Kent: Polisi Harus Gerak Cepat Selidiki Terbakarnya Dua Gudang Vaksin di Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vaksin Covid-19 untuk anak dan dewasa hangus terbakar dalam insiden kebakaran gudang vaksin Puskesmas Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Total vaksin yang terbakar ditaksir hampir 1.000 ampul.
Selain Puskesmas Sumur Batu, gudang farmasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Jalan Cipinang Muara 2, Pondok Bambu, Duren Sawit, juga terbakar. Kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar.
Baca juga: Tinjau Mobil Vaksin Keliling, Anies: Dapat Layani Warga Berdomisili DKI
Menanggapi kejadian itu, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth meminta pihak kepolisian untuk gerak cepat dalam melakukan penyelidikan terkait kebakaran yang menghanguskan ribuan vaksin di tengah pandemi Covid-19 dan juga kebakaran gudang farmasi Dinkes DKI.
"Pihak kepolisian harus bergerak cepat dan langsung melakukan penyelidikan terkait terbakarnya Puskesmas Sumur Batu dan gudang farmasi Dinkes DKI," kata Kenneth dalam keterangannya, Minggu (11/7/2021).
Pria yang disapa Kent itu menduga kebakaran yang menghanguskan gudang vaksin bukan dari korsleting listrik. "Saya menduga penyebab kebakaran tersebut bukan dari korsleting listrik, sangat aneh, mengapa fasilitas kesehatan di Jakarta bisa terbakar di dua tempat sekaligus di saat yang bersamaan, ada apa ini? Karena itu, saya meminta kepada polisi harus melakukan penyelidikan dengan cepat dan hasil penyelidikan harus diumumkan ke publik secara transparan," ungkap anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.
Kent meminta kepada aparat penegak hukum, jika terbukti ada kelalaian salah satu oknum dalam kejadian kebakaran tersebut harus dihukum berat supaya ada efek jera dan tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.
"Saat ini pemerintah tengah bekerja dengan keras untuk menekan penyebaran virus Covid-19, salah satunya dengan vaksinasi seluruh warga, jadi ketersediaan vaksin tersebut sangat dibutuhkan sekali," ujar Kent.
Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta membuat pemerintah makin mempercepat pemberian vaksin kepada masyarakat untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Jadi saya berharap jangan ada upaya lain dari oknum tertentu yang memancing di air keruh dan terkesan menghambat proses vaksinasi yang saat ini sedang digalakkan pemerintah," kata Kent.
Baca juga: Sidak Proyek Saluran Air di Jakarta Barat, Kent: Warga Jangan Lagi Ditambah Kesusahan Baru
Sebelumnya, gudang vaksin Covid-19 di Puskesmas Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat terbakar, Kamis (8/7/2021) malam. Persediaan vaksin Covid-19 habis terbakar.
Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Asril Rizal mengatakan, dalam kasus kebakaran tersebut petugas pemadam kebakaran mengerahkan empat unit mobil pemadam kebakaran dengan 20 personel ke lokasi kejadian. Dan pada pukul 19.53 WIB sudah padam.
Petugas belum mengetahui secara pasti berapa banyak dosis vaksin di gudang Puskesmas Sumur Batu, namun hanya menyebut bahwa seluruh vaksin Covid-19 yang berada di gudang puskesmas tersebut hangus dilalap jago merah.
Selain itu, gudang farmasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Cipinang Muara 2, Pondok Bambu, juga terbakar. Sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
"Iya (kebakaran). Isinya barang-barang expired doang, jadi gudang bukan buat obat, gudang buat barang-barang nggak kepakai, taruh situ," ujar Kasi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Jakarta Timur Gatot Sulaeman.
Perlu diketahui, pemerintah berencana memvaksinasi 181,5 juta penduduk atau sekitar 70 persen dari populasi guna mewujudkan kekebalan komunal terhadap Covid-19.
Vaksinasi Covid-19 dilakukan secara bertahap mulai dari kelompok sumber daya manusia bidang kesehatan kemudian pekerja sektor pelayanan publik dan warga lanjut usia (lansia). Sasaran vaksinasi selanjutnya diperluas ke warga pra-lansia, warga berusia 18-49 tahun dan anak-anak berusia 12-17 tahun.
