Jakarta Terancam Tenggelam 10 Tahun Lagi, Pengamat: Hentikan Pengambilan Air Tanah

Senin, 02 Agustus 2021 - 13:49 WIB
loading...
Jakarta Terancam Tenggelam...
Presiden Ameriksa Serika Joe Biden memperingatkan dalam 10 tahun ke depan Jakarta bakal tenggelam. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga merespons ucapan Presiden Ameriksa Serikat Joe Biden yang kembali memperingatkan Jakarta tenggelam dalam 10 tahun ke depan.

Menurut Nirwono, Pemprov DKI harus segera memastikan penghentian atau pelarangan pengambilan air tanah melalui pompa mulai tahun 2025 atau paling lambat 2030.

Baca Juga: Jakarta Bakal Tenggelam Lebih Cepat dari Kota Mana Pun di Dunia

"Hal itu dilakukan untuk memperlambat penurunan muka tanah. Karena 40% wilayah DKI dari bagian Pusat ke Utara berada di bawah permukaan air laut," ujar Nirwono saat dihubungi SINDOnews, Senin (2/8/2021).

Tentu di sisi lain Pemprov DKI harus meningkatkan kemampuan penyediaan/distribusi air baku 100% paling lambat tahun 2030. Sebab sekarang baru 55% ke seluruh warga, perkantoran, perhotelan, dan industri.

"Menghentikan kebocoran pipa air baku (sekarang 30% bocor), dan mengoptimalkan sumber daya air alternatif, memanen air hujan, air 13 sungai yang melintas Jakarta, 109 situ atau danau, embung dan waduk, serta salinasi air laut pantai utara Jakarta," bebernya.



Nirwono juga menyarankan agar Gubernur DKI Anies Baswedan dan jajarannya fokus pada pembenahan 13 sungai utama, harmonisasi normalisasi-naturalisasi, antisipasi banjir kiriman, dengan merevitalisasi 109 situ atau danau, embung dan waduk, serta menambah 20 waduk baru.

Kemudian menambah RTH kota dari 9,9% menjadi 30% di tahun 2030 sebagai daerah resapan air alami. Rehabilitasi seluruh saluran air kota yang berfungsi hanya 33%.

"Pemprov DKI juga harus dapat antisipasi banjir lokal, restorasi kawasan pantai utara, merelokasi permukiman ke daratan sejauh 500 meter, membangun hutan mangrove bukan tanggul raksasa, menghentikan reklamasi untuk antisipasi banjir rob," tutupnya.



Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengakui memang terjadi penurunan muka tanah di Jakarta. "Memang di Jakarta datarannya rendah, jadi di Jakarta ada penurunan muka tanah setiap tahun. Namun, tidak berarti 10 tahun Jakarta tenggelam," tegas Ariza, Sabtu (31/7/2021).

Pemprov DKI Jakarta tetap mengupayakan agar Jakarta tidak tenggelam, diantaranya penyedotan air tanah, pipanisasi PAM Jaya ditingkatkan agar kebutuhan air bersih semua dari PAM. Selain itu, Pemprov DKI juga terus berupaya mengentaskan banjir rob yang kerap melanda Utara Jakarta.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1844 seconds (0.1#10.140)