Ungkap 821 Kg Sabu, Sejumlah Tokoh Apresiasi Polri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Khusus Satgas Merah Putih berhasil mengungkap 821 kilogram sabu di Serang, Banten, Sabtu (23/5/2020). Pengungkapan narkoba besar ini mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak.
Para tokoh menilai tanpa keuletan Timsus Satgas Merah Putih, pembongkaran kasus ini tak akan berbuah hasil. Pengungkapan ini dipimpin langsung Kasatgassus Brigjen Pol Ferdy Sambo dan Kasubsatgas Lidik Kombes Pol Herry Heryawan.
Dalam pengungkapan ini, polisi menyisir jalan dari Sabang, Aceh hingga Serang. Selain ancaman perlawanan pelaku, tim juga beraksi di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Protokol kesehatan untuk menjaga diri harus disiapkan.
“Ada 18 perwira dan 25 anggota bintara yang terlibat dalam pergerakan ini,” kata Ferdy, Selasa (26/5/2020). (Baca juga: Sita 821 Kg Sabu Sindikat Internasional, DPR: Kita Harus Kawal)
Sebelum mengungkap, polisi sempat mengamankan Kapal Iran di sebuah pantai Sabang, Aceh dan Anak Buah Kapal (ABK) yang dicurigai membawa narkoba jenis sabu pada Desember 2019.
Dari itu, polisi kembali membongkar jaringan sabu sebanyak 288 Kg pada Januari 2020. Titik terang penyelidikan lantas terbuka.
Pada 19 Mei 2020, tim menemukan yang diduga target jaringan Iran di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Sebelum akhirnya menutup kasus dengan dua orang yakni BA dan AS yang merupakan warga negara asal Timur Tengah di Serang, Banten, 22 Mei 2020.
Dari penangkapan keduanya, polisi kembali menggerebek gudang narkoba dan menyita sabu nyaris satu ton yang dibungkus ke dalam kemasan dengan rincian 491 boks, plastik bening ada 146, lakban kuning 92, dan lakban cokelat ada 88 bungkus kemudian hendak disamarkan dengan buah asam kranji di kardus. (Baca juga: Diduga Jadi Lokasi Transaksi Narkoba, Resto Star di Labuhanbatu Digerebek Polisi)
Menanggapi itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah Polri yang berhasil mengamankan sabu dengan nominal Rp4,5 triliun.
Dia menilai dengan nilai sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
Dia menilai masih tingginya pasokan narkoba ke Indonesia juga disebabkan tingginya permintaan. Hukum supply and demand tak bisa dilepaskan. Karenanya, perang memberantas narkoba tak bisa dilakukan sendirian oleh negara melalui Polri maupun aparatur negara lainnya.
Dia meminta Polri mengembangkan lebih jauh jaringan internasional peredaran narkoba yang beroperasi di Indonesia sehingga bisa mendeteksi dan menangkap para bandar dan pengedar lainnya.
"Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa ditambah dengan kondisi geografis berupa negara kepulauan menjadi pangsa pasar menggiurkan bagi para bandar dan pengedar narkoba,” kata Bambang.
Dia berpesan Polri tak boleh membiarkan bandar dan pengedar narkoba berpesta-pora di negeri ini. “Pengungkapan peredaran narkoba yang hampir 1 ton ini setara dengan menyelamatkan generasi muda sebanyak 3.284.000 jiwa orang," tuturnya. (Baca juga: Darurat Corona, 2 Sopir Travel Asyik Nyabu Bersama Wanita Seksi)
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan mengungkapkan komisi hukum terus mendukung tindakan-tindakan kepolisian dalam membongkar jaringan besar barang haram itu yang hendak diselundupkan ke Tanah Air.
Menurut dia, pengungkapan jaringan pengedar sabu asal Timur Tengah ini tidak boleh berhenti dari dua tersangka yang sudah ditangkap. Polri mesti mencari otak di belakang jaringan tersebut. “Polri harus bisa mengungkap juga jaringan orang Pakistan dan Yaman ini. Agak surprise ini Timur Tengah jaringannya,” ujarnya.
Trimedya menilai apa yang dilakukan Polri patut diacungi jempol. Dia meminta Kapolri perlu memberikan reward kepada mereka.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebut pengungkapan sabu seberat 821 Kg ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam menyelamatkan masyarakat dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Tak bisa dibayangkan apabila ratusan kilogram barang haram tersebut berhasil diedarkan. Nyawa 3,2 juta orang diselamatkan,” ucapnya.
