PTM Dimulai, Ratusan Pelajar SMP dan SMA se-Kota Bogor Gelar Apel Bersama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ratusan pelajar setingkat SMP dan SMA, ketua OSIS, komite sekolah, orang tua, hingga satgas berkumpul dalam Apel Pelajar Sadar Prokes se-Kota Bogor di halaman Mapolresta Bogor Kota, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor , Rabu (6/10/2021).
Apel ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim yang didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dan perwakilan dari Kodim 0606 Kota Bogor.
Dalam amanatnya, Dedie menyampaikan, pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas baru saja dilangsungkan beberapa hari. Setelah lebih dari 1,5 tahun, para pelajar belajar dari rumah.
"Saya ingin mengingatkan kepada kita semua jangan melakukan hal yang kontraproduktif. Jadi manfaatkan PTM ini sebagai langkah dan peluang menghadapi masa depan yang lebih baik," ucap Dedie.
Dia menambahkan, dengan kondisi pandemi yang semakin membaik, dibarengi dengan upaya yang dilakukan semua pihak semua bisa menghadapi situasi ke depan yang mungkin akan merubah kondisi Kota Bogor. Termasuk dari bidang pendidikan.
Lewat kunjungannya ke beberapa sekolah, ia menemukan para pelajar yang masih menggunakan transportasi umum. Saat ini, disarankan penggunaan transportasi umum bisa diminimalisir karena faktor risiko penularan yang mungkin bisa terjadi.
"Saya minta Kepala Dinas Perhubungan terus mengingatkan para pengusaha angkutan, pengemudi, atau pihak yang terkait dengan angkutan umum juga memperhatikan protokol kesehatan," ungkapnya.
Di luar itu, begitu banyak permohonan dari sekolah- sekolah kepada Pemerintah Kota Bogor untuk melaksanakan PTM terbatas. Hanya saja, dengan keterbatasan tak semua diizinkan serentak.
Bukan hanya soal standar operasional prosedur (SOP), namun juga terkait perangkat sarana prasarana pelaksanaan PTM juga harus dipenuhi sekolah. Kemudian juga yang harus dipastikan ada beberapa siswa yang mungkin belum divaksinasi.
"Jadi saat ini Pemkot Bogor dibantu TNI-Polri membuka kesempatan seluas-luasnya, kepada pelajar, termasuk guru dan stakeholder di sekolah itu untuk bisa segera divaksin. Itu salah satu langkah yang kita laksanakan, sebelum nanti kita bicara masalah daftar periksa yang banyak itu sesuai dengan kebijakan SKB 4 Menteri," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan apel ini merupakan upaya proaktif Satgas Covid-19 Kota Bogor dalam rangka menjaga agar PTM terbatas ini tidak menjadi klaster atau penularan Covid-19 baru.
"Kami memonitor jangan sampai nanti di sekolahnya prokes, ada SOP dan sebagainya. Begitu siswa pulang sekolah, berkerumun dan sebagainya kenanya di luar. Jangan disalahkan PTM-nya," kata Susatyo.
Komitmen terhadap para pelajar Kota Bogor, dilakukan agar bisa bersekolah selayaknya pelajar. Adanya pembentukan karakter, mengenal guru-guru dan sekolahnya dan orientasi terhadap sekolah baru. Karena saat ini banyak merupakan pelajar baru.
Termasuk antisipasi terjadinya tawuran. Sebagai sektor pengamanan di Kota Bogor, pihaknya akan mengawasi secara rutin di luar jam sekolah dengan bekerjasama dengan Satgas Pelajar Kota Bogor.
"Jangankan tawuran, berkerumun saja, maka petugas dari Pemkot, TNI-Polri akan foto sekolah dari mana. Lalu kita tanya, maka kita akan bersurat pada sekolah tersebut, memberikan teguran dan mengevaluasi pelaksanaan PTM yang dilaksanakan," tutupnya.
Apel ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim yang didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dan perwakilan dari Kodim 0606 Kota Bogor.
Dalam amanatnya, Dedie menyampaikan, pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas baru saja dilangsungkan beberapa hari. Setelah lebih dari 1,5 tahun, para pelajar belajar dari rumah.
"Saya ingin mengingatkan kepada kita semua jangan melakukan hal yang kontraproduktif. Jadi manfaatkan PTM ini sebagai langkah dan peluang menghadapi masa depan yang lebih baik," ucap Dedie.
Dia menambahkan, dengan kondisi pandemi yang semakin membaik, dibarengi dengan upaya yang dilakukan semua pihak semua bisa menghadapi situasi ke depan yang mungkin akan merubah kondisi Kota Bogor. Termasuk dari bidang pendidikan.
Lewat kunjungannya ke beberapa sekolah, ia menemukan para pelajar yang masih menggunakan transportasi umum. Saat ini, disarankan penggunaan transportasi umum bisa diminimalisir karena faktor risiko penularan yang mungkin bisa terjadi.
"Saya minta Kepala Dinas Perhubungan terus mengingatkan para pengusaha angkutan, pengemudi, atau pihak yang terkait dengan angkutan umum juga memperhatikan protokol kesehatan," ungkapnya.
Di luar itu, begitu banyak permohonan dari sekolah- sekolah kepada Pemerintah Kota Bogor untuk melaksanakan PTM terbatas. Hanya saja, dengan keterbatasan tak semua diizinkan serentak.
Bukan hanya soal standar operasional prosedur (SOP), namun juga terkait perangkat sarana prasarana pelaksanaan PTM juga harus dipenuhi sekolah. Kemudian juga yang harus dipastikan ada beberapa siswa yang mungkin belum divaksinasi.
"Jadi saat ini Pemkot Bogor dibantu TNI-Polri membuka kesempatan seluas-luasnya, kepada pelajar, termasuk guru dan stakeholder di sekolah itu untuk bisa segera divaksin. Itu salah satu langkah yang kita laksanakan, sebelum nanti kita bicara masalah daftar periksa yang banyak itu sesuai dengan kebijakan SKB 4 Menteri," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan apel ini merupakan upaya proaktif Satgas Covid-19 Kota Bogor dalam rangka menjaga agar PTM terbatas ini tidak menjadi klaster atau penularan Covid-19 baru.
"Kami memonitor jangan sampai nanti di sekolahnya prokes, ada SOP dan sebagainya. Begitu siswa pulang sekolah, berkerumun dan sebagainya kenanya di luar. Jangan disalahkan PTM-nya," kata Susatyo.
Komitmen terhadap para pelajar Kota Bogor, dilakukan agar bisa bersekolah selayaknya pelajar. Adanya pembentukan karakter, mengenal guru-guru dan sekolahnya dan orientasi terhadap sekolah baru. Karena saat ini banyak merupakan pelajar baru.
Termasuk antisipasi terjadinya tawuran. Sebagai sektor pengamanan di Kota Bogor, pihaknya akan mengawasi secara rutin di luar jam sekolah dengan bekerjasama dengan Satgas Pelajar Kota Bogor.
"Jangankan tawuran, berkerumun saja, maka petugas dari Pemkot, TNI-Polri akan foto sekolah dari mana. Lalu kita tanya, maka kita akan bersurat pada sekolah tersebut, memberikan teguran dan mengevaluasi pelaksanaan PTM yang dilaksanakan," tutupnya.
(mhd)