Selain Puskesmas Sumur Batu, gudang farmasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Jalan Cipinang Muara 2, Pondok Bambu, Duren Sawit, juga terbakar. Kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar.
Baca juga: Tinjau Mobil Vaksin Keliling, Anies: Dapat Layani Warga Berdomisili DKI
Menanggapi kejadian itu, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth meminta pihak kepolisian untuk gerak cepat dalam melakukan penyelidikan terkait kebakaran yang menghanguskan ribuan vaksin di tengah pandemi Covid-19 dan juga kebakaran gudang farmasi Dinkes DKI.
"Pihak kepolisian harus bergerak cepat dan langsung melakukan penyelidikan terkait terbakarnya Puskesmas Sumur Batu dan gudang farmasi Dinkes DKI," kata Kenneth dalam keterangannya, Minggu (11/7/2021).
Pria yang disapa Kent itu menduga kebakaran yang menghanguskan gudang vaksin bukan dari korsleting listrik. "Saya menduga penyebab kebakaran tersebut bukan dari korsleting listrik, sangat aneh, mengapa fasilitas kesehatan di Jakarta bisa terbakar di dua tempat sekaligus di saat yang bersamaan, ada apa ini? Karena itu, saya meminta kepada polisi harus melakukan penyelidikan dengan cepat dan hasil penyelidikan harus diumumkan ke publik secara transparan," ungkap anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.
Kent meminta kepada aparat penegak hukum, jika terbukti ada kelalaian salah satu oknum dalam kejadian kebakaran tersebut harus dihukum berat supaya ada efek jera dan tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.
"Saat ini pemerintah tengah bekerja dengan keras untuk menekan penyebaran virus Covid-19, salah satunya dengan vaksinasi seluruh warga, jadi ketersediaan vaksin tersebut sangat dibutuhkan sekali," ujar Kent.
Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta membuat pemerintah makin mempercepat pemberian vaksin kepada masyarakat untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Jadi saya berharap jangan ada upaya lain dari oknum tertentu yang memancing di air keruh dan terkesan menghambat proses vaksinasi yang saat ini sedang digalakkan pemerintah," kata Kent.
Baca juga: Sidak Proyek Saluran Air di Jakarta Barat, Kent: Warga Jangan Lagi Ditambah Kesusahan Baru
Sebelumnya, gudang vaksin Covid-19 di Puskesmas Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat terbakar, Kamis (8/7/2021) malam. Persediaan vaksin Covid-19 habis terbakar.
Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Asril Rizal mengatakan, dalam kasus kebakaran tersebut petugas pemadam kebakaran mengerahkan empat unit mobil pemadam kebakaran dengan 20 personel ke lokasi kejadian. Dan pada pukul 19.53 WIB sudah padam.
Petugas belum mengetahui secara pasti berapa banyak dosis vaksin di gudang Puskesmas Sumur Batu, namun hanya menyebut bahwa seluruh vaksin Covid-19 yang berada di gudang puskesmas tersebut hangus dilalap jago merah.
Selain itu, gudang farmasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Cipinang Muara 2, Pondok Bambu, juga terbakar. Sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
"Iya (kebakaran). Isinya barang-barang expired doang, jadi gudang bukan buat obat, gudang buat barang-barang nggak kepakai, taruh situ," ujar Kasi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Jakarta Timur Gatot Sulaeman.
Perlu diketahui, pemerintah berencana memvaksinasi 181,5 juta penduduk atau sekitar 70 persen dari populasi guna mewujudkan kekebalan komunal terhadap Covid-19.
Vaksinasi Covid-19 dilakukan secara bertahap mulai dari kelompok sumber daya manusia bidang kesehatan kemudian pekerja sektor pelayanan publik dan warga lanjut usia (lansia). Sasaran vaksinasi selanjutnya diperluas ke warga pra-lansia, warga berusia 18-49 tahun dan anak-anak berusia 12-17 tahun.
(jon)