Modus Hotel Murah untuk Prostitusi: 50 Persen Open BO, Sisanya Sewa Umum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hotel-hotel budget atau murah di Jakarta berusaha menyiasati operasionalnya di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan temuan pihak kepolisian, modus hotel prostitusi sekitar 50 persen untuk open booking online (BO) dan sisanya disewakan masyarakat umum.
“Modus yang dilakukan mereka adalah hotel tersebut diisi oleh 50% open BO dan sisanya disewakan oleh khalayak umum,” ujar Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Gerebek Hotel Oyo, Polisi Ringkus 11 Orang Diduga Terkait Praktik Prostitusi Online
Modus itu terbongkar ketika polisi menggerebek sebuah hotel prostitusi di Jalan Salemba Raya, Kelurahan Kenari, Jakarta Pusat yang juga pernah dijadikan hotel karantina pasien Covid-19.
Alhasil, polisi mengamankan 11 orang di antaranya 8 anak di bawah umur yang dipekerjakan sebagai PSK dan 2 mucikari. Selain itu, polisi memeriksa supervisor dan petugas front office hotel tersebut.
Sebelum hotel mesum di Kenari, Jakarta Pusat, ada Hotel Alona milik Cynthiara Alona di Kota Tangerang yang sebelumnya rumah indekos beralih menjadi sarang prostitusi. Dalam sebuah penggerebekan, sebanyak 10 perempuan dan 5 pria diamankan. Kini hotel tersebut ditutup permanen.
Kemudian, ada lagi Hotel Reddoorz Plus Near TIS Square Tebet yang digerebek karena jadi sarang prostitusi. Hotel ini menjajakan perempuan di bawah umur dan nasibnya sama seperti Hotel Alona, ditutup permanen.
Baca juga: Berdalih Bukan Penginapan Syariah, Manajemen Wisma Shinta Tak Tahu Soal Praktik Prostitusi
Sebenarnya ada berbagai modus lain prostitusi di saat pandemi yang berujung penutupan tempat hiburan malam oleh pemerintah daerah. Mereka bergerilya dengan bermacam-macam intriknya. Berikut modus prostitusi yang berhasil dihimpun:
1 Orang Sewa 5 Kamar
Dari hasil penggeledahan kos-kosan di Cimanggis, Depok yang dijadikan tempat prostitusi terungkap satu orang menyewa sampai lima kamar.
Kepala Dinas Satpol PP Kota Depok Lienda Ratna Nurdianny mencurigai untuk apa penghuni tersebut menyewa kamar sebanyak itu. “Kebetulan kamar-kamar tadi ada penghuninya dan penghuninya bukan dia saja. Nggak mungkin lima kamar dia tempati dalam satu waktu. Ternyata memang ada indikasi seperti itu, transaksi (prostitusi),” ujar Lienda, Minggu (2/5/2021). Dalam rumah kos itu ditemukan penghuni dengan rentang usia belasan tahun.
Salon Plus plus
Dari luar salon kecantikan, namun ditelusur ke dalam ternyata disulap menjadi tempat prostitusi. Seperti ditemui di Jalan Raya Jombang, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang digerebek Satpol PP, beberapa waktu lalu. Salon itu ternyata menyediakan layanan esek-esek kepada pelanggannya.
Tamu yang datang kebanyakan pria muda. Kecurigaan warga makin mencuat lantaran beberapa perempuan seksi sering terlihat beraktivitas di salon tersebut.
Apartemen Esek-esek
Beberapa apartemen di Jakarta kerap terbongkar akibat kasus prostitusi online. Pelaku prostitusi “bermain” di apartemen lantaran tempat biasanya bekerja seperti karaoke atau spa tutup selama pandemi.
Menurut pelaku esek-esek, “bermain” di apartemen lebih aman karena sesama penghuni cuek dan longgar dari jangkauan aparat. Transaksinya cukup mudah melalui media sosial atau layanan pesan singkat.
