Satu Pengungsi Korban Kebakaran Tanjung Priok Reaktif Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satu orang pengungsi korban kebakaran pemukiman padat penduduk di Jalan RE Martadinata, Gang Pelita 3, RT 03/RW 015, Kelurahan Tanjung Priok, dinyatakan reaktif Covid-19. Namun perempuan berusia 46 tahun itu dinyatakan reaktif Covid-19 sebelum terjadinya peristiwa kebakaran.
"Jadi salah satu warga pengungsi, yakni seorang asisten rumah tangga berusia 46 tahun, bekerja dengan orang luar negeri. Tiga hari lalu sama majikannya orang WNA India, dia disuruh rapid test ke Rumah Sakit Hermina, akhirnya hasilnya itu dia reaktif positif. Setelah dari Hermina, dia dianjurkan untuk melapor ke puskesmas, namun sebelum melapor malah kebakaran," ujar Lurah Tanjung Priok, Ma'mun, kepada SINDOnews, Rabu (3/6/2020). (Baca juga: Kompor Meledak, Belasan Rumah di Tanjung Priok Hangus Terbakar)
Menurut Ma'mun, informasi adanya warga yang terpapar Covid-19 ini didapat dari tim puskesmas yang tengah memeriksa korban kebakaran. "Saat petugas memeriksa, si ibu ini cerita kepada salah satu petugas puskesmas, cerita kalau saat pemeriksaan rapid kemarin dinyatakan positif. Kaget orang puskesmasnya, ya sudah secara kebetulan tadi ada pemeriksaan swab massal di Kelurahan Warakas, lalu diarahkan oleh petugas puskesmas ke sana," ungkapnya.
Sambil menunggu hasil test swab, Ma'mun sudah berkoordinasi dengan Puskesmas dan Sudin Kesehatan untuk mengevakuasi warga yang terpapar. "Kalau ditempatkan ke Wisma Atlet dia belum bisa, karena swabnya belum keluar. Kebetulan riwayat kesehatan yang bersangkutan menderita hipertensi. Ya sudah, jadi pembenaran saja buat rujukan puskesmas ke Rumah Sakit Koja," tukasnya. (Baca juga: Kebakaran di Pegangsaan, 15 Rumah Terbakar)
Sedangkan untuk keluarga yang terpapar tersebut. Ma'mun mengaku telah mengevakuasi di tempat khusus dan akan membuat rapid test massal. "Anggota keluarganya ada 11 orang ditempatkan di salah satu aula Gereja HKBP yang tidak tercampur dengan pengungsi lainnya. Dalam waktu dekat kita akan menggelar rapid test massal untuk pengungsi di lokasi itu saja," pungkasnya.
"Jadi salah satu warga pengungsi, yakni seorang asisten rumah tangga berusia 46 tahun, bekerja dengan orang luar negeri. Tiga hari lalu sama majikannya orang WNA India, dia disuruh rapid test ke Rumah Sakit Hermina, akhirnya hasilnya itu dia reaktif positif. Setelah dari Hermina, dia dianjurkan untuk melapor ke puskesmas, namun sebelum melapor malah kebakaran," ujar Lurah Tanjung Priok, Ma'mun, kepada SINDOnews, Rabu (3/6/2020). (Baca juga: Kompor Meledak, Belasan Rumah di Tanjung Priok Hangus Terbakar)
Menurut Ma'mun, informasi adanya warga yang terpapar Covid-19 ini didapat dari tim puskesmas yang tengah memeriksa korban kebakaran. "Saat petugas memeriksa, si ibu ini cerita kepada salah satu petugas puskesmas, cerita kalau saat pemeriksaan rapid kemarin dinyatakan positif. Kaget orang puskesmasnya, ya sudah secara kebetulan tadi ada pemeriksaan swab massal di Kelurahan Warakas, lalu diarahkan oleh petugas puskesmas ke sana," ungkapnya.
Sambil menunggu hasil test swab, Ma'mun sudah berkoordinasi dengan Puskesmas dan Sudin Kesehatan untuk mengevakuasi warga yang terpapar. "Kalau ditempatkan ke Wisma Atlet dia belum bisa, karena swabnya belum keluar. Kebetulan riwayat kesehatan yang bersangkutan menderita hipertensi. Ya sudah, jadi pembenaran saja buat rujukan puskesmas ke Rumah Sakit Koja," tukasnya. (Baca juga: Kebakaran di Pegangsaan, 15 Rumah Terbakar)
Sedangkan untuk keluarga yang terpapar tersebut. Ma'mun mengaku telah mengevakuasi di tempat khusus dan akan membuat rapid test massal. "Anggota keluarganya ada 11 orang ditempatkan di salah satu aula Gereja HKBP yang tidak tercampur dengan pengungsi lainnya. Dalam waktu dekat kita akan menggelar rapid test massal untuk pengungsi di lokasi itu saja," pungkasnya.
(thm)