Ketua DPD Soroti Bayi 10 Bulan Jadi Manusia Silver di Tangsel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menyorot bahaya meng eksploitasi anak dengan alasan kepentingan ekonomi yang akan berdampak buruk pada fisik dan psikologis anak.
Hal tersebut disampaikan LaNyalla menanggapi eksploitasi anak usia 10 bulan yang dijadikan manusia silver di kawasan SPBU Parakan, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) beberapa waktu lalu.
LaNyalla mengingatkan agar DPMP3AKB mengambil langkah-langkah konkret agar menekan angka eksploitasi anak terutama anak balita yang sudah lama marak.
"Ini akan membahayakan generasi yang akan datang baik secara sosial, psikologis dan juga psikis. Akar persoalan dari hal tersebut segera dituntaskan," tambah LaNyalla Mattalitti.
Ia melihat faktor ekonomi menjadi dasar orang tua nekat mengeksploitasi anak-anak mereka. Di mata LaNyalla, pundi-pundi uang yang didapat dengan mengeksploitasi anak tak sebanding dengan masa depan mereka yang gemilang.
"Permasalahan ekonomi perlu segera diselesaikan oleh dinas sosial agar tidak melakukan eksploitasi anak demi mendapat belas kasihan memberi uang receh, tetapi kesehatan anak menjadi korban dan berdampak lebih besar bagi masa depan anak," pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan LaNyalla menanggapi eksploitasi anak usia 10 bulan yang dijadikan manusia silver di kawasan SPBU Parakan, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) beberapa waktu lalu.
LaNyalla mengingatkan agar DPMP3AKB mengambil langkah-langkah konkret agar menekan angka eksploitasi anak terutama anak balita yang sudah lama marak.
"Ini akan membahayakan generasi yang akan datang baik secara sosial, psikologis dan juga psikis. Akar persoalan dari hal tersebut segera dituntaskan," tambah LaNyalla Mattalitti.
Ia melihat faktor ekonomi menjadi dasar orang tua nekat mengeksploitasi anak-anak mereka. Di mata LaNyalla, pundi-pundi uang yang didapat dengan mengeksploitasi anak tak sebanding dengan masa depan mereka yang gemilang.
"Permasalahan ekonomi perlu segera diselesaikan oleh dinas sosial agar tidak melakukan eksploitasi anak demi mendapat belas kasihan memberi uang receh, tetapi kesehatan anak menjadi korban dan berdampak lebih besar bagi masa depan anak," pungkasnya.
(mhd)