Tokoh Pemuda Banten sekaligus akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Hendra Leo Munggaran menambahkan masyarakat Banten berterima kasih kepada jajaran kepolisian yang telah bergerak cepat menggerebek gudang sabu di Banten. (Baca juga: Bareskrim Polri Ungkap 821 Kg Sabu Jaringan Internasional)
Para tokoh menilai tanpa keuletan Timsus Satgas Merah Putih, pembongkaran kasus ini tak akan berbuah hasil. Pengungkapan ini dipimpin langsung Kasatgassus Brigjen Pol Ferdy Sambo dan Kasubsatgas Lidik Kombes Pol Herry Heryawan.
Dalam pengungkapan ini, polisi menyisir jalan dari Sabang, Aceh hingga Serang. Selain ancaman perlawanan pelaku, tim juga beraksi di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Protokol kesehatan untuk menjaga diri harus disiapkan.
“Ada 18 perwira dan 25 anggota bintara yang terlibat dalam pergerakan ini,” kata Ferdy, Selasa (26/5/2020). (Baca juga: Sita 821 Kg Sabu Sindikat Internasional, DPR: Kita Harus Kawal)
Sebelum mengungkap, polisi sempat mengamankan Kapal Iran di sebuah pantai Sabang, Aceh dan Anak Buah Kapal (ABK) yang dicurigai membawa narkoba jenis sabu pada Desember 2019.
Dari itu, polisi kembali membongkar jaringan sabu sebanyak 288 Kg pada Januari 2020. Titik terang penyelidikan lantas terbuka.
Pada 19 Mei 2020, tim menemukan yang diduga target jaringan Iran di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Sebelum akhirnya menutup kasus dengan dua orang yakni BA dan AS yang merupakan warga negara asal Timur Tengah di Serang, Banten, 22 Mei 2020.
Dari penangkapan keduanya, polisi kembali menggerebek gudang narkoba dan menyita sabu nyaris satu ton yang dibungkus ke dalam kemasan dengan rincian 491 boks, plastik bening ada 146, lakban kuning 92, dan lakban cokelat ada 88 bungkus kemudian hendak disamarkan dengan buah asam kranji di kardus. (Baca juga: Diduga Jadi Lokasi Transaksi Narkoba, Resto Star di Labuhanbatu Digerebek Polisi)
Menanggapi itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah Polri yang berhasil mengamankan sabu dengan nominal Rp4,5 triliun.
Dia menilai dengan nilai sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
Dia menilai masih tingginya pasokan narkoba ke Indonesia juga disebabkan tingginya permintaan. Hukum supply and demand tak bisa dilepaskan. Karenanya, perang memberantas narkoba tak bisa dilakukan sendirian oleh negara melalui Polri maupun aparatur negara lainnya.
Dia meminta Polri mengembangkan lebih jauh jaringan internasional peredaran narkoba yang beroperasi di Indonesia sehingga bisa mendeteksi dan menangkap para bandar dan pengedar lainnya.
"Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa ditambah dengan kondisi geografis berupa negara kepulauan menjadi pangsa pasar menggiurkan bagi para bandar dan pengedar narkoba,” kata Bambang.
Dia berpesan Polri tak boleh membiarkan bandar dan pengedar narkoba berpesta-pora di negeri ini. “Pengungkapan peredaran narkoba yang hampir 1 ton ini setara dengan menyelamatkan generasi muda sebanyak 3.284.000 jiwa orang," tuturnya. (Baca juga: Darurat Corona, 2 Sopir Travel Asyik Nyabu Bersama Wanita Seksi)
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan mengungkapkan komisi hukum terus mendukung tindakan-tindakan kepolisian dalam membongkar jaringan besar barang haram itu yang hendak diselundupkan ke Tanah Air.
Menurut dia, pengungkapan jaringan pengedar sabu asal Timur Tengah ini tidak boleh berhenti dari dua tersangka yang sudah ditangkap. Polri mesti mencari otak di belakang jaringan tersebut. “Polri harus bisa mengungkap juga jaringan orang Pakistan dan Yaman ini. Agak surprise ini Timur Tengah jaringannya,” ujarnya.
Trimedya menilai apa yang dilakukan Polri patut diacungi jempol. Dia meminta Kapolri perlu memberikan reward kepada mereka.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebut pengungkapan sabu seberat 821 Kg ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam menyelamatkan masyarakat dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Tak bisa dibayangkan apabila ratusan kilogram barang haram tersebut berhasil diedarkan. Nyawa 3,2 juta orang diselamatkan,” ucapnya.
Tokoh Pemuda Banten sekaligus akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Hendra Leo Munggaran menambahkan masyarakat Banten berterima kasih kepada jajaran kepolisian yang telah bergerak cepat menggerebek gudang sabu di Banten. (Baca juga: Bareskrim Polri Ungkap 821 Kg Sabu Jaringan Internasional)
(jon)