna mengantisipasi hal serupa.

Tembok Graha Pejaten Roboh, 1 Orang Tewas dan 1 Luka-luka

"Pihak DKI berjanji akan segera merenovasi tembok yang memang kondisinya sudah harus segera diperbaiki," ujar Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko kepada wartawan, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, insiden tembok roboh yang menewaskan seorang pedagang masker tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan antara pihak Pemprov DKI dengan keluarga korban, baik dari segi pemakaman maupun pemulangan jenazah. Begitu juga dengan korban bernama Lendra yang memgalami luka-luka akibat tertimpa robohan tembok.

"Namun, proses hukum tetap kami lakukan penyelidikan. Garis polisi sudah kami pasang di lokasi, ada juga yellow line di sepanjang tembok itu setelah kami sarankan terkait pencegahan agar kejadian serupa tak terulang," katanya.



Berdasarkan pantauan, tembok yang roboh itu masih tampak berada di posisi saat robohnya lantaran lokasi tersebut diberikan garis polisi guna keperluan penyelidikan polisi. Adapun tembok tersebut milik Perumahan Graha Pejaten, yang mana perumahan itu milik Pemprov DKI Jakarta.

Tembok berpagar itu tampak mengeliling perumahan Pemprov DKI yang lokasinya persis di pinggir Jalan Rusli Hakim dan Jalan Pejaten Raya. Tembok di sekeliling perumahan tersebut tampak sudah tua dan konturnya pun sudah mulai miring-miring seolah bisa jatuh kapanpun tertiup angin.

Saat ini tembok yang berada di sisi trotoar itu juga diberikan garis kuning agar tak dipakai orang untuk berteduh ataupun berjualan. Sebab, di trotoar pinggiran tembok tersebut kerap dipakai untuk berjualan oleh sejumlah PKL saat sore hingga malam hari.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)