Lihat Juga: Next Hotel Yogyakarta Tawarkan Paket Pernikahan Lengkap, Lokasi Impian dan Fasilitas Mewah
“Modus yang dilakukan mereka adalah hotel tersebut diisi oleh 50% open BO dan sisanya disewakan oleh khalayak umum,” ujar Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Gerebek Hotel Oyo, Polisi Ringkus 11 Orang Diduga Terkait Praktik Prostitusi Online
Modus itu terbongkar ketika polisi menggerebek sebuah hotel prostitusi di Jalan Salemba Raya, Kelurahan Kenari, Jakarta Pusat yang juga pernah dijadikan hotel karantina pasien Covid-19.
Alhasil, polisi mengamankan 11 orang di antaranya 8 anak di bawah umur yang dipekerjakan sebagai PSK dan 2 mucikari. Selain itu, polisi memeriksa supervisor dan petugas front office hotel tersebut.
Sebelum hotel mesum di Kenari, Jakarta Pusat, ada Hotel Alona milik Cynthiara Alona di Kota Tangerang yang sebelumnya rumah indekos beralih menjadi sarang prostitusi. Dalam sebuah penggerebekan, sebanyak 10 perempuan dan 5 pria diamankan. Kini hotel tersebut ditutup permanen.
Kemudian, ada lagi Hotel Reddoorz Plus Near TIS Square Tebet yang digerebek karena jadi sarang prostitusi. Hotel ini menjajakan perempuan di bawah umur dan nasibnya sama seperti Hotel Alona, ditutup permanen.
Baca juga: Berdalih Bukan Penginapan Syariah, Manajemen Wisma Shinta Tak Tahu Soal Praktik Prostitusi
Sebenarnya ada berbagai modus lain prostitusi di saat pandemi yang berujung penutupan tempat hiburan malam oleh pemerintah daerah. Mereka bergerilya dengan bermacam-macam intriknya. Berikut modus prostitusi yang berhasil dihimpun:
1 Orang Sewa 5 Kamar
Dari hasil penggeledahan kos-kosan di Cimanggis, Depok yang dijadikan tempat prostitusi terungkap satu orang menyewa sampai lima kamar.
Kepala Dinas Satpol PP Kota Depok Lienda Ratna Nurdianny mencurigai untuk apa penghuni tersebut menyewa kamar sebanyak itu. “Kebetulan kamar-kamar tadi ada penghuninya dan penghuninya bukan dia saja. Nggak mungkin lima kamar dia tempati dalam satu waktu. Ternyata memang ada indikasi seperti itu, transaksi (prostitusi),” ujar Lienda, Minggu (2/5/2021). Dalam rumah kos itu ditemukan penghuni dengan rentang usia belasan tahun.
Salon Plus plus
Dari luar salon kecantikan, namun ditelusur ke dalam ternyata disulap menjadi tempat prostitusi. Seperti ditemui di Jalan Raya Jombang, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang digerebek Satpol PP, beberapa waktu lalu. Salon itu ternyata menyediakan layanan esek-esek kepada pelanggannya.
Tamu yang datang kebanyakan pria muda. Kecurigaan warga makin mencuat lantaran beberapa perempuan seksi sering terlihat beraktivitas di salon tersebut.
Apartemen Esek-esek
Beberapa apartemen di Jakarta kerap terbongkar akibat kasus prostitusi online. Pelaku prostitusi “bermain” di apartemen lantaran tempat biasanya bekerja seperti karaoke atau spa tutup selama pandemi.
Menurut pelaku esek-esek, “bermain” di apartemen lebih aman karena sesama penghuni cuek dan longgar dari jangkauan aparat. Transaksinya cukup mudah melalui media sosial atau layanan pesan singkat.
Lihat Juga: Next Hotel Yogyakarta Tawarkan Paket Pernikahan Lengkap, Lokasi Impian dan Fasilitas Mewah
(jon)