Corona di Jakarta Semakin Cepat Menular, 4 Hari Terakhir Selalu di Atas 4.000 Kasus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mencatat penambahan kasus baru Covid-19 dalam 4 hari terakhir selalu di atas 4.000. Hal itu menunjukkan cepatnya penularan Covid-19 saat ini di masyarakat.
Kadinkes DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan hal itu saat memberikan paparan dalam rakor Satgas Covid-19 bersama Pusdalops BNPB, Minggu (20/6/2021) secara virtual dan ditanyangkan di channel Youtube Pusdalops BPNP.
"Penambahan kasus baru dalam 4 hari terakhir selalu diatas 4.000 kasus, melebihi kasus yang sembuh dikisaran 2.500," ujarnya.
Hari ini, 20 Juni 2021, pihaknya mencatat sebanyak 5.500 kasus baru di DKI Jakarta. Adapun gambaran kasus pasien di DKI Jakarta sebanyak 30 persen OTG, 29 ringan, 30 persen sedang, 6 persen berat, dan 5 persen kritis.
"Peningkatan persentase kasus positif rata-rata mingguan dari 14 persen menjadi 23,5 persen. Ini menunjukan banyaknya kasus dan cepatnya penularan di masyarakat," katanya.
Adapun jumlah pasien dari luar DKI Jakarta berkisar antara 23-27 persen. Beban tambahan untuk kapasitas penanganan, termasuk RS tidak hanya untuk penduduk Jakarta, tapi juga dari luar Jakarta.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Kadinkes DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan hal itu saat memberikan paparan dalam rakor Satgas Covid-19 bersama Pusdalops BNPB, Minggu (20/6/2021) secara virtual dan ditanyangkan di channel Youtube Pusdalops BPNP.
"Penambahan kasus baru dalam 4 hari terakhir selalu diatas 4.000 kasus, melebihi kasus yang sembuh dikisaran 2.500," ujarnya.
Hari ini, 20 Juni 2021, pihaknya mencatat sebanyak 5.500 kasus baru di DKI Jakarta. Adapun gambaran kasus pasien di DKI Jakarta sebanyak 30 persen OTG, 29 ringan, 30 persen sedang, 6 persen berat, dan 5 persen kritis.
"Peningkatan persentase kasus positif rata-rata mingguan dari 14 persen menjadi 23,5 persen. Ini menunjukan banyaknya kasus dan cepatnya penularan di masyarakat," katanya.
Adapun jumlah pasien dari luar DKI Jakarta berkisar antara 23-27 persen. Beban tambahan untuk kapasitas penanganan, termasuk RS tidak hanya untuk penduduk Jakarta, tapi juga dari luar Jakarta.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(thm)