Tiap Hari Ratusan Keluarga Panik Mencari Rumah Sakit, Anies: Ingin Cepat Selesai atau Lama?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan , kembali mengimbau dan meminta kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi mobilitas . Terlebih jika mobilitas tersebut tidak berkaitan dengan sektor yang sifatnya esensial dan kritikal.
“Saya ingin ingatkan kepada semua bahwa pembatasan mobilitas harus dimulai dari diri kita masing-masing. Apakah kita termasuk dalam sektor itu atau tidak? Bila tidak, maka ikhtiarkan untuk di rumah,” ujar Anies saat melakukan pemantauan ke posko-posko penyekatan PPKM Darurat, Minggu (4/7/2021).
Imbauan ini disampaikan Anies didasarkan pada kondisi pandemi di Ibu Kota yang mengkhawatirkan dan luar biasa. Hal ini dilihat dari banyaknya rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya yang sudah kewalahan menangani pasien dengan jumlah yang terus bertambah.
Sehingga, bagi siapapun yang berada di rumah maka akan sangat membantu menekan potensi penyebaran Covid-19 dan menyelamatkan sesama.
“Tiap hari ratusan keluarga panik mencari tempat isolasi atau rumah sakit, karena mereka terpapar. Karena itulah, saya minta kepada semua, hindari keterpaparan dengan sementara bertahan dulu di rumah. Kurangi kegiatan di luar rumah,” imbaunya.
“Ini adalah usaha untuk menyelamatkan kita semua. Anda, keluarga Anda, dan kita semua, bukan untuk mengosongkan jalan-jalan di Jakarta. Jadi, ketika melihat ada pembatasan jalan-jalan, bukan berarti mengatur arus lalu lintas, tetapi menyelamatkan kita semua,” sambungtnya.
Anies menyampaikan bahwa angka pemakaman di Jakarta meningkat signifikan dalam seminggu terakhir. Di mana angka pemakaman dengan protokol Covid-19 mencatat rekor yakni 392 pemakaman dalam sehari. Maka itu, Anies meminta masyarakat agar tetap di rumah dan menerapkan protokol kesehatan, serta segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi agar kondisi pandemi cepat terkendali.
“Dari kemarin angka pemakaman protokol Covid-19 mencapai rekornya, 392 pemakaman dilakukan. Ini jenazah. Menambah liang kubur ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semua bahwa jumlah kematian di Jakarta meningkat amat tinggi. Ini adalah orang-orang yang dua minggu sebelumnya masih sehat, mereka orang tua, ayah, ibu, kakak, adik kita,” ungkap Anies.
“Kita semua menyadari ini masa yang sulit yang sedang kita hadapi dua sampai empat minggu ke depan. Ada satu hal penting, kita ingin cepat selesai atau lama? Kalau ingin cepat, semua bertahan di rumah demi keselamatan. Kita tak ingin kuburkan lebih banyak orang lagi, kita ingin yang di rumah sakit pulang ke rumah, dan yang tidak terpapar tidak terpapar. Caranya, jauhi kerumunan, kurangi mobilitas, dan tinggal di rumah serta segera lakukan vaksinasi,” pesannya.
“Saya ingin ingatkan kepada semua bahwa pembatasan mobilitas harus dimulai dari diri kita masing-masing. Apakah kita termasuk dalam sektor itu atau tidak? Bila tidak, maka ikhtiarkan untuk di rumah,” ujar Anies saat melakukan pemantauan ke posko-posko penyekatan PPKM Darurat, Minggu (4/7/2021).
Imbauan ini disampaikan Anies didasarkan pada kondisi pandemi di Ibu Kota yang mengkhawatirkan dan luar biasa. Hal ini dilihat dari banyaknya rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya yang sudah kewalahan menangani pasien dengan jumlah yang terus bertambah.
Sehingga, bagi siapapun yang berada di rumah maka akan sangat membantu menekan potensi penyebaran Covid-19 dan menyelamatkan sesama.
“Tiap hari ratusan keluarga panik mencari tempat isolasi atau rumah sakit, karena mereka terpapar. Karena itulah, saya minta kepada semua, hindari keterpaparan dengan sementara bertahan dulu di rumah. Kurangi kegiatan di luar rumah,” imbaunya.
“Ini adalah usaha untuk menyelamatkan kita semua. Anda, keluarga Anda, dan kita semua, bukan untuk mengosongkan jalan-jalan di Jakarta. Jadi, ketika melihat ada pembatasan jalan-jalan, bukan berarti mengatur arus lalu lintas, tetapi menyelamatkan kita semua,” sambungtnya.
Anies menyampaikan bahwa angka pemakaman di Jakarta meningkat signifikan dalam seminggu terakhir. Di mana angka pemakaman dengan protokol Covid-19 mencatat rekor yakni 392 pemakaman dalam sehari. Maka itu, Anies meminta masyarakat agar tetap di rumah dan menerapkan protokol kesehatan, serta segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi agar kondisi pandemi cepat terkendali.
“Dari kemarin angka pemakaman protokol Covid-19 mencapai rekornya, 392 pemakaman dilakukan. Ini jenazah. Menambah liang kubur ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semua bahwa jumlah kematian di Jakarta meningkat amat tinggi. Ini adalah orang-orang yang dua minggu sebelumnya masih sehat, mereka orang tua, ayah, ibu, kakak, adik kita,” ungkap Anies.
“Kita semua menyadari ini masa yang sulit yang sedang kita hadapi dua sampai empat minggu ke depan. Ada satu hal penting, kita ingin cepat selesai atau lama? Kalau ingin cepat, semua bertahan di rumah demi keselamatan. Kita tak ingin kuburkan lebih banyak orang lagi, kita ingin yang di rumah sakit pulang ke rumah, dan yang tidak terpapar tidak terpapar. Caranya, jauhi kerumunan, kurangi mobilitas, dan tinggal di rumah serta segera lakukan vaksinasi,” pesannya.
(thm)