Polemik Pesepeda, Anggota DPRD DKI: Lebih Baik Fokus Pandemi Covid-19 dan Banjir
loading...
A
A
A
"Gubernur DKI itu ibarat Bapak bagi masyarakat Jakarta, masyarakat DKI Jakarta adalah anak-anaknya. Jadi harus bisa membuat aturan yang bijaksana. Ke depankan asas keadilan sosial supaya masyarakat bisa merasakan manfaatnya," sambung Kent.
Dia meminta Pemprov DKI mengevaluasi terkait kebijakan jalur yang diperuntukkan pesepeda yang menggunakan anggaran sebesar Rp73 miliar.
"Kabar terakhir bahwa Pak Anies berniat untuk menambah jalur hingga 500 kilometer. Jalan sepeda yang sudah jadi saja mangkrak dan tidak digunakan secara maksimal. Tempat parkir sepeda saja tidak ada, ini mau dibuat jalur sepeda yang baru lagi. Realitanya para pesepeda jarang kok menggunakan jalan sepeda yang sudah dibuat. Malah lebih sering menggunakan badan jalan sampai mengganggu hak pengguna jalan yang lain. Jadi apa gunanya masih mau menambah jalur sepeda lagi?" tuturnya.
Baca juga: Besok Uji Coba Lintasan Road Bike di Sudirman-Thamrin
Jika ada anggaran lebih dalam hal pembuatan jalur sepeda lebih baik difokuskan untuk penanganan Covid-19 dan penanggulangan banjir. Pasalnya masalah dua tersebut sangat urgent.
"Pak Anies pernah memikirkan perasaan masyarakat DKI enggak, bagaimana perasaannya jika uang dipakai untuk proyek yang mubazir dan sia-sia. Kalau ada anggaran lebih, saran saya difokuskan untuk penanganan Covid-19 dan penanggulangan banjir. Dua hal ini yang lebih mendesak sekarang ini menurut saya, ekonomi juga masih sulit," ujar Kent.
Sebelumnya, Anies mengatakan pengguna jalan yang lebih berisiko dibanding pengendara kendaraan bermotor adalah pesepeda. "Saya berharap kepada semua ikuti. Bila anda bersepeda di situ ada jalur sepeda gunakan jalur itu. Bila anda bermotor lihat yang naik sepeda, pahami bahwa ini lebih berisiko loh baik sepeda dibanding naik motor, hormati dia. Begitu juga kendaraan besar lainnya," ujar Anies saat acara Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2021 di Kementerian Perhubungan, Jumat 4 Juni 2021.
Dia meminta Pemprov DKI mengevaluasi terkait kebijakan jalur yang diperuntukkan pesepeda yang menggunakan anggaran sebesar Rp73 miliar.
"Kabar terakhir bahwa Pak Anies berniat untuk menambah jalur hingga 500 kilometer. Jalan sepeda yang sudah jadi saja mangkrak dan tidak digunakan secara maksimal. Tempat parkir sepeda saja tidak ada, ini mau dibuat jalur sepeda yang baru lagi. Realitanya para pesepeda jarang kok menggunakan jalan sepeda yang sudah dibuat. Malah lebih sering menggunakan badan jalan sampai mengganggu hak pengguna jalan yang lain. Jadi apa gunanya masih mau menambah jalur sepeda lagi?" tuturnya.
Baca juga: Besok Uji Coba Lintasan Road Bike di Sudirman-Thamrin
Jika ada anggaran lebih dalam hal pembuatan jalur sepeda lebih baik difokuskan untuk penanganan Covid-19 dan penanggulangan banjir. Pasalnya masalah dua tersebut sangat urgent.
"Pak Anies pernah memikirkan perasaan masyarakat DKI enggak, bagaimana perasaannya jika uang dipakai untuk proyek yang mubazir dan sia-sia. Kalau ada anggaran lebih, saran saya difokuskan untuk penanganan Covid-19 dan penanggulangan banjir. Dua hal ini yang lebih mendesak sekarang ini menurut saya, ekonomi juga masih sulit," ujar Kent.
Sebelumnya, Anies mengatakan pengguna jalan yang lebih berisiko dibanding pengendara kendaraan bermotor adalah pesepeda. "Saya berharap kepada semua ikuti. Bila anda bersepeda di situ ada jalur sepeda gunakan jalur itu. Bila anda bermotor lihat yang naik sepeda, pahami bahwa ini lebih berisiko loh baik sepeda dibanding naik motor, hormati dia. Begitu juga kendaraan besar lainnya," ujar Anies saat acara Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2021 di Kementerian Perhubungan, Jumat 4 Juni 2021.
(jon)