Belasan Orang Positif COVID-19, Warga Gang Swabakti Pondok Aren Minta Lockdown
loading...
A
A
A
TANGERANG - Setelah diketahui belasan orang diketahui positif COVID-19 , warga Gang Swabakti, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), minta dilakukan lockdown lingkungan.
Rata-rata, warga di lingkungan RT01/11, ini melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Meski demikian, aktivitas di lingkungan padat penduduk ini berlangsung normal seperti biasa. (Baca juga; Soal Lockdown, Sujiwo Tejo: Rakyat Bisa Biayai Pemimpin, Kenapa Pemimpin Tak Bisa Biayai Rakyat? )
Eka, warga sekitar mengatakan, mulai dari depan hingga belakang gang, ada warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah karena terpapar COVID-19. "Hampir di sepanjang Gang Swabakti ada yang terkena COVID-19. Harusnya ini sudah lockdown dari kemarin," katanya, Jumat (25/6/2021) sore.
Eka menambahkan, warga yang terpapar mulai dari Blok B1 satu keluarga, terdiri dari dua orang, ibu dan anak. Lalu di Blok C2, satu keluarga terdiri dari lima orang, dan Blok C3 terdiri dari kepala keluarga. "Di Blok D2/D1 juga informasinya ada dua kepala keluarga yang terkena. Semuanya isolasi mandiri," ungkapnya.
Puji, warga lainnya mengatakan, di Gang Swabakti ini harusnya sudah di lockdown karena banyak warga yang terpapar COVID-19. Usulan lockdown itu pun sudah disampaikan kepada ketua lingkungan. (Baca juga; Tak Pilih Lockdown, Jokowi: PPKM Mikro Tak Matikan Ekonomi Rakyat )
"Tapi katanya Pak RT juga bilangnya mau dilockdown. Warga juga setuju lockdown sementara karena Gang Swabakti ini kerap dijadikan lantas pintas," paparnya.
Apalagi, hampir 24 jam Gang Swabakti dilintasi kendaraan. Dikhawatirkan, akan membuat penularan COVID-19 di lingkungan tersebut semakin massif dan tidak terkendali hingga ke luar wilayah.
"Bukan cuma dilockdown. Harusnya di lingkungan sini juga ada swab Antigen massal. Jadi warga yang reaktif juga bisa terdeteksi. Saya yakin, banyak warga yang kena," pungkasnya.
Rata-rata, warga di lingkungan RT01/11, ini melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Meski demikian, aktivitas di lingkungan padat penduduk ini berlangsung normal seperti biasa. (Baca juga; Soal Lockdown, Sujiwo Tejo: Rakyat Bisa Biayai Pemimpin, Kenapa Pemimpin Tak Bisa Biayai Rakyat? )
Eka, warga sekitar mengatakan, mulai dari depan hingga belakang gang, ada warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah karena terpapar COVID-19. "Hampir di sepanjang Gang Swabakti ada yang terkena COVID-19. Harusnya ini sudah lockdown dari kemarin," katanya, Jumat (25/6/2021) sore.
Eka menambahkan, warga yang terpapar mulai dari Blok B1 satu keluarga, terdiri dari dua orang, ibu dan anak. Lalu di Blok C2, satu keluarga terdiri dari lima orang, dan Blok C3 terdiri dari kepala keluarga. "Di Blok D2/D1 juga informasinya ada dua kepala keluarga yang terkena. Semuanya isolasi mandiri," ungkapnya.
Puji, warga lainnya mengatakan, di Gang Swabakti ini harusnya sudah di lockdown karena banyak warga yang terpapar COVID-19. Usulan lockdown itu pun sudah disampaikan kepada ketua lingkungan. (Baca juga; Tak Pilih Lockdown, Jokowi: PPKM Mikro Tak Matikan Ekonomi Rakyat )
"Tapi katanya Pak RT juga bilangnya mau dilockdown. Warga juga setuju lockdown sementara karena Gang Swabakti ini kerap dijadikan lantas pintas," paparnya.
Apalagi, hampir 24 jam Gang Swabakti dilintasi kendaraan. Dikhawatirkan, akan membuat penularan COVID-19 di lingkungan tersebut semakin massif dan tidak terkendali hingga ke luar wilayah.
"Bukan cuma dilockdown. Harusnya di lingkungan sini juga ada swab Antigen massal. Jadi warga yang reaktif juga bisa terdeteksi. Saya yakin, banyak warga yang kena," pungkasnya.
(wib)