Anies Bicara Pandemi Global, Resesi Ekonomi hingga Cuaca Ekstrem pada KTT Kota Dunia

Senin, 21 Juni 2021 - 22:29 WIB
loading...
Anies Bicara Pandemi...
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara soal pandemi global, resesi ekonomi hingga cuaca ekstrem pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kota Dunia 7th World Cities Summit (WCS) 2021 secara hybrid di Singapura, Senin (21/6/2021). KTT tersebut mengangkat tema “Liveable and Sustainable Cities: Adapting to Disrupted World.”

Dia mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berdampak luas ke seluruh aspek kehidupan manusia yakni krisis kesehatan, perekonomian yang merosot, pembatasan sosial, budaya dan keagamaan. Maka itu, kemampuan untuk beradaptasi yang dikerjakan kota-kota di dunia memegang peran penting agar dapat keluar dari krisis sekaligus bertransformasi menjadi kota yang berkelanjutan.
Baca juga: Kasus Covid-19 DKI Terus Melonjak, DPR ke Anies: Lockdown atau PSBB Ketat

Anies memaparkan pengalaman selama menanggulangi pandemi dan upaya untuk bangkit mengubah krisis menjadi kesempatan untuk bertransformasi menjadi lebih baik.

“Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya ingin menyampaikan terima kasih karena telah mengundang kami ke sini untuk berbagi pengalaman upaya bangkit dan pulih sekaligus menjawab tantangan kota yang layak huni dan berkelanjutan,” ujar Anies sebagaimana dikutip di laman PPID DKI Jakarta, Senin (21/6/2021).

Menurut dia, pandemi global, resesi ekonomi, dan cuaca ekstrem merupakan tantangan terbesar seluruh dunia. Namun, ini dianggap Jakarta sebagai pemicu untuk maju.

“Kami mengambil kesempatan ini untuk menciptakan visi perkotaan baru dan bekerja keras mengubah setiap tantangan menjadi kesempatan. Kami mengambil setiap masalah, mengupayakan solusi, dan pada saat yang sama kami menangkap peluang yang muncul dan mengubahnya menjadi akselerator perubahan,” ungkap Anies.
Baca juga: Senin Pagi, Anies Baswedan Bersepeda dari Rumah Ke Balai Kota Sejauh 19 Km

Pihaknya mengendalikan penyebaran melalui 3T (testing, tracing, dan treatment), dan masyarakat didorong untuk melakukan 5M (Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) merupakan upaya Jakarta untuk bangkit guna memastikan pemulihan yang berkelanjutan dan adil.

“Selanjutnya, Pemprov DKI juga memastikan melindungi segmen kota yang rentan untuk membantu mereka bangkit kembali setelah masa sulit (ketahanan) melalui platform Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB). Selain itu, pada aspek pemulihan ekonomi, menyusun regulasi dalam mempercepat proses perizinan hingga mengelola berbagai proyek padat karya antara lain pembangunan Stadion Internasional Jakarta, Taman Ismail Marzuki, pengendalian banjir, instalasi pengolahan air limbah, infrastruktur pengelolaan sampah, dan sebagainya,” papar mantan Mendikbud itu.

Pihaknya telah berupaya melakukan pemulihan dengan berkolaborasi berbagai elemen masyarakat dan pemerintah terkait. Adapun Jakarta dinyatakan sebagai Kota Kolaborasi di mana ini merupakan kampanye untuk semua terlibat aktif dalam pembangunan kota ke depan serta bagaimana kota ini mampu keluar dari kondisi krisis.

“Jakarta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di dalam kota. Kami percaya pada kekuatan kolaborasi dari kota, negara, organisasi, dan berbagai pemangku kepentingan. Pertukaran ide gagasan saran dan solusi dari para kreator kami akan membantu kami membangun dasar yang kuat untuk bangkit,” ujar Anies.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